Perjanjian dengan Sang Pewaris Tahta
obil?" tanya Raffael kembali sambil mem
harus bekerja, Tuan. Jadi, saya makan m
ertanyaan dari Barra, mobil Ra
asuklah. Biar sa
tkan. Saya akan naik taksi,"
lam. Tidak baik wanita p
aikan Raffel yang jarang sekali ditunjukkan pada orang-orang
g seperti biasanya, apalagi mereka tengah berada diluar j
Sesil yang memang ingin mampir terlebih dahulu ke apart
partemen?" tanya Raffael karena ia
an saya, Tuan. Saya rasa dia sudah pulang
ke
kemudian, mo
pangannya. Saya permisi," ucap Ses
obil sang kekasih yang terparkir dipinggir jalan. Ia mengira ji
Namun ketika sudah dekat, langkah Sesil terhenti dan ia mematung ka
lihat jelas oleh Sesil. Yang sangat jelas terlihat adalah adegan dimana
tuk mengungkapkan apa yang ia rasa saat melihat tunangannya teng
ya sendiri. Jika hanya berduaan, Sesil mungkin bisa menenangkan diri untuk tetap bersikap dan berpikir positif bahwa itu hanya s
kk
kk
kk
embuat dua orang di dalamnya terkejut. Terutama Barra yang lintu mobil dan menarik
sini?" tanya Barra
satu tahun hari pertunangan kita. Dan kita punya janji makan malam. Lalu, kamu bilang
ntuk melihat siapa wanitanya, tetapi
Jangan membuat k
malam buat kamu," ucap Sesil, lalu ia baru saja menyadari
on dulu? Kenapa mala
ak percaya dengan reaksi dari Barra saat dipergoki ten
ini? Kamu tidak malu? Kamu bertingkah s
rus tepuk tangan saat lihat tunanganku sendiri bercium
ubungi saat kamu sudah di apartemenmu. Tena
ar
rkataanku. Pulanglah dulu. Jangan membuat keributan di sini," ucap Barra
na? Kita bahkan
Barra tanpa ada beban dan rasa bersalah pada Sesil. Barra malah berp
elihatnya. Akhirnya, Sesil ditinggalkan begitu saja. Benar-benar terlihat sangat menyedihkan. Bahkan Sesil tidak mampu beran
*
mobil. Raffael baru saja menyadari jika Sesil meninggalkan p
el yang mau tidak mau harus putar ar
tanya Pak Syari
ik ke apar
k, T
diri ke area apartemen. Namun Raffael mendapati Sesil dengan Barra tengah bertengkar. Ia hanya memperh
akhirnya ditinggalkan begitu saja ol
sil
itelinganya, Sesil langsung menyad
pa Tuan kem
ab Raffael sembari mengembal
lupa. Terim
ulang?" tanya Raffael yan
um, ini saya ma
sambil berlalu meninggalk
i sudah malam, saya akan
ini sudah mal
dalam mobil, Sesil membuang paper bag makanan itu ke tempat sampah dengan wajah kesal, em
caya pada sebuah komitmen. Pacaran, pertunangan, perni
sti Barra akan menemuinya sesuai dengan apa yang ia dengar tadi. Dan ia
urun di halte
nap
man saya. Saya tidak ingin pu
ar semuanya. "Kamu mau menghindar dari tunanga
? Kok
uanya! Diamlah dan
atnya karena ia tidak menyangka akan diajak
, Tua