Rahasia Cinta Aileen
bunga peony, sedari tadi dia berkeliling untuk mencari wanita hebat y
h keluar dari
uhnya, bagai permata berpendar tertimpa cahaya senja. Sangat menyilaukan tapi memberikan perasaan hangat dan nyaman.Wanita cantik itu bergerak spontan, mengikuti langkah wanita bercahaya yang mengenakan paka
anita ini tidak bisa melihat
h dulu. Dia menengadah menatap langit. "Hari yan
dilakukan wanita bercahaya. Wanita itu menaiki bangku dan berdiri
*
enis. Ia berhasil memaksa sepeda motornya hingga kecepatan maks
dahkan ke ruang rawat 304 bangsal Melati,
erima
pintu masuknya bersebelahan dengan ruang UGD
ayangi kakak tirinya itu. Denis banyak mendengar dan melihat sendiri
ulit baginya untuk membenci Nani, wanita yang telah melahir
nya. Tapi Denis tidak ingin pergi, sisi hatinya yang lain mengkhawatirkan kondisi kakaknya. Denis meraih pegangan pintu dan berjalan ke ujung ruangan di mana ranjang Aileen berada.
elebat pikiran buruk menelusup k
ara suster. "Suster, kakak saya ti
il," sahut salah satu
a tidak ad
saling bertu
ien?" Tanya sal
en An
asien yang masuk melalui UGD percoba
engangg
a ribut
sien menghilang,"
u apa yang kalian lakukan disini?
untuk memanggil petugas untu
ah saya
lih Darell
pasien, Ail
ang operasional aj
a protes, dia ingin
da itu untuk menenangkannya. "Lebih baik kamu menunggu di sini, ada kemung
ngangguk
*
ilu. Ia memaksa sebait senyum getir. Menerta
rhe
menyambar tangan Aileen. Menarik tubuhnya k
cantik, dia terbata sambil menatap kedua tanganny
ia beralih pada Aileen yan
arkan darah karena tergores semen kasa
lakukan?!" Teri
Seharusnya aku yang bertanya. Apa yang kamu l
antai dingin dan duduk di bangku. "Kenapa
a melempar tubuhnya, duduk disamping Aileen. La
dengar ku lagi 'kan?" Geram wanita cantik. D
pa mengalihkan perhatian dari bintang yang
cantik lega. "Kamu tidak
iran wanita disampingnya. "Hei! Apa ya
u. Aku punya nama," protes wan
engus malas
a nam
sahut Ai
leen ketus, paling tidak wanita itu tidak
aku memang
n tekad untuk melompat, jantung Aileen tetap berdetak cepat, tubuhnya gemetar, rasa takut tib
kamu mau b
n uru
menghela nafas panjang untuk menurun
ati tidak se
u di kejar utang? Atau kamu putus asa k
ebakan wanita disampingn
ngk
u mu?" Aira mengerutkan dahinya
dak. Mereka memanggilku gila
utnya frustasi. "B
apa yang kamu
n Aileen dan Aira. Wajahnya merah dengan napas yang te
rel
g disampingnya yang ternyata mengen
" Panggi
embali menatap sang dokter. "Oh,
kannya lalu menyampirkan ke bahu Aileen. "Apa yang
ganmu cacat seumur hidup?" Darell menggiring Aileen menuj
l melambai pada Aileen yang sempat melir
*