Pesona Pelakor Kesayangan Boss
LAN KEM
Evan saat dia menemukan lelaki
l. Tentu saja wanita itu menyambut antusias. Banyaknya kesibukan yang mereka kerjakan di kantor membuat kedua
bibir ranum sang kekasih. Matanya sedikit be
emaksanya untuk meminta ciuman lebih dalam dari Evan. Tentu saja lelaki itu memberikann
mesra lengan kekasihnya itu, dan membawanya masuk. Langsung menuju ke meja makan. Seperti biasanya, Ji
sama kepiting. Sudah lama ya, kita nggak makan bareng kayak gini? Aku kangen banget momen kayak gini, Mas." Jihan mencerocos sambil mengamb
aja lelaki itu cepat-cepat menghapusnya. Dia tidak ingin Jihan sampai mengetahui kalau
etakkan piring berisi nasi dan lauk pau
in dokter Farah, ya? Makanya, aku kan sudah bilang, kamu harus rajin
nya ter
agia bila di dekatnya. Hampir semua yang ada dalam diri Jihan tidak ada di diri Viola. Walaupun selama sebulan ini Viola s
ah lupa tentang semua pesan yang kamu berikan untuk
n yang diracik oleh wanita itu selalu berhasil memanjakan perutnya. Jihan sangat senang melihat Evan makan dengan
askan seluruh beban kerinduannya pada wanita kesayangannya itu. Jihan merasakan sedikit keanehan dalam diri kekasihnya i
sesuatu, Baby?"
an menjawab tanpa beban. Dia membelai sayang wajah kekasihnya. Dia
, Baby." Evan kemba
ng dia mau. Jihan bisa merasakan ada sebuah benda yang kini melingkari lehernya. Evan memberinya sebuah kalung
aya harap kamu menyukai
ang Evan berikan bukanlah kalung sembarangan. Kalung itu sebuah kalung berlian dari perusahaan perhiasan tern
tahun, kamu juga. Kita juga nggak lagi rayain apapun. Ken
ia tidak suka karena Evan sudah boros. Menghamburkan b
Kemarin pagi, Viola memberikan sebuah tes kehamilan. Dia mengandung anak saya. Jangan kamu berpikir kalau saya selalu melakukan itu dengannya selama ini, sumpah demi Tuhan, tida
memberikan pelukan pada Evan. Wanita itu memejamkan matanya, berusaha membendung air mata yang ingin keluar. Dia bahkan
capkan, tetapi entah mengapa saat Evan benar-benar kembali pada wanita itu, hatinya seakan tertusuk jutaan jar
uran yang sama. Dia sangat mencintai Jihan, tetapi di sisi lain, dia tidak mu
ia tidak peduli walaupun wanita itu t
. kenyataannya saya melakukan itu. Maafkan saya," Evan mengucapkan kalimatnya dengan begitu emosional. Diiringi tangi
mestinya, Mas Evan. Anak kamu pasti bangga punya papa yang sangat bertanggung jawab seperti kamu. Terima kasih untuk seluruh cinta yang sudah kamu berikan bua
jangan pernah berpikir untuk meninggalkan perusahaan, Jihan. Saya tahu keadaan kita aka
ngulas s
Evan. Saya bisa be
g masanya sulit mencari pekerjaan. Belum tentu dia akan mendapatkan
mengelus puncak kepala