Pengkhianatan Istriku
Laila Ila Hailahu Allahu Akbar
tempat pengepul karena lebaran tiba. Sedangkan aku masih sibuk mencari uang untuk sesuap nasi. Memenuhi kebutuhan kelaurga
alankan untuk bertahan hidup. Sudah sejak dari kemarin hujan mengguyur kotaku.
menerima barang bekas." Mang Damin berdiri menatapku acuh tak acuh. Pria
baran. Tolong buka sebentar, ya," pintaku memelas. Berharap Mang Dam
biran malam ini. Silahkan bawa
arian aku berkeliling untuk mencari botol bekas. Agar bisa menghasilkan uang untuk m
k ada uang buat kami makan lusa. Besok pengepul sudah tutup da
i sana!" Usir Mang Damin. Pendiriannya teta
rung yang berisi barang rongsokan. Sedangkan Rafa, masih tetap dalam gendongan di punggung belakang. Dia sudah kehujanan dan kedinginan sejak tad
perti dia. Masih berumur empat tahun harus ikut merasakan derita ayahnya. Mencari sesuap nasi demi be
bulan, Rafa sudah ditinggal ibunya. Sakira pergi meninggalkanku bersama Rafa
Saat terakhir kita bertemu, dia sudah menikah dengan pria idamannya. Ya, k
usah terus menerus denganmu, Mas. Sampai kapan hidupku begini. Sa
agi berusaha kerja agar hi
a sebagai buruh harus menanggung ibumu yang penyakitan i
boleh ngomong begitu. Hanya dia satu-satunya keluargaku.
Mas. Usaha!"
a, bayi Rafa menangis karena mendengar teriakan ibunya. Mun
erikan kepada Sakira. Namun, dia menolak un
is. Tolong kamu susu
erikan saja dia m
itu ibunya, masa tega membiar
amu bisa membeli obat untuk ibumu. Tapi tid
dia tidak diberi obat maka bi
Pokoknya aku tidak
u
ing pintu sekuatnya. Ibu yang mendengar pert
e. Kamu bertengkar
gkar kok. Ibu istirahat saja
baik Ibu pergi saja dari sini. Ibu tidak
Tuh
tu. Aku akan menjadi ana
adaanlah yang memaksa tetap begini. Siang dan malam sudah bekerja keras membanting
Le? Kok sedari tad
Sakira tidak m
nya gak mau menyusui,
akit. Bukan tak ingin membelikan dia susu, namun keuanganku tidaklah cukup.
uruh bangunan. Selesai itu, masih harus mencari bara
rongsokan aku berikan pada ibu untuk membeli obat. Ibu divonis dokter terkena penyakit paru-paru. Perobatan
par," ucap Raf
ebentar lagi kita
k hari raya. Teman-temanku semuanya sudah membeli baju baru buat besok. Kap
g tak berguna. Bahkan, untuk memb
sekali memberikan semua apa yang dia inginkan. Akan tetapi, keadaan e
kalau Ayah belum bisa belikan baju unt
punya uang banyak akan m
gerti kok Ayah b
aku malu telah menjadi ayah yang gagal. Andai, saja keajaiban
tempat penampungan dengan langkah gontai. Usaha untuk menjual barang rongsokan telah ga
i bisa membelikan mereka baju baru. Dari tahun ke tahun ibu tak pernah memakai baju baru. Ingin sekali membe
onomi kita sangat sulit. Jangankan untuk membeli baju lebaran, untuk makan besok saja uang tidak cukup. Tempatku bekerja libur satu Min
pulang sekarang?" Rafa b
umah. Maaf, Ayah belum bisa memb
tidak akan minta apa-apa," ucap Rafa menghapus jejak air mataku
. Akan tetapi, tak menyurutkan langkah sebagain orang untuk mengumandangkan takbir. Menyebut kebesaran Allah. Setelah agak jauh
, tun
*
sam