Terjerat Pesona Mantan Istri
aga, mengejar Riko yang
hnya, tapi kaki jenjang, putih dan mulus itu terus
a
ra berhasil meraih tangan Riko."Apa kamu gila, hah?
dalam. Namun tak berselang lama tatapan itu
alamu, jika hal itu terjadi lagi baga
kamu p
ka jika kamu menyus
ya i
ngatkanmu saja, jika sampai terjadi
npa pamit meninggalkan Riko yang masih b
mulai menggigil bersamaan de
beraturan, semakin lama nap
terasa berat untuk Riko gerakkan, tapi Riko terus memaksa
*
badi Riko, sudah tidak terhitung lagi
rhatikan ruangan mantan suaminya yang ki
dan beberapa karyawan akan menjenguknya. Apa kamu mau
amping meja kerjanya. Sejak tadi Tiara hanya fokus melihat rua
memastikan dengan
ya
ungkan kalimatnya seraya me
kamu mau m
Isi kepalanya berputar mencari jal
n senang jika kamu
nga
u tidak
asa
saat kamu akan tahu,"pungkasnya sambil be
ya Tiara membuat la
kan semuanya,"jawab Rama masih d
dak membuat
nya pelan."Jangan mudah terpancing emosi. Rasakan saja s
Sementara Tiara masih terdiam tidak m
udnya?"gu
jam ke
ana-kemari seolah tengah mencari sesuatu. Langit-langit ka
ala Tiara masih saja terasa berat ketika uc
t Tiara berpikir keras, sampai-sam
pun dipenuhi dengan keadaan Riko yang sama
uk Riko. Hatinya seakan menolak jika dia haru
ali dengan Riko. Bahkan di dalam hatinya, Tiara berniat untuk tidak m
kiran Tiara terasa bertentangan begitu saja. Jika hati berkata tid
i pasti akan membuat Tiara tida
ni. Mengapa aku harus memikirkan d
ya terlalu pedas, bahkan hatinya pun tidak setulus yang
ng dengan cepat sambil mengingat betapa j
erbaikan dengan lelaki yang sudah seng
*
datang? Apa kamu ti
tahu, tapi dia
."Riko terus saja mengumpat ketika sore
ia jika tidak ingin datang?"Rama menel
ng kesal dan kekesalan itu kini dia
ma tidak mengetahui. Namun Riko tidak bisa melak
an dia akan membuatmu segera sembuh?"Rama sengaja me
!"serg
nar
mu aku b
englihatanku, matamu seolah berkata j
an so
h berteman lama dan aku tahu bagai
mencintai
a."Mengapa kamu berkata seperti itu? Aku
pan Rama. Riko sudah terjebak denga
. Sikapnya benar-benar sudah keterlaluan. Bukannya berterimakasih karena aku sudah meng
sih terus mengatainya? Heran aku sama kamu, Rik,"s
ikapnya seolah tengah memendam sesuatu yan
ang duduk di sofa yang ters
rawatan di sana karena suatu pen
pa
tahu
erjamu i
ya
a mema
ekasih
istirahat seketika harus kembali tersentak akibat kalimat Riko. Ra
n penyebab semua itu, Riko akan berusaha mengunci mulutnya meski rasa penasaran masih