Pesona Pelakor Kesayangan Boss
di tangan Evan. Dia juga tidak segan membantu lelaki itu melepas jas, dan menyimpannya. Tidak lupa juga dengan sepatu, dan kaos kaki milik l
engizinkan. Dia meminta Evan untuk kembali ke rumahnya. Jihan merayu Evan untuk memberikan Jihan kesempatan. Siapa tahu dia
Viola kemudian. Sangat lembut, bahkan Evan suda
sekarang." Evan berkata datar sam
hatinya sudah berubah arah. Jihan bukan lagi menjadi fokusnya. Perasaan yang sempat dia tanam untuk wanita itu pun sudah layu dan hampir mati. Evan sudah berada di titik d
i. Piyama kamu juga sudah aku siapkan di atas
merasa apa yang dilakukan Jihan itu tidak wajar. Dengan tiba-tiba, wanita itu mau bersusah payah un
," sahutnya t
e arah ranjang, di mana seprai dan sarung bantalnya berganti menjadi seprai dan sarung bantal saat dia dan Jihan malam pertama. Seharu
. Entah mengapa, untuk berendam di air yang sudah disiapkan oleh Jihan, Evan merasa enggan. Dia yang memejamkan mata justru
ini. Tunggu saya, saya akan memastikan kamu yang akan menjadi pemilik saya sampai
*
kafe gue, pasti
makanan dan minuman pesanan Jihan, sekaligus ikut d
las Jihan sambil tersenyum. Dia berusaha menyembunyi
main sama laki orang. Mending lu cari co
terlarangnya itu pada Febi. Dia melakukan itu karena dirinya sepenuhnya percaya kalau Febimampu menjaga rahasia dengan baik. T
a datang ke kantor, dia tiba-tiba ngajak Evan memperbaiki pernikahan mereka.
meluk erat kekasihnya. Ditambah lagi, Viola juga membubuhkan kecupan di pipi Evan. Tapi di sisi l
ggak tega sama lu. Lu sudah korbanin semuanya buat Evan, ntar ujung-ujungnya l
? Hampir setiap hari mak bapak gue berantem mulu. Nggak nyadar kalo gue ini udah dewasa. Maka
lalu menyeruput minuman ras
ilusi. Suatu hari lu bisa kehilangan Evan. Gue bantu move on, ya? Gue cariin lu
. Apalagi Viola sudah mulai berubah untuk lelaki itu. Cepat atau lambat, Evan pasti akan
Evan. Tadi siang saja pas gue bilang soal akhiri hubungan
seneng kalo dia bahagia sama istrinya tanpa peduliin lu l
ggalin dia. Gue dari awal juga sudah tahu kalo hari ini bakalan dateng. M
as sahabat yang berusaha memberikan solusi. Semua keputusan tetap berada di
ue. Gue bakalan cariin cowok yang cocok buat lu. Lu boleh bucin, Ji. Tapi t
yang paling ngertiin gue," ucap Jiha
enghabiskan waktu, sebelum akhirnya Jihan memutuskan pulang ke a