KETIKA DENTING CINTA MENYAPA
menyuruh Bik Yati untuk menyedia
fe di sudut
ang menikmati chocolate cof
udah canggih gini, kok masih ada acara perjodohan segala? Noh ... kembali ke
g itu, hah!" Seru Zefki,
banget pengen ngemong cucu katanya. Cih! Mereka n
r Lo yang gede itu masuk ke dalam gua sempit dan lembab. Tunggu se
nya, sambil mengambil botol minuman bekas dan melemparnya k
berdering. Dari layar terlihat jika yang m
tu. Walaupun berkali-kali san
kah keluar dari cafe,
e, c
Lo adalah wanita cantik, layaknya bidadar
nnya dengan tajam. Yang dibalas d
mpai di rumahnya. Di ruang keluarg
ata dengan setengah m
uk! Papi dan Mami mau
a dengan wajah datar
ya Clement
ki tadi udah izin kepada Mami. Jik
Makanya dia semakin besar kepala!" Seru
ang?" Tanya Nyonya C
u makan dulu."
n ayahnya dan mengikuti i
terlihat Bik Yati telah meletakkan nasi goreng itu, di atas meja. Disusul Zefki y
i goreng itu. Dia pun memilih untuk memakannya. Apa
uk dan melihat putranya menyantap nasi gor
g keluarga. Mereka saling mengacungkan jempol, perta
untuk itu. Kebetulan salah satu sahabat Tuan Kenan membutuhkan bantuannya, dan itu membuat Nyonya Clement memil
i kedua putri, Tuan Fidel. Dari hasil penyelidikan itu, Nyonya Clement lebih condong menyukai Raceh, dan itu juga terbu
itu. Zefki pun menuju ruang keluarga y
Mami hendak katakan? s
main pergi lagi!" Seru Tuan Kenan
" Perintahnya,
." Nyonya Clement,
Om Pratista. Sekedar untuk makan siang dan seka
bungannya dengan
asal main potong pembicaraan saja, kamu!" Tuan ken
ng dulu. Dengar
aksud dan tujuan mereka ke rumah Keluarga Pratista untuk m
ngar penolakan darimu!" S
mu mengatakan sabar-sabar-sabar! Jika waktunya tiba, kamu akan memperke
srah dengan apa yang dikatakan oleh mereka. Lalu otaknya mulai
setengah terisak Ny
. Kami sudah sangat ingin menggendong cucu. Kami ju
lunakkan hatinya. Zefki pun menghampir
ti apa yang Mami katakan.
nyum melirik suaminya. Mereka saling mengacungkan jari j
Mami istirahat dulu
u memang putra Mami yang
alam kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Siapa tahu saja
dan berkutat di depan laptop memeriksa setiap lapo
ia pun kembali melangkah ke kamar dan di da
ke sini?" Ucap Zef
ng ibu,
imana menurut kamu nasi goreng ya
k aku ingin makan nasi goreng itu lagi. Rasanya sungguh nikmat sekali!" Ujarnya, m
dan berlalu dari kamar Zefki dengan perasaan gembira. Berhara
anya, Tuan Kenan,
bentar lagi kita akan
uaminya pun ikut menari. Keduanya sangat senang saat ini. Malam mereka