Dikira Miskin Oleh Keluarga
ku gak datang. Kata ibu, nikahan Mb
iska tersenyum pasi meski hatinya menahan perih bila mengingat kejadia
oleh dong nanti suami aku ikut sama Mba
pi harus sabar. Ya, namanya
anget cerita banyak sama
Yun? Kayakn
ekitar. Saat ia mendapati pintu terbuka, buru-b
Imran itu bukan o
alon sua
a petani biasa. Sedangkan dia di
salahnya
tanya mulai berkaca-kaca denga
alo aku nikah sama oran
uanya itu memang sama-sama hanya memikirkan harta duniawi saja
mran anak yatim piatu dan pemilik swalayan di mana dia bekerja." Bah
k sepupu iparnya itu. Kasihan betul, karena gadis yang akan melepa
a yang kamu lakui
us Yuni sekaran
ut campur dalam masalah Yuni. Di sisi lain dia merasa kasihan, namun
ang biayai. Walaupun kami masih pacaran, uang gaji sebagian besar dia kasih ke aku. Kat
bantu kamu. Kamu
minjam mobil Riska. Tadinya ia hanya ingin meminjam mobil yang Riska
. Bukan bermaksud membela kebohongan adik sepupunya, hal ini ia lakukan demi cinta kedua anak muda ini. Melihat Y
, Yun. Asalkan pernikahan kamu la
, Mb
eritakan yang sejujurnya sama ibu kamu.
ni akan cerita nanti. Gak mau Mbak kalau Y
arap kamu te
rnya mendapatkan jalan keluar atas masalahnya. Lewat Riska Yuni b
*
ja udah bau asep," ucap Eva yang me
hal kan, itu pasti." Riska tersenyum melihat esk
semua sih, kalo rusak, tingg
an, uangny
rena Riska menjawab
mpu Mbak Riska beli yang kaya gini. Paling juga baju
um. Eva tak tau gamis yang dipakai Riska cukup bermerek dan hanya dibuat satu warna dengan s
ku. Gak suka sih bel
yang keluar dari kamar karena tidak s
imana? Eh, selamat, ya ben
u samaan lho sama baju ibu aku cuma beda wa
. Wajahnya memerah seketika dengan bo
gkin banyak yang jiplak aja." Ia tampak salah tingk
anggil sama ibu. Aku k
eran-heran melihat tingkah Eva. Sampai batang hidung Eva tak
hahah
lut dengan telapak tang
ing, ya?"
r aja. Abis dia kan, ngomongnya keras. Mba
h, emang bener baju bi M
nya juga. Cuma beda warna aja.
gelengkan
ak dipikir. Seenaknya aja bilang baju Mbak beli di pasar
iasa aja. Standar. Sama
ma model gamis yang Mbak pake ini. Paling
aju mbak. Gak enak na
engan baju yang berbeda. Bibirnya tampak
ganti baju?
arna aku bawa ganti, ya, udah aku g
membulatkan bibir sam
ya. Disuruh bawa
a,
tak sadar kakinya menginjak plastik putih lalu jatuh tersungk
baju mahal!" teriak Eva. Ia bahkan men
mbung