GADIS TAWANAN SANG MAFIA
. Entah sudah berapa kali Jeno memperkosanya hari ini. Dia bahkan tak bisa men
ndekatinya. Perempuan itu memicingka
kasar selimut yang menutupi tubuh telanjang Selena.
sepertimu tidak pantas menangis di si
sakit semakin lekat menyelubungi seluruh tubuhnya. Dia berharap ada sese
u! Jangan menyusahkan Tuan Jeno!" hardik pe
an ucapan kasar pada Selena. Tentu
njang bulat di depan perempuan tua itu. Daripada beradu mulut, Selena memilih bang
gerak menarik setekan kunci pintu kamar mandi. Setelah yakin pintu kamar m
sa sakit pada sekujur tubuhnya. Dia mengambil sabu
kotor. Dia bukanlah Selena yang lugu seperti dulu lagi. Kini dia sudah ternod
masih tak paham dengan perilaku Jeno yang keji pa
minggu ini tak menghubungi ayahnya. Dia terlalu sib
dan masih dipenuhi air mata menengadah menatap langit-langit kamar.
gan karena wajahnya terjatuh di bagian tepian datar bak mandi sehingga wajahn
Dia sama sekali tak melihat keberadaan Selena di dalam kamarnya. Padahal, dia
rang. Pria itu tak bis
uk membuat sarapan langsung terkejut kaget. Dia seg
si perempuan tua yang ditemui Sele
ardik. "Bukannya aku sudah memerintahm
kamar mandi. Karena tak kunjung keluar kamar mandi, Dewi men
r, kan, Tuan?" t
gar menggema di seluruh ruang rumah. "Kau pikir aku bu
Dia tak suka dengan orang y
a agar Jeno tak marah dan memecat dirinya. Menjadi bawahan Jeno sangatlah
ari di kamar ma
meriksa kamar mandi dan tetap mengawas
tu kamar mandi. Namun, p
Selena yang sudah dipastikan ada di dalam kamar mandi dan tak mau menjawab pang
itu langsung mendorong Dewi menyingkir dari de
l. Jeno melangkah ke kamar mandi. Pandangannya membulat kag
h air dalam bak yang sudah dingin beku. Selena juga tamp
kter!" teriak
ung tapi tetap berlari keluar kamar
lena keluar dari bak mandi. Dia mem
na dengan selimut itu. Dia memanggil pembantu perempu
g sebenarnya terjadi padanya. Bahkan, saat terbangun, tubuhnya
bisa bersuara banyak. Semua energinya seperti ter
menoleh. Telinga pria itu setajam telinga elang
naruhnya di meja. Pria itu bangkit
inta Selena.
ruh dua lapis bantal sebagai penyangga tubu
edotan stainless steel dia taruh di dalam gelas itu. "
at itu dari sedotan. Sedikit dem
rusaha mengumpulkan kesadarannya den
nya dan menatap ke depan. Dia in
depannya. Pria yang sudah memperkosanya itu telah menolongn
gelas itu hingga jatuh ke lantai. "Pergi! Biarkan ak