Terjerat Cinta Nona Arogan
riku yang masih mencaci maki Ayana. Bahkan ta
Pulang sekarang! Aku menghormati kamu sebagai pelanggan di cafe ini. Tapi aku juga n
ap
, Theresa. Apa kamu sen
menyangka jika Denan akan memandang diriku seburuk itu. S
an kata maaf sekalipun aku salah. Tetapi entah kenapa ji
pam
kesal, tapi itu bukan pertama kali baginya. Berbeda dengan Ayana yang kaget setengah mati. Wa
*
avoritku untuk menenangkan pikiranku. Persetan dengan Denan dan Ayana yang akan kembali bermesraan, Untuk hari ini ak
jam 11 malam?" si
n Mama selalu mengawasi diriku. Padahal aku
aja keluyuran, Cha? Umur kamu udah masuk 2
mendekati kedua orang tuaku. "Echa pulang malam begini
idak paham. "Cari jodoh di man
ang kulakukan. Menggeliat pada dada bidang Papa dan menghirup aroma tubuhnya yang khas. Kulirik le
uek, dan arogan, tapi ketika sudah bersama kedua orang tu
perkataanmu tadi, hm?" tanya Papa seraya me
a bergantian ke arah mereka yang seperti
malu membayangkan wajah tampan Denan. "Bahkan sebentar lagi kita akan menikah,"
dan Papa? Mulut mereka terbuka sep
HA
aku bersungguh-sungguh dengan ucapanku. Memang yang mereka tahu, aku tid
pai halu gitu?" sindir Ma
halu!" bant
senang main ke c
sama si ganteng," jawa
iba-tiba saja tawa Papa mereda dan langsung menatap s
ada calon suami. Jadi, Papa sama Mama nggak perlu r
a yang akan dijodohkan denganku itu tampan dan mapan, tetapi ingatanku tidak akan lupa jika semasa sekolah dulu, pria itu adalah playboy cap kadal. B
orang pebisnis sukses. Ya kalian pasti bisa menebak sendiri kan apa alasan Papaku ingin melakukan perjodohan ini? Yap, pernikah
ih jelas menatap wajahku, matanya sepe
, karena dulu aku pernah membawa seorang pria yang umurnya bisa dibilang cuku
ma ajakanku untuk menikah, sedangkan Papa terus saja mendesakku. Jelas
sebenarnya aku pun tahu bahwa
ahut Mama. "Ini pasti
ti ini akal-akalan kamu lagi Echa.
s susah! Aku tidak yakin jika menikah denga
gga mereka sontak me
y! Papa Mama emang mau kalo nanti pernikahan anak
ujar Papa seraya memijat pelan pelipisnya. "Dilihat dari background keluargany
agi
in jika Kevin belum berubah. Bukan persoalan itu saja yang membuatku enggan menikah dengan
rang tuaku. "Echa punya pilihan sendiri, satu hal yang harus Papa
enghadapi sifat keras kepalaku,
ilang, kalo u
h punya calon, hari Minggu beso
e
mp
ana
u mematun
tanya Papa denga
lak? Gue nggak mau dijodohi
apa kamu?" timpal Mama yang sedari tadi hanya diam.
baru jalin hubungan beberapa bulan,
at lebih b
tu 1 bulan
engernyitkan ke
Papa kasih untuk membawa calon suami kamu ke rumah. Jika
udah mengambil keputusan, rasanya sulit sekali untuk diubah. Kecuali Mama yang membujuknya. Tapi
ft
aan selalu saj