Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Perfect Bastard

Perfect Bastard

BigBoss

5.0
Komentar
988
Penayangan
54
Bab

"Berani sekali kau menciumku! Dasar pria kurang ajar!" Wanita itu menatap tajam pria di depannya yang sudah lancang mencuri ciuman pertamanya dengan sangat tidak terduga. Apalagi pria itu menciumnya di depan banyak orang. Gila! "Kenapa kau marah, Baby? Aku hanya mencium calon istriku. Apa yang salah?" Bagaimana rasanya dicium pria yang tidak dikenal kemudian diklaim sebagai calon istrinya? menjengkelkan bukan? itulah yang dialami oleh Abelian. Abelian tiba-tiba dicium di depan umum oleh seorang pria yang tidak dikenalnya, lebih parahnya lagi dia diklaim sebagai calon istrinya. Lalu apa yang akan terjadi pada Abelian jika pria itu selalu mengganggu kehidupannya?

Bab 1 PERTEMUAN PERTAMA

Castello Emmanuel Grayson, pria tampan dengan tinggi 189 cm, bermata coklat dengan tatapan yang tajam, berhidung mancung, dan memiliki garis wajah yang sempurna, rahang tegasnya ditumbuhi rambut yang sedikit memanjang, menambah kesan maskulin.

Castello Emmanuel Grayson yang biasa disapa Castello adalah seorang CEO di Greyson Corp. Perusahaan yang bergerak di berbagai bidang salah satunya adalah properti. Greyson Corp merupakan salah satu perusahaan yang masuk dalam daftar 20 perusahaan terbesar di dunia dengan penghasilan ratusan juta dolar setiap tahunnya. Tidak heran dengan penghasilan yang sangat besar itu, Castello menjadi salah satu pengusaha muda yang sukses.

Castello menatap foto seorang wanita yang menjadi incarannya. Wanita yang mampu membuat jantungnya berdetak kencang tiga tahun yang lalu. Wanita bar-bar yang berani memakinya tanpa tahu siapa dirinya, yang membuat tidur malamnya tidak nyenyak setelah pertemuan kala itu. Wanita cantik dan seksi yang membuatnya kalang kabut mencarinya.

Dering ponsel menginterupsi pendengaran Castello yang masih setia menatap selembar foto. Tanpa melihat nama yang tertera di layar, Castello langsung menjawab panggilan tersebut

"Halo,"

>>"Daddy tunggu di ruangan, sekarang!"

Panggilan diakhiri secara sepihak, bahkan Castello belum menjawabnya. Castello yang tidak ingin membuang waktu langsung bangun dari duduknya dan menuju ruangan ayahnya.

"Kenapa Dad?" tanya Castello begitu sampai di depan ayahnya. Dia langsung duduk di sofa, samping ayahnya.

"Apa ini? bisa dijelaskan?" tanya Mark sambil membanting majalah yang memuat berita skandal putranya kemudian memijat pangkal hidungnya.

Castello mengambil majalah yang menampilkan wajah tampannya kemudian membaca artikel di bawahnya. Lagi-lagi berita tentang dirinya yang diduga seorang penyuka sesama jenis muncul. Setelah berhasil menghapus semua artikel di sosial media, kini berita itu muncul di majalah.

"Mau berapa lama kau mendiamkannya? atau memang benar kalau kau itu penyuka sesama jenis?" tanya Mark kepada putra semata wayangnya.

"Daddy, aku masih pria normal dan akan selalu normal." jawab Castello dengan tenang.

"Lalu apalagi kali ini?" Mark tidak habis pikir jika putranya lagi-lagi digosipkan tengah menjalin kasih dengan pria. Dia lebih senang jika putranya digosipkan menjalin kasih dan berganti wanita daripada seperti ini.

"Tidak ada apapun Dad, aku hanya kebetulan bertemu dengannya dan menemaninya minum. Dia pun datang bersama kekasihnya." Castello pun menjelaskan yang sebenarnya.

"Kalau kau bukan penyuka sesama jenis, kenapa selama ini Daddy tidak pernah melihatmu dengan wanita manapun? Daddy jadi khawatir. Ingat, kau itu satu-satunya pewaris Greyson. Jangan membuat scandal seperti ini lagi. Kalau kalian ingin bertemu, setidaknya jangan ditempat seperti itu. "

"Aku mengerti Dad. Tidak perlu khawatir."

"Kalau kau ingin Daddy tenang, secepatnya bawalah wanita yang kau cintai ke hadapan Daddy."

"Akan aku bawa ke hadapan Daddy jika sudah ada yang cocok dan bisa menggetarkan hatiku. Aku tidak ingin coba-coba dalam mencari pasangan. Aku ingin seperti Daddy yang mendapatkan istri seperti Mommy."

Mark merasa bangga dengan putranya yang menjadikan dirinya sebagai contoh dalam memilih pasangan. Memang, dia tidak asal memilih pasangan. Dia memilih wanita terbaik yang pernah ia temui, wanita yang mampu menggetarkan hatinya hanya dengan melihatnya dari jauh.

"Baiklah, Dad. Kalau tidak ada hal penting lainnya lagi, aku pergi dulu. Ada hal yang harus aku selesaikan." ucap Castello sambil melirik jam di pergelangan tangannya.

"Pergilah!" ucap Mark sambil mengibaskan tangannya.

Setelah itu, Castello keluar dari ruangan ayahnya dan langsung menuju atap gedung sambil menelpon seseorang untuk bersiap. Dia akan menggunakan helikopter menuju landasan jet pribadinya. Sesampainya di atap gedung, helikopter beserta asisten pribadinya sudah siap.

"Kita pergi sekarang!" titahnya.

Helikopter pun terbang meninggalkan gedung tinggi nan megah itu menuju landasan jet pribadi miliknya. Tidak menunggu waktu lama helikopter sudah mendarat tepat di samping jet dengan jarak aman. Castello segera turun dari helikopter dan langsung memasuki jet pribadinya bersama asisten dan juga dua penjaganya.

Setelah pesawat lepas landas, Castello menatap keluar jendela. Menatap awan-awan yang selalu sama setiap dia melintasinya. Pikirannya tertuju pada wanitanya, tanpa sadar bibirnya tersenyum sangat tipis. Castello mengambil selembar foto seorang wanita yang cantik meskipun tanpa senyuman dari saku jasnya. Wanita cantik dan seksi yang mampu menarik perhatiannya sehingga Castello mengklaim wanita itu sebagai miliknya.

'Tunggu aku Baby, aku akan segera datang. Aku tidak sabar untuk bertemu denganmu,' batin Castello.

Sementara itu di Milan.

Seorang wanita cantik tengah mondar-mandir di kamar dengan ponsel yang menempel di telinganya. Suaranya terdengar kesal, sepertinya obrolan dengan seseorang di seberang telepon membuatnya marah.

"Mom, please, aku sudah bilang berapa kali untuk berhenti mengatur kencan buta untukku."

>>"No, Honey, ini yang terakhir, Mommy janji tidak akan mengatur kencan buta lagi kalau kali ini berhasil."

"No, Mommy, no more blind-date. Entah kali ini berhasil atau tidak, jangan pernah atur kencan buta lagi."

>>"Oke, i promise. Tapi nanti temui dia di cafe tempat langganan Mommy. Jangan sampai telat."

"Oke, Mom."

Setelahnya panggilan pun dimatikan. Gadis itu mengacak rambutnya kesal. Lagi-lagi Orangtuanya mengatur kencan buta yang tidak pernah berhasil karena pilihan orang tuanya selalu membuatnya ilfeel.

"Bagaimanapun caranya, aku harus membuatnya mundur seperti sebelumnya." ucap wanita itu pada dirinya sendiri. Gadis itu kemudian melempar ponselnya keatas ranjang dengan kesal.

-

Abelian Pimenova, gadis cantik dan seksi yang bekerja sebagai model ini memiliki tinggi badan 166 cm, wajahnya yang jarang tersenyum ini menjadi daya tarik tersendiri. Abelian adalah gadis blasteran Rusia-Milan tidak heran kalau wajahnya sangat cantik, matanya coklat terang seperti Mommy-nya, sedangkan kulitnya seperti Daddy-nya.

Abelian sudah sering menjalani kencan buta yang diatur oleh Mommy-nya selama sebulan terakhir, itu karena selama dua puluh lima tahun Abelian sama sekali belum pernah memiliki kekasih sehingga membuat orang tuanya khawatir dengan orientasi seksualnya.

Padahal Abelian wanita normal, benar-benar normal.

***

Castello sampai di Milan saat hari sudah pagi dan langsung datang ke kafe, sebab dari informasi mata-mata yang dipekerjakannya, wanitanya tengah berada disana. Dan benar saja begitu dia sampai di parkiran cafe, dia melihat wanitanya tengah duduk bersama seorang pria. Castello pun turun dari mobil dan memasuki Cafe, dia duduk tidak jauh dari meja dimana wanitanya berada agar bisa mendengarkan pembicaraan mereka.

"Kau sangat cantik, tidak heran Mommy langsung menyetujui kencan buta kita. Aku tertarik padamu, Bel." ucap Leon, pria yang menjadi pasangan kencan butanya kali ini.

"Setidaknya matamu masih sehat bisa melihat wanita cantik seperti diriku." Abelian mengibaskan rambutnya ke belakang kemudian bersedekap dada, "Tapi aku tidak tertarik dengan kau ataupun kencan buta ini. Aku hanya datang karena Mommy memintanya, dan aku rasa sudah cukup pertemuannya." Abelian langsung berdiri dan menyambar tas, tapi tangannya dicekal oleh Leon.

Leon tidak terima ditolak begitu saja, "Kau pikir bisa meninggalkanku seperti ini? Jangan harap!" Leon beranjak dari duduknya kemudian menarik tangan Abelian sehingga tubuh mereka begitu dekat, "Setidaknya temani aku sampai minumannya habis. Itu yang dinamakan sopan santun," bisik Leon.

Abelian menatap tajam Leon, tanpa diduga Abel justru menendang tulang kering Leon. "Siapa kau berani memerintahku?" desis Abelian tajam.

Leon langsung meringis dan memegangi kakinya semetara Abelian menatapnya dingin. Leon tidak terima dipermalukan seperti ini sehingga mengancam Abelian akan melaporkan tindakannya ini kepada ibunya. Abelian terkekeh geli kemudian bersedekap dada.

"Kau pikir bisa mengancamku?Jangan mimpi!" ucap Abelian.

Leon menggeram marah, rasa sakit di bagian kakinya belum mereda tapi Abelian sudah menambahkan rasa sakit pada hatinya. Leon pun kembali mencekal, ah bukan, lebih tepatnya mencengkram lengan Abelian. Kali ini Leon berusaha menciumnya. Abelian memberontak tapi usahanya sia-sia karena Leon bisa membaca pergerakannya.

Tidak jauh dari tempat Abelian dan Leon bertengkar, Castello tampak menahan amarahnya, dia sangat tidak suka wanitanya disentuh pria lain. Dengan langkah yang tergesa-gesa Castello menghampiri mereka, menarik wanitanya dan langsung menciumnya.

Abelian terdiam mematung, matanya membulat sempurna begitu bibirnya dan bibir orang asing itu saling menempel. Ia syok mendapatkan ciuman secara tiba-tiba. Abelian mendorong kasar pria asing di depannya dengan kasar kemudian secara refleks mengayunkan telapak tangan kanannya dan mendarat tepat di pipi pria asing dan menimbulkan bunyi yang cukup kuat.

"Berani sekali kau menciumku! Dasar pria kurang ajar!"

Abelian menatap tajam pria di depannya yang sudah lancang mencuri ciuman pertamanya dengan sangat tidak terduga. Entah berasal dari mana pria itu, hingga berani-beraninya mendekati dan langsung menciumnya. Apalagi pria itu menciumnya di depan banyak orang. Gila!

"Kenapa kau marah, Baby? Aku hanya mencium calon istriku. Apa yang salah?"

Pria itu, tanpa merasa bersalah sedikitpun malah tertawa kecil mendengar makian dari wanita yang diciumnya tadi. Pipinya bahkan masih merah, tapi pria itu tampak biasa saja. Tak terlihat kesakitan sama sekali. Pria itu justru memberikan kerlingan nakal. Wanita galak yang menggemaskan dan tentu saja-seksi.

"Siapa yang kau panggil calon istrimu, hah?!"

"Tentu saja, kau! Wanita cantik yang ada dihadapanku."

"Dasar pria gila!"

"Iya aku gila. Gila karenamu."

"Dengar ya Tuan yang tidak punya sopan santun. Aku tidak punya banyak waktu untuk meladeni kegilaanmu. Jadi dengarkan aku baik-baik, kalau sampai aku melihatmu lagi, aku tidak segan-segan membuatmu babak belur. Camkan itu!"

Wanita itu pergi dengan amarah yang masih meledak-ledak. Seiring dengan langkah kakinya menuju mobil, masih terdengar makian untuk pria yang sedang tersenyum miring menatap kepergian wanitanya. Sedetik kemudian senyumanCastello luntur. Dia menoleh ke arah Leon, pria yang sudah berani mendekati wanitanya bahkan sempat mencoba menciumnya. Beruntung Leon belum sempat mencium Abel, kalau sudah, Castello akan membuatnya tidak bisa membuka mulutnya lagi.

"Jauhi wanitaku, atau kau akan aku buat menyesal seumur hidup." ucap Castello pada Leon yang masih diam karena terkejut.

Setelahnya Castello pun keluar dari Cafe dan langsung masuk ke dalam mobilnya.

"Kita pergi sekarang!" titah Castello pada sekretarisnya yang merangkap sebagai asistennya.

"Baik, Tuan," jawab sekretarisnya.

Castello kemudian mengambil foto Abelian dari saku jasnya. Bibirnya melengkung, tangannya mengusap foto tersebut dengan pelan seolah sedang menyentuhnya secara langsung.

'Sepertinya akan menarik jika bermain-main sebentar dengan wanita itu. Aku tidak sabar untuk mengacaukan hidupnya.'batin Castello senang.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Perfect Bastard
1

Bab 1 PERTEMUAN PERTAMA

26/05/2023

2

Bab 2 BERTEMU KEMBALI

26/05/2023

3

Bab 3 PRIA-PRIA MENYEBALKAN

26/05/2023

4

Bab 4 PRIA GILA DAN PEMAKSA

26/05/2023

5

Bab 5 KESIALAN ABELIAN

26/05/2023

6

Bab 6 SAHABAT MACAM APA ITU

26/05/2023

7

Bab 7 MEMINTA SARAN

26/05/2023

8

Bab 8 PRIA ANEH DAN PEMARAH

26/05/2023

9

Bab 9 DILUAR KENDALI

26/05/2023

10

Bab 10 PILIHAN YANG SALAH

26/05/2023

11

Bab 11 KABUR LAGI

02/06/2023

12

Bab 12 TIDAK SENGAJA BERTEMU

02/06/2023

13

Bab 13 SIAL! INI NIKMAT SEKALI

03/06/2023

14

Bab 14 GARA-GARA SELENA

03/06/2023

15

Bab 15 TEMPAT KENANGAN CASTELLO

03/06/2023

16

Bab 16 SALAH PAHAM

04/06/2023

17

Bab 17 GARA-GARA CASTELLO

04/06/2023

18

Bab 18 PULANG KE RUMAH

04/06/2023

19

Bab 19 PAGI YANG MEMALUKAN

04/06/2023

20

Bab 20 CALON MENANTU UNTUK DADDY

05/06/2023

21

Bab 21 CASTELLO KEMBALI

05/06/2023

22

Bab 22 TETANGGA BARU ABELIAN

07/06/2023

23

Bab 23 CEMBURU

07/06/2023

24

Bab 24 LAMARAN MENDADAK

08/06/2023

25

Bab 25 KEJUTAN 1

08/06/2023

26

Bab 26 KEJUTAN 2

09/06/2023

27

Bab 27 PRIVATE PARTY 1

10/06/2023

28

Bab 28 PRIVATE PARTY 2

10/06/2023

29

Bab 29 MABUK BERAT

11/06/2023

30

Bab 30 AYO KITA BERBUAT DOSA

11/06/2023

31

Bab 31 AMARAH ABELIAN

12/06/2023

32

Bab 32 SISI LAIN CASTELLO

12/06/2023

33

Bab 33 MENEMANI PEMOTRETAN

13/06/2023

34

Bab 34 PEMOTRETAN YANG MENGGAIRAHKAN

14/06/2023

35

Bab 35 WANITAKU YANG PEMARAH DAN KERAS KEPALA

14/06/2023

36

Bab 36 KISS YOU ON THE DANCE FLOOR

15/06/2023

37

Bab 37 MENGAJAK ABELIAN KENCAN

16/06/2023

38

Bab 38 KEMARAHAN CASTELLO

16/06/2023

39

Bab 39 CURHATAN SEORANG ABELIAN

17/06/2023

40

Bab 40 MILIKKU LEBIH ENAK, MAU COBA

17/06/2023