Perfect Bastard
gilira
ngan model jaring dan bermotif bunga yang memperlihatkan perut ratanya, dipadukan dengan rok pendek yang panjangnya hanya sampai sete
h rekan kerja Abelian selama bertahun-tahun. Dia jug
ngin aku bungkam dengan sep
Vero menggoda Abelian namun selalu diabaikan. Vero bahkan sering mendapatkan makian dari
tografer memberikan aba-aba untuk Abelian d
layaknya model profesional. Ah, dia memang model profesional, te
ng bernaung di agensi yang sama. Tidak ada yang dapat mengelak bahwa Abelian, meskipun terlihat seperti wanita liar, faktanya Abelian
i tidak dengan sifatnya. Abelian memiliki sifat keras kepala, emosional, dan blak-blakan yang sering dianggap sebuah kejujuran. Apa yang Abelian s
fotografer tersebut, menandakan p
Vero memakai ruang ganti yang sama. Dia tidak pernah mempermasalahkannya karena sudah bertahun-tahun mereka melakukannya. Akan tetapi tidak dengan model lain, dia hanya
ereka menuju ruang ganti pakaian. Ruang ganti pakaian mereka memang sama, tapi terdap
b Abelian kemudian masuk ke
erkencan. Sekali saja, Bel." Vero masih beru
akku kencan." Setelah mengatakan itu Abelian keluar dari ruang g
u akan berhasil aku taklukan. Hanya masalah waktu, da
*
sik dan kepulan asap rokok di mana-mana, tapi tempat inilah yang selalu berhasil
in mabuk karena tidak ingin berakhir di ranjang bersama pria yang tidak dikenalnya. Bukan sekali dua kali Abelian
sini tidak bila
permisi. Siapa lagi kalau bukan Selena, sahabat satu-satunya yang dia
diujung sofa, tidak jauh dari tempatnya berada. Ia kesal karena ciuman mereka mengingatkannya de
a. Andai bukan di tempat umum, mungkin Abel akan memukulnya habis-habisan. Sayang sekali, karena harus menjaga image, dia rela menahan k
lena begitu Abel meletakan
ngse
ya Selena sambil menu
an wajah datarnya, "Bukan kau, tapi pri
" tanya Selena, pasalnya hanya Vero pria ya
baru pertama bertemu dan dia dengan kurang ajar
sambil menunjuk bibirnya. Abelian mengangg
h penasaran bagaimana rupa pria itu diba
t meneliti wajahnya seperti it
"Tidak. Hanya saja kalau dia tampan, aku rasa
Untukku sebuah bencana." u
karang ayo kita turun ke lantai dansa. Kau tampak
ak ingin. Kau saja yang pergi. Ting
idak ingin. Ia memilih pergi dan membiarkan Ab
*
u selain membekas diingatannya juga rasa hangat dan kenyalnya masih terasa di bibirnya
n, jika bertemu lagi aku akan membuatnya babak belur. Tidak
akan kau p
tag
angkah terkejutnya Abelian melihat Castello sedang tersenyum miring sambil menatapny
, Baby?" bisik
ak dapat dipungkiri jika Abelian sempat merasa terpesona pada ketampanan Castello, tapi begitu
jari telunjuknya."Untuk apa kau di sin
u ke sini ada pertemuan bisnis, bukan mengikutimu. Atau...kau mema
elian kembali duduk da
ari jika Abelian memakai pakaian yang sangat minim. Gelenyar aneh menjalar ke seluruh tubuhnya, membuat pasokan udara di sekitarnya seakan menipis. Napas Caste
rnyata. Lihat saja, akan ku beri
diri dan langsung memenjarakan Abelian di antara kedua tangannya dari belakang. Castello menghirup dalam
diri kala ada seseorang yang mencium rambutnya. Jantung Abelian berdetak lebih kencang,
astello kemudian mengecup s
t. Dia memutar tubuhnya hingga berhadap
nal kau, dan kau juga tidak kenal aku. Tol
at. Dia menarik pinggang Abelian dan merapatkan tubuhnya. Tangannya me
o, Baby. Ingat itu di otak
dan suara beratnya yang terdengar seksi membuat Abelian kehilangan kesadarannya untuk
sik Castello kemu
epas. Sial! dia hampir saja kehabisan nafas karena Castello membuatnya terpaku hingga tanpa
llo, atau siapapun itu. Jangan-bersikap-k
ing berhadapan, sangat dekat, bahkan Abelian bisa merasakan napas hangat Castel
atanya, dia terkejut karena
u sesuatu, aku paling tidak suka ditolak. Camkan itu baik-baik, Baby." ucap Castello kemudian dia m
gh
stello. Wajahnya memancarkan aura menyeramkan, tangannya terkepal kemu
hal yang harus kau tahu, aku tidak suka diatur apalagi oleh orang sepertimu." Setelah meng
y, Baby." ucap Castello dengan lantang. Abelian menoleh dan mengacungkan