Menemukan Cinta Sejatiku
an penuh percaya diri, seperti namanya. Dia saat ini s
arinya menari di atas kanvas yang sudah
lanya. Dengan cepat Ainsyel mengangkat panggilan telepon i
nsye
eletakkan kuas kanvas yang masih ada di tangannya. Lalu dia b
dipta itu hanya terkekeh kecil. ["Aku yakin
anan. "Loh kenapa Kakak ti
dohkan," u
ebelum akhirnya Ainsyel bertanya, "Aku tidak p
ang juga kamu harus pulang ke rumah, Papah sudah
au aku benar-benar dijodohkan sudah
h berhasil menemukan keberadaa
anya Ainsyel melihat ada beberapa orang berjas hitam sudah berada tepa
enemukan aku?! Aku saja belum berpikiran untuk mela
tu. Lebih baik sekarang kamu pulang, siapa tahu kamu bisa m
saja yang membujuk P
tidak bisa lagi membuju
ntas menatap ke arah laki-laki yang ada di depannya de
njawab, "Betul Nona, jadi
. Alhasil Ainsyel segera bangun dari duduknya. Lalu tanpa menunggu lama, Ainsyel
nnya dan berkata, "Bawa semua perlengkapan melukisku itu dan pastikan tidak ada g
nuju mobil miliknya. Ainsyel lalu melajukan mobilnya men
at mewah dan megah, meskipun begitu Ainsyel tidak suka dengan keadaan rumah
iknya, walaupun memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari rumahnya, tetapi Ainsyel lebih merasa aparteme
apahnya yang memiliki nama Chandra Pradipta, Ainsyel dengan cepat memeluk
i Papah kenapa masih saja asik deng
menatap ke arah Ainsyel dengan datar. "Aku
gan cepat merengek, "Aahh,
i ini kalau kamu menerima perjodohan ini. Kamu pasti suda
ia menatap ke arah papahnya dengan kesa
tidak meminta persetujuan kamu, kar
jari jemarinya di atas keyboard, yang mem
a mati itu. Lagi pula masa iya Papah tega menjodohkan anak perempuan Papah
" ucap Ainsyel deng
Papah dan apakah kamu lupa? Menikah atau tidaknya kamu, kamu tetap t
angat kesal, karena perkataan papah Ainsyel memang benar adanya. A
kasar. "Sudahlah kamu cepat pergi ke kamar. Papah sudah tidak mau lagi mendeng
ngan perasaan kesal dan marah yang sudah tidak bisa lagi dia redam.
an? Kalau aku dijodohkan, bagaimana aku bisa menikmati hidupku yang
adi menghela nafasnya kasar. Dia tahu kalau Ainsye
iri Ainsyel. Dia lantas berkata, "Apa
kepalanya. "Aku tidak berhasil membujuknya. Papah memilih un
-laki itu saja, karena kamu pun juga
ut. "Enak saja. Aku tidak mau! Kamu saja
an Daniel yang saat ini sedang me
g menghempaskan badannya di atas kasur, dia lalu
penuh tekad, "Aku harus melakukan sesuatu, aku jela