Cool vs Cold
amedia yang ada di mall pusat, selama perjalanan merek
in cuci mata mangkannya ikut ke mall
rcukupan, maka Putri lebih memilih menyisahka
ya memakai barang-barang di saat masih sekolah. Juga untuk memb
raya menunjukkan dari panggilan disebrang sana. Senyum
begitu akan meninggalkan dirinya dan memi
kenapa bisa orang begitu bucin pada kekasi
ak mengenal waktu. Apa yang mereka bahas selama itu bahkan setiap hari. Dari pagi menagatakan 'sel
ma, terus mengulangnya tidak bosan?
alah jomblo abadi. Tidak pernah berpacaran. Avril normal menyukai
yang disukainya dan yang harus dipertanyakan sebenarnya Avril. Bagaimana
sa SMPnya. Cowok dengan berwajah ganteng, baik dan perhatian.
kan note jika ia menyukainya tapi tidak pernah di notice. Sayang sekali lelak
rjuang. Namun, dunia terasa jahat. Setiap Avril
um mengatakan. Nasib percimtaanya selalu buruk. Tid
dipikir memang benar, siapa yang mau dengan dirinya? Gadis tidak pintar, t
i cekalnya. Ia tidak sadar jika dirinya sudah sampai ke
ketika dirinya akan mundur begitu saja tidak melihat sekit
inya tabrak. "M-maa ...," ucapan permintaan maaf itu terhenti menatap sang lawan yang dirinya tabra
membuktikan Avril tidak salah liha
daanya di mana. Avril tiba-tiba mengingat sesuatu, bola m
kan permintaan maaf yang belum benar. Ia mengagakan dengan excited
begitu respons Jay, cowok berambut oppa dengan kedua a
gku. Padahal seragam yang sama tidak berfungsi. Lagi-lagi Avril berdec
tangan Jay yang memegang satu buk
am itu melontarkan pertanyaan untuk mengurangi beban dirinya. "Menurut l
esaat itu, Avril menatap Jay penuh har
tama kalinya Avril mendapatkan perkataan
. Jay terlihat beda, apa ini bukan Jay tapi
an hampir gila mikirin satu alur buku, kembali Avril meruntuki dal
ulang peetanyaanya dengan sabar. Menahan diri untuk tidak meng
aru lagi dan ia ingin mengetahui pendapat orang yang d
di dalam dirinya ada rasa kesal. Ia emosi sekali jika
ling mencari pegemar bukunya dan menanyakan ba
s dirinya pikirkan barusan. "Lo baca buku ini gue tungguin buat lo beritah
gar buku yang sedang dirinya jala
ya, cowok itu berniat pergi melupa
deh waktu lo yang terbuang ini dan lo bebas
kan Avril tersenyum dan ikut mendudukan dirinya di samping Jay
menghabiskan membaca buku sepuluh lembar itu mengakihkan perhatiannya kepada A
vril tanpa kedip. Melihat dan berbincang begitu dekat
. Avril sedang meriview buku miliknya sendiri yang sudah berjejer rapi juga untuk pe
i Avril menunggu jawaban atas kurang Avril perhatikan. Beberapa menit Jay
ian Jay. Berapa lama Putri menelepon sang kekasih sehin
engan pikiran yang berkelana. Terdengar teriakan Putri kepad
ama banget sih," ujar
Mendekat ke arah Putri dan Avril di sana lalu kembali berjala
luar mall menghampiri orang yang dia panggil papah it