Terjerat Pesona Mantan Istri
t pagi
erdegup cepat. Dadanya
ehadiran seorang wanita yang
i," jawab Riko
sempurna di sudut bibir wanita
an. "Baik. Silahkan dud
n mendaratkan tubuhnya di sana tanpa menyurutkan tatapannya k
awab Rik
nusuk netra pekat milik Riko d
a, tapi lagi-lagi matanya bertemu den
pinta Riko kepada wanita itu yang ta
tah dari kampus, aku tidak akan mau menapakkan kakiku di perusahaan m
n apa yang pernah ter
a yang mau teru
ya. Riko tidak ingin sampai terpancing emosi oleh
ara kini sudah menghilang seiring luka yang pernah ia torehk
g di sini?" tanya Riko
agang di perusahaan ini. Kalau misalnya kamu keberatan dengan kehadiran aku, kamu bi
e
r. Kalimat Tiara sed
an. Lakukan saja apa yang seharusnya kamu lakukan di sini. Jika ada yang tidak kamu mengerti, kam
emancing Riko untuk melayangkan surat penolakan magang. Ju
ti. Wanita itu terdiam sesaat bers
an kita hari ini sudah selesai?"tany
dan membuang
iara sembari berdiri dari dudu
hadir menyelimuti perasaannya bersama hati yang hancur berkeping-ke
*
an har
mana Tiara bekerja sebagai maha
sung memberikan tumpukan berkas yang ting
kan?" ucap Tiara ketika baru sa
pertama otakku langsung disuguhkan dengan santapan seperti
ja Tiara terkekeh kecil. Usahanya untu
rindukannya. Bahkan paras cantik wanita itu selalu memb
agi kalau lagi marah,"
malah berbalik. Riko memang masih menyesal, tapi bukan karena sempat meni
h tepat. Menjadikan Tiara sebagai istrinya adalah pi
ar. Hingga pada akhirnya rasa kehilangan pun
h pada hatinya. Entah mengapa
dukan setiap hari. Bahkan sampai saat
pa hatiku sakit di saat aku mel
u?"lanjutnya sambil mene
dirinya kali ini adalah balasan dari Tuhan
m kemu
sapa Ri
ya."Apa?"balasnya seraya kembali me
pertemuan dengan klien, kena
adi, aku tunggu saja
hari ini, pertemuan itu jauh lebih penting da
O
ko menggebrak meja Tiara dan membuat Tiara seketika menatapnya sambil
amarah. Ia tidak mau jika hari pertamanya
membalaskan semua rasa sakitnya terhadap lelaki itu. Ada misi khusus yang lebih pen
i!"suru
pa ada perlawanan
kas berwarna biru sekarang juga! Aku
t."Haruskah ber
bagai apa? Jadi, tanpa aku jelaskan kembali, rasa
bil mengemasi barang pent
mengurus cabang perusahaan Riko yang baru. Itu sebabnya
jakan dari Rama. Kali ini berbeda, ia sendiri ya
m kemud
ah sampai di café
ih mengunci mulut masing-masing. Tidak ada perbi
ncari seseorang yang sudah menungg
at. Sementara Tiara masih setia mengeko
ang Pa Rey,
berselang lama kehadiran lelaki itu membuat Tiara membolakan ma