Pesona Pelakor Kesayangan Boss
berdiri di sana. Wajahnya yang cantik tampak bertambah
mbuka pintunya?" tanya Viol
a itu hampir tidak pernah datang ke kantornya. Lelaki itu khawati
robos masuk ke dalam ruang kerja sang suami tanpa permisi. Tentu s
perlu dibahas, kita bisa bicara nanti di rumah, bukan? Saya sangat sibu
or, hanya saja, Viola masih belum berminat untuk melakukan hal itu. Dia memutuskan datang ke kantor Evan karena belakangan ini suaminya itu terlihat berbeda. Dia tidak
ulinya berubah menjadi rasa takut kehilangan. Apalagi selama ini Evan selalu memperlakukannya dengan baik. Dia bahkan selalu membuatkannya sarapan setiap
sangat egois, dan tidak pernah berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk Evan. Viola ingin memperbaiki semuanya.
sih? Sikap kam
r saya setelah sekian lama saya meminta kamu untuk datang k
selama ini aku terlalu egois. Aku lebih mementingkan
i apa-apa untuknya. Selama ini dia sudah cukup berjuang untuk membuat wanita itu mengerti tentang kewajibannya
u hitung, berapa lama saya bersabar untuk menunggu kamu berubah
an menghampiri Evan dengan mata yang berkaca-kaca. Menunjuk
rbaiki semuanya. Kamu mau anak, kan? Ayo kita program sekarang. Aku sudah siap. Aku juga sudah membicarakan ini dengan agen
ekarang, itu sama sekali bukan hal yang menarik baginya. Anak? Dia memang menginginka
pakaian, dan semua keperluan saya
a sendiri, termasuk juga sarapan. Evan juga selalu membersihkan rumahnya dengan mandiri. Ketika dia kembali dari kantor, Viola sudah tidak ada di rumah. Wanita itu pulang ke rumah saat Evan sudah terlelap. Untuk
k berubah. Menjadi sosok istri yang kamu inginkan." Viola memelas. Dia berharap Evan mau memberikan
g lebih baik kamu pulang. Kita bic
merasakan banyak perubahan dari diri suaminya. Se
as untuk mewujudkan soal itu. Evan juga sangat yakin kalau Viola akan berubah suatu hari. Tapi sekarang, saat keyakinannya itu terbukti,
harus pulang lebih awal. Kita ma
dia melangkah pergi dari hadapan lelaki itu. Sementa
uncinya kembali. Dia cepat-cepat berjalan ke arah kamar mandi, tetapi langkahnya seketika terhenti
muanya sekarang, Mas?" tanya wan
itu mengecup pipi kekasihnya sebelum pergi. Jihan sadar kalau itu memang hak Viola seb
uju wanitanya tersebut, dan membawa Jihan ke dalam pelukannya. Evan memeluk wanita itu dengan penu
n Viola. Semuanya begitu melelahkan, saya sudah lelah berusaha menyadarkan dia. Bahkan saat dia data
muanya supaya orang tua kamu tidak kecewa. Mereka sudah berharap banyak
akan. Semuanya akan baik-baik saja, Baby. Saya akan menyelesaikan hubungan saya dengan Viol
ak rela kalau harus kehilangan Evan sekarang. Rasa egoisnya berharap Evan akan t