Gairah Terlarang Sang CEO!
ara maskulin dari belakang punggung sofa
mengkilap itu hingga naik ke wajah berkarakter yang tak dapat dipungkiri memang isti
sahut Chantal seraya melemparkan senyumnya kep
nya macho dan nampak jantan sekalipun setelan tuxedo warna khaki yang dikenakannya s
Jordan lalu meletakkan tangannya di le
elebritis dan kaum jetset di pesta nanti," ujar Jordan seraya
adiri. Namun, aku tak ingat bahwa kita pernah berpapasan satu sama lain, Jordan. Bagaimana denganmu?" balas Cha
Terlalu banyak wanita cantik dan sexy di setiap pesta yang kuhadiri. Sayangnya aku hadir han
gkat karena tak ingin melayani ego pria
telah sampai di lantai
berlantai marmer beige yang luas tersebut. Di depan pintu keluar gedung telah menunggu sebua
lam limosine tersebut. Setelahnya dia menyusul dan d
k lampu kota di kanan kiri jalan raya. Mobil mereka melaju dengan kecepatan seda
ya sesuatu, Jorda
tak
um berkata, "Bagaimana bila kau tidak bisa memancing papaku
hwa caraku pasti gagal," jawab Jordan santai sembari menatap dengan menyelidik ke wajah Chan
u-buru berkelit, "Bu
Jordan tertawa mengejek Chantal. Kemudian dia menambahkan kata-kata peda
dan memilih untuk bungkam menatap ke jendela di sisinya. Wajah tampan y
lomaniac menyebalkan ini!' sembur Chantal dalam hatinya, kesal pada Jo
bell boy yang menyambut tamu. Jordan yang turun lebih dahulu dan langsung mengulurkan tangan kanann
enyeberangi lobi yang dipadati orang-orang dengan berbagai kepentingan. Sebagian besar berpena
mengantre lift bersama pengunjung hotel yang lainnya. Setelah lift kosong dar
ycoon multimedia yang menguasai pangsa pasar dunia hiburan, Harold Luthner.
berpendar membuat hidup seisi ruangan dengan sorot warna-warni. Jordan berusaha menged
ian di sana. Harold Luthner yang berkulit hitam dan bertubuh jangkung atletis itu merupakan magn
rena sudah datang. Bagaimana
Lawrence Brickman sialan itu membawa kabur modal penyertaanku untuk megaproyek kami!" jawab Jord
hantal. Dia pun menjabat tangan wanita muda di sebelah Jordan itu seraya menyapanya, "Hello, Chantal Can
anya yang juga dia kenal dengan baik. Sebuah suara pria y
senangan Jordan saat ia menoleh melihat siapa pria itu. Dan tanpa etika pr
ak ini?" Suara Jordan berden
nya menatap Jordan yang emosi
awakan kekar dan jangkung bermata biru dengan paras tak kalah
sembari menyeringai angkuh. "Dia bukan pacarmu lagi kalau begitu! Perlu kau tahu, Chantal
bukan, siapa pula pria sok-sokan ini? Dia mengklaim kau sebagai wanitanya. Hmm!" tuntut David Guilermo yang tentu saja tidak te
h menunggu jawaban Chantal yang akan memenangkan posisi salah s