(Aku) Istri Yang Dimadu
a bisa menghabiskan wak
li ke kamar mandi untuk w
duk di te
dua hari terak
mengantarkan mak
arena Ha
akhir-akhir ini hingga har
i
knya dia masih memb
sama, Habib juga selalu memeluk
Rumi pulang, Rumi melihat
ua, Rumi mel
di malam ketiga, Rumi m
bengkak itu se
ukannya
Rumi mencuri
m Salwa di tu
, ia tahu bag
etelah ...
alu, dan itu cukup memberi Rumi gambaran apa yan
pada mas Habib beberapa hari ini?" Tanya Ru
ana, Bu?" Ta
mas Habib beberapa hari
angun tengah
tapi saat kem
merah. Itu mir
n Habib ciuma
apan saya te
las Rumi l
mpak tidak mau berko
u juga merasaka
ubahan sikap
ngket deng
it, Salwa lah o
uk Habib, mereka bahka
ma
ini curiga ji
simpati pada
perlakuan ba
t layaknya s
tr
erjanjian pernikahan m
a Habib suda
ntai
malam beri
n untuk t
malam pertama s
sempat mempermasalahk
ar Rmi
h, Habib
uruann
dak suk
rusan dekat d
ada alasan baginya untuk tidak mencintaim
mpatan itula
semakin me
bi
m ini Ru
kannya s
t H
umi mengikuti ke
badanya sudah j
eski masih sedikit terasa
n ma
e dapur, tern
lwa yang sed
dwi
yang ma
rasa itu hanya alasan agar Salwa
ur, Mas?"
leng. "Kamu sedang
?" Tawar Salwa sambil menyo
gangguk, dia mendekat u
entuk segitig
, tapi wanit
ebagian sand
gga Habib ber
i wajah yang
wajah
begitu cepat,
dak bisa
rakan
ka s
ali, sampai akhirnya
ng ada di m
u menarik ker
semakin dek
a Habib untuk menggigit sisa sandwich d
itu denga
ncintaiku 'kan?" Tanya Salwa m
a? Tidak jelas
ingin
angkah kaki Habib, menarik kembali lel
di taruh di a
nc
ah hampir tujuh bulan
menelan sal
a dengan ram
ura
berani membuka jilbabn
tnya berani memperlihat
Habib, sampai akhirnya
dan
Salwa. Kamu tahu kita
ucap Ha
u katakan, k
ku bahwa Mas
Aku berjanji,
a, maka aku
api jika Mas
an kita tidak
an kanan Salwa
ki itu menatapnya, semen
ndak
unggu j
h Rumi tu
in kesulitan men
turun menela
utn
n, hingga kedua manik mata mereka be
intai Salwa, p
l yang Salwa b
dengan rasa
yang selalu di
um. "Terima k
untukku," ucap Salwa
balik meja makan setel
tampak terke
ngsung melepa
di tub
u persis seperti
t dingin perlahan ke luar
Rumi dengan mata yang berkaca-kaca,
i-tidak, M
dan jawab pertanyaanku.
tidak mau m
an mengaku j
ntai
saja h
ak senang, karena Habib
di
, sama-sama menunggu ja
a menatap matan
ng sej
duli se
Rumi hanya ingin dia menga
a Habib menga
rti ada hal yang t
bahu Rumi, menatap ma
sua
pi ... Mas tidak bisa
ta pada Salwa," ucapnya, mem
bahagia mendengarnya,
eteskan a
kasar yang masih ada di bahu Ru
ani mengakui h
dulu seketika hilang entah k
taran di
ntuk menarik Rumikembali tap
ahu kenapa semuanya bisa begini. Tapi .
hormati Mas.
rsamanya, mem
tak sengaja. M
kannya," u
mampu mengatakan apa
tak berbentuk bagai
lantak seket
sa di ga
ka itu
ng sudah Rumi bangun
Habib ketika R
at meningga
ar, Mas! Mbak
mendengarka
arik tang