icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rahasia Cinta Aileen

Rahasia Cinta Aileen

icon

Bab 1 Chapter 1 - Saat Maut Merenggut

Jumlah Kata:1801    |    Dirilis Pada: 30/05/2023

ol

s, Sa

saat melihat tubuh suaminya tergeletak

n, buka

h suaminya. Namun yang ia dapatkan hanya kehampaan. Ketakutan meme

ergetar. Ia menatap tangannya, seolah tak ya

. Ia segera beranjak, memberi ruang bag

u. Kumohon!" Pinta

menuju pos kerja mereka masing-masing. Para polisi memasang garis pengaman di sekitar lokasi kecel

ledakan tangki bensin yang bocor saat mobil menghantam badan jalan. Di sudut lainnya, para petugas medis segera mengha

tugas medis yang memeriksa d

orban wanita menggelengkan kepala. Mengirimkan pertanda bahwa kor

n jalur evakuasi. "Bawa keduanya ke rumah sakit," serunya pada p

reka menyiapkan kantong jenaza

*

sok kamu tidak pe

yambar puncak kepala Aileen Andita. Wanita itu tidak pernah menyangka, pe

saya bekerja dengan baik bahkan setiap hari saya lembur," debat

sedang melakukan pemangkasan karyawan

ahu. Tapi harus ada alasan yang kongk

tidak akan menang di sarang hiu," jelasnya dalam bentuk kiasan. "Terim

yawan kontrak seperti ku tidak akan bisa melawa

tang untuk mengambilnya." Manager HRD menepuk pelan tangan Aileen.

n. Butuh kekuatan besar baginya untuk bi

*

rbaik. Dia selalu datang lebih pagi dan pulang paling akhir. Memastikan tidak ada satupun pekerjaan yang tertunda. Jika perusahaan membutuhkannya, Aileen

kara. Meski aku telah berjuang hingga kucuran darah dan ke

menunggu. Aileen segera naik dan melempar senyum tipis unt

cepat,

a sedang tidak ingin bicara banyak

panjang paling belakang. Ia menggeser kaca jendela disampingny

us ku lakukan sekar

Di zaman serba sulit seperti saat ini, lapangan

. 'Apa aku buka usaha saja d

yadarkan Aileen dari lamunannya.

U

inginkan wanita i

a a

n, kamu

g sama. "Uang? Aku tidak punya uang sekarang." Tebaknya cepat ka

mereka akan membu

mode shutdown, membuat ponsel itu mati total. 'Kali in

depan ya." T

p, N

pernah mengeluh dengan kondisi ruangan yang kumuh dengan cat mengelupas dan lantai kasar tanpa keramik. Dia merasa itu cukup sepadan dengan harga sewa yang murah. Lagipula, Aileen hany

ng kamu bangga

, matanya terpaku pada dua pria yang duduk dengan kaki terangkat diatas bangku panjang dimana Aileen biasanya menjemur kaktus kesayangannya. Ken

ajahnya basah oleh air mata, di pipinya terce

Serbu Nani begit

ngannya. Ia menggeser tubuhnya ke samping untuk

a banyak uang?" Desis pria bertato u

aja menjual nama Aileen sebagai jaminan utang ju

a sudah terbiasa dengan sikap kasar

ta-kata hingga tidak bisa lagi mengontrol emosinya yang mencapai p

masalah keluarga kalian. Cepat bayar utang Ibu mu

ya Aileen dengan

puluh

at. 'Tuhan, dua pul

"Silahkan pergi. Aku tidak punya utang pada k

PA

h utang. Kali ini mereka mengancam akan mencincangnya,

een. Dia tidak peduli meskipun

ak pria bertato. Menarik rambut Aileen

ia merasakan ada cairan hangat ya

Nani ketakutan karena pria lain

pisau yang di bawanya ke tubuh Nani. Meski Aileen membenci Nani dengan segenap hatinya, tap

ar Aileen dengan suara bergetar. "Aku cuma punya setengah

au menghentikan langka

ri arah pandang Aileen, Nani segera bergerak untuk menga

is pilu. "Hilang

to dan berbalik untuk bersembunyi di balik t

licik Nani. "Nasib mu sangat buruk karena lahir

lanya mulai berdenyut nyeri, ditambah benturan yang terjadi antara punggungnya dengan dinding cukup keras h

atkan uang. Pergi da

tuk mengambil sisanya," ujar pria lain. Dia

buh Aileen luruh ke lantai. Ia meringis pelan saat

ba menyentuh luka di pelipis Aileen t

sakit yang dirasakannya. "Pe

u?" Keluh Nani dengan wajah cemberut. Terkadang

am lalu membuangnya begitu saja," tuding Aileen

melahirkanmu, hidupku

gah Aileen marah. "Dan, hidupmu hancur kar

mu tahu tent

tahu apapun. Seperti kamu yang tidak t

an suara teredam. "Aku tidak sanggup lagi." Air mata tidak lagi mamp

Denis, pemuda yang lebih muda dua t

bu dan Kakak tirinya serta barang-bar

yang terjadi?

wa dia pergi," ucapnya dingin men

n sikap ketus dan dingin Aileen padanya. "Bu, Den

Kita ini kan keluar

ngam tiang disampingnya u

rti itu. Kakak mu itu selalu

runi tangga terlebih dahulu lalu berpaling untuk melihat Aileen.

annya sendiri. Pastikan saja w

i Ibu. Aku akan segera mencari pekerjaan d

Seluruh bagian tubuhnya sakit dan lelah hingga tidak punya sedikitpun kekuatan bahkan hanya untuk mengeluark

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka