icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Lika Liku Cinta Rafel

Bab 5 Saingan Cinta Indah

Jumlah Kata:1484    |    Dirilis Pada: 22/08/2023

salah satu bed bangsal UGD. Supir taksi yang membawanya dengan baik ha

eorang perawat menyent

i sudah digulung sampai ke bagian siku. Lalu tatapannya beralih kembali pada p

untuk dilakukan rontgen bagian tulang kaki yang mengalami cedera." Perawat tersebut menatap bagian kaki kanan Rafel yang s

eparah

at membengkak tapi Dokter mengatakan tetap harus dilakukan rontgen

proyeknya sedang begitu padat seperti sekarang ini. "Kalau begitu la

yang bisa

dipaksa untuk kembali kerumah. Sejak hari dimana Rafel memutuskan keluar, dirinya

n lakukan

kter Reno yang menangani Anda akan melakukan vi

nnya yang belum boleh digunakan untuk bergerak. Untuk bangun dari posisi berbaringnya saja

perawatan kembali membangunkan. Rafel bahkan perlu mengerjap sedikit lebih lama mengingat dirinya yang tid

siap. Mari saya bantu untu

kakinya hingga Rafel tidak banyak memprotes selain menuruti saat tubuhnya dipapah untuk berpindah. Hanya

ingat UGD berada di lantai paling dasar. Perawat mendorong kursi roda Rafel memasuki lift khusu

g Dokter senior yang tampak sedang membalik-balik chart m

menyapa Rafel yang turut memandangnya. "Saya akan melakukan pemeriksaan rontgen dan melih

unjukan senyuman sopan, "Saya bantu ya Pak. Tolong ber

es rontgen. Setelah dibantu berganti, barulan proses pemeriksaan bagian dalam jaringan tubuh menggunakan bantua

Reno mengamati bagaimana Rafel yang sedang menalikan jubah pakaian rumah sa

hasil rontgennya keluar. Pembicaraan mereka terinterupsi oleh kehadiran seorang wani

sai dan sedikit terlambat karena kendala teknis tadi." Dokter Reno tampak menje

ebut jatuh pada Rafel yang sedang dibantu berpin

a. Saya segera melakukan pemeriksaan mengingat rekam medis sebelum

pada Rafel yang menatapnya seolah tidak

ing Rafel kian m

erulas dibibir kemerahannya. "Bukan siapa-siapa. Lupakan saja. Kalau

i perawat dibelakangnya menyentuh bahunya

ilih melupakan kecanggung

dengan wajah penuh khawatirnya. "Saya langsung datang sewaktu m

a bersama dengan Indah. Sebelumnya memang dirinya meminjam telepon rumah sakit untuk menghubungi Inda

u saya pindah ke bed." Rafel menunjukan kalinya

alih dorongan kursi roda Rafel. Selanjutnya mendekatk

naik seiring dengan Rafel yang menumpu pada sebelah ka

al agar Rafel merasa lebih nyaman untuk bersandar. "Pak Rafel memb

a akan baik-baik saja. Ini hanya kecelakaan kecil. Saya memanggil kamu datang

si dengan Pak Badrun untuk meng hold on dulu tugas Pak Rafel sementar

RD untuk tambahkan bonus nanti. Sekarang, saya benar-benar butuh tidur karena selama di Kalimantan tidak benar-benar bisa beris

n diri berbaring di bednya. Selanjutnya berpura-pura si

tertidur dengan pulas. Indah menghentikan gerakan jem

keras. Rafel hanya sedikit mengerny

lang betis. Sepertinya yang kali ini cukup serius karena perawat sampai mengataka

gsung, sekarang Rafel justru terluka dan sudah jelas akan mengambil libur. Benar-benar sial! Selama seminggu ini padahal Indah sudah banyak b

ebal

saat betis seksi itu justru kini terlingkupi perban berwarna cokelat tersebut. Baru saja jarinya

da lakukan d

a lamat-lamat, "seharusnya saya yang menanyakan hal tersebut mengingat Dokter seharus

tersebut mencuri lirik pada Rafel yang masih betah dalam lelap

arang." Indah bersedekap menatap gelagat tidak biasa dari Dok

in mengangguk dan meninggalkan Rafel bersama wanita kasar dihadapannya ini.

it mengganggu, tapi saya penasara

angnya. Jelas-jelas wanita dihadapannya ini melihat Rafel

mam Vio dengan p

menjaga sikap Anda dihad

merasa kalah, tapi justru yang didapatkannya ad

an Vio menjadi orang yang pertama keluar. "Anda bisa mulai mengingat wajah s

lik pergi tanpa memberinya kesempatan un

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka