Rahasia Cinta Aileen
ol
s, Sa
saat melihat tubuh suaminya tergeletak
n, buka
h suaminya. Namun yang ia dapatkan hanya kehampaan. Ketakutan meme
ergetar. Ia menatap tangannya, seolah tak ya
. Ia segera beranjak, memberi ruang bag
u. Kumohon!" Pinta
menuju pos kerja mereka masing-masing. Para polisi memasang garis pengaman di sekitar lokasi kecel
ledakan tangki bensin yang bocor saat mobil menghantam badan jalan. Di sudut lainnya, para petugas medis segera mengha
tugas medis yang memeriksa d
orban wanita menggelengkan kepala. Mengirimkan pertanda bahwa kor
n jalur evakuasi. "Bawa keduanya ke rumah sakit," serunya pada p
reka menyiapkan kantong jenaza
*
sok kamu tidak pe
yambar puncak kepala Aileen Andita. Wanita itu tidak pernah menyangka, pe
saya bekerja dengan baik bahkan setiap hari saya lembur," debat
sedang melakukan pemangkasan karyawan
ahu. Tapi harus ada alasan yang kongk
tidak akan menang di sarang hiu," jelasnya dalam bentuk kiasan. "Terim
yawan kontrak seperti ku tidak akan bisa melawa
tang untuk mengambilnya." Manager HRD menepuk pelan tangan Aileen.
n. Butuh kekuatan besar baginya untuk bi
*
rbaik. Dia selalu datang lebih pagi dan pulang paling akhir. Memastikan tidak ada satupun pekerjaan yang tertunda. Jika perusahaan membutuhkannya, Aileen
kara. Meski aku telah berjuang hingga kucuran darah dan ke
menunggu. Aileen segera naik dan melempar senyum tipis unt
cepat,
a sedang tidak ingin bicara banyak
panjang paling belakang. Ia menggeser kaca jendela disampingny
us ku lakukan sekar
Di zaman serba sulit seperti saat ini, lapangan
. 'Apa aku buka usaha saja d
yadarkan Aileen dari lamunannya.
U
inginkan wanita i
a a
n, kamu
g sama. "Uang? Aku tidak punya uang sekarang." Tebaknya cepat ka
mereka akan membu
mode shutdown, membuat ponsel itu mati total. 'Kali in
depan ya." T
p, N
pernah mengeluh dengan kondisi ruangan yang kumuh dengan cat mengelupas dan lantai kasar tanpa keramik. Dia merasa itu cukup sepadan dengan harga sewa yang murah. Lagipula, Aileen hany
ng kamu bangga
, matanya terpaku pada dua pria yang duduk dengan kaki terangkat diatas bangku panjang dimana Aileen biasanya menjemur kaktus kesayangannya. Ken
ajahnya basah oleh air mata, di pipinya terce
Serbu Nani begit
ngannya. Ia menggeser tubuhnya ke samping untuk
a banyak uang?" Desis pria bertato u
aja menjual nama Aileen sebagai jaminan utang ju
a sudah terbiasa dengan sikap kasar
ta-kata hingga tidak bisa lagi mengontrol emosinya yang mencapai p
masalah keluarga kalian. Cepat bayar utang Ibu mu
ya Aileen dengan
puluh
at. 'Tuhan, dua pul
"Silahkan pergi. Aku tidak punya utang pada k
PA
h utang. Kali ini mereka mengancam akan mencincangnya,
een. Dia tidak peduli meskipun
ak pria bertato. Menarik rambut Aileen
ia merasakan ada cairan hangat ya
Nani ketakutan karena pria lain
pisau yang di bawanya ke tubuh Nani. Meski Aileen membenci Nani dengan segenap hatinya, tap
ar Aileen dengan suara bergetar. "Aku cuma punya setengah
au menghentikan langka
ri arah pandang Aileen, Nani segera bergerak untuk menga
is pilu. "Hilang
to dan berbalik untuk bersembunyi di balik t
licik Nani. "Nasib mu sangat buruk karena lahir
lanya mulai berdenyut nyeri, ditambah benturan yang terjadi antara punggungnya dengan dinding cukup keras h
atkan uang. Pergi da
tuk mengambil sisanya," ujar pria lain. Dia
buh Aileen luruh ke lantai. Ia meringis pelan saat
ba menyentuh luka di pelipis Aileen t
sakit yang dirasakannya. "Pe
u?" Keluh Nani dengan wajah cemberut. Terkadang
am lalu membuangnya begitu saja," tuding Aileen
melahirkanmu, hidupku
gah Aileen marah. "Dan, hidupmu hancur kar
mu tahu tent
tahu apapun. Seperti kamu yang tidak t
an suara teredam. "Aku tidak sanggup lagi." Air mata tidak lagi mamp
Denis, pemuda yang lebih muda dua t
bu dan Kakak tirinya serta barang-bar
yang terjadi?
wa dia pergi," ucapnya dingin men
n sikap ketus dan dingin Aileen padanya. "Bu, Den
Kita ini kan keluar
ngam tiang disampingnya u
rti itu. Kakak mu itu selalu
runi tangga terlebih dahulu lalu berpaling untuk melihat Aileen.
annya sendiri. Pastikan saja w
i Ibu. Aku akan segera mencari pekerjaan d
Seluruh bagian tubuhnya sakit dan lelah hingga tidak punya sedikitpun kekuatan bahkan hanya untuk mengeluark
*