icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Catch Me, Mr. Police

Catch Me, Mr. Police

Penulis: Bunda Umu
icon

Bab 1 1. Kehilangan

Jumlah Kata:1910    |    Dirilis Pada: 03/06/2023

ang cantik menatap ke luar rumahnya dengan cemas. Dia tenga

emenin aku!"Ajak seorang g

natap putrinya."Oke sayang, ayo Ibu antar."Dengan se

ntarnya masuk, lalu dia pun keluar. "Feby, Ibu tunggu di luar ya, k

, Feby be

intu. Cepat-cepat dia bergegas dan membuka pintu. Namun alangkah kagetnya dia, saat melihat seoran

menerobos masuk dengan senyum sombong diikut

g saat mendengar pertanyaan itu."Ka-kalian siap

aku dari cerita Rudi kan?" Dia pun duduk tanpa dipersilahkan,

" Wanita itu menunjukkan keberaniannya

sama kamu, tapi asal kamu tahu, sekali orang terlibat dengan aku, maka selamanya akan

tentangannya dengan suaminya saat dia meminta agar ia berhenti menjadi pengedar narkoba."Ayah, aku mohon berhenti me

aku Sayang, dia pasti akan marah dan menghukum aku, dia itu tidak pu

ian dan tak kembali, malah yang datang adalah Bosnya yang terkenal keja

erah dan akan kembali besok siang, itupun kalau dia beruntung dan pi

ampai membuatnya keluar dari genggamanku, termasuk juga kamu!" Tatapan matanya

da kamu, bahwa hari ini adalah hari

terbelalak dan menutup mulutnya. Belum sempat dia berteriak minta tolong, suara tembakan sudah menggema di dalam rumah itu. Wanita

ti sepertinya tidak mungkin. Dengan ragu dia melangkah masuk ke pekarangan r

ada sahutan dari dalam, "Sayang ... !" Tetap saja tidak ada

m sempat hilang rasa kagetnya, tiba-tiba dia meraba sesuatu yang basah dan lengket. Cepat-cepat dia memeriksanya. "Darah, oh tidak, apa ini?" Bola matanya kian membesar melihatnya. Seluruh tubuhnya gemetar, napasnya sesak, air matan

t Feby, putrinya terbangun dari tidu

h. "Sayang, kamu baik-baik saja? Ada yang sakit Nak, ada yang luka, hah?" Dia terus mem

Air matanya semakin menggunung dan jatuh berderai. Dadanya berat bagai dihimpit batu besar. Bibirnya gemetar hebat, beberapa kali mulutnya terbuka tapi tidak bisa mengeluarkan suara, napasnya terlalu sesak. Dia pun menggeleng berkali-kali. "Ti-tidak ... tidak ... mungkin, i-ini ...

.. bangun sayang, bangun, jangan tinggalkan aku, Sayang, aku sayang kamu, Sayang, banguuunn." Namun istrinya y

ahwa sudah tidak mungkin baginya untuk membuat istrinya

k putrinya dengan erat. Kembali tangsinya pecah tak tertahankan. Perasaan menyesal telah menderanya, meng

ya bisa menangis dan menangis menanggung sesal yang tiada tara. Belum

arik napas b

, bagaimana kab

i membulat, dadanya bergemuruh. "Tuan? "Apa in

berpaling karena pengaruh orang lain, siapa pun itu, pasti akan aku lenya

angat baik, aku bahkan menuruti permintaan Tuan untuk melakukan transaksi terahir kemarin, tapi kenapa Tuan, KENAPAAA?!!"

ih banyak wanita lain yang jaauh lebih cantik dari dirinya, jadi ber

u, kenapa harus membunuhnya?" Air mata

au kamu dan putri kecilmu itu akan menyusul ke liang lahat!" Nada sa

tanpa Rudy sempat mengelu

ciut, baginya sudah cukup kehilangan istri, dia tidak ingin kehilanga

a-kata kamu, Sayang maafkan aku yang tidak mampu mencari

memeluknya dengan erat seak

mencoba mengurus jenazah istrinya.Tidak lupa dia membersihkan semua bekas d

mpok orang masuk ke dalam. Tanpa diminta pun merek

ubungi handai tauland Anda dan katakan pada semua orang, kalau

ik keluarganya maupun keluarga istrinya, dia tidak mengatakannya. Selain karena mereka semua b

bisik karena curiga dengan kematian mendadak itu. Namun mereka takut untuk membesar-besa

pas, tapi sesak di dadanya tidak mau hilang. Batu besar terasa makin menghimpitnya. Dia hanya mampu menggigit bibir yang terus gemetar. Membayangkan masa-masa bahagianya yang seumur j

t berduka

Begitu melihat Bosnya, Pak Rudi langsung berdiri dan langsung menyerbu, lalu menarik kerah baju

kenapa Tuan tega melenyapkan orang yang paling aku sayangi, HAAAHHH!" Wajah Pak Ru

rsenyum puas. "Dari pada kamu terus berteriak dan marah-marah, sebaiknya persiapkan dirimu dan juga anakmu untuk pindah

terbeliak, "Ap

ia hanya tersenyum sombong sambil

n Raking, para pengawal pun

il menghentakkan tangan lalu menggendong Feby kemudian

ya akan tetapi semua sia-sia tidak ada yang bisa dia lakukan untuk membalas ataupun mengem

awa ke dalam ruang tengah di mana Tuan Ra

ada suara, sebab Pak Rudi sudah malas untuk bicara. Dia pasrah akan nasib ya

un aku tidak punya istri, kita bisa mendapat semuanya bersama Rudi. Wanita, harta, tahta, semuanya, jangan k

ndengar betapa mudahnya Tuan Raking meminta

p Tuan Raking yang tengah tersenyum melihat keadaan Ayahny

api saat melihat kejadian itu melalui kaca buffet yang ada di ruang tamunya, dia langsung berhenti

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka