Pelakor XXL
uh gempal dan tinggi seberapa. Bukan tipe ideal untuk seorang pelakor. Jika kalian membaca pelakor, itu benar. Dua tahun belak
ilik keluarganya yang kini menjadi tanggung jawabnya. Jangan tanya tentang kekayaan, ia
na yang ia punya selain uang yang memang jangan ditanya jumlahnya berapa. Tatapannya mengintimidasi, rahang tegas, tubuh yang paripurna, terlebih perhatiannya. Boleh dikatakan kalau Jun punya
dari rebah setelah lelahnya pergumulan yang ia la
t dulu,"
. Saat datang tadi, Jun mengatakan ia ingin makan sia
nti. Mana tega saya biarin kamu capek-capek masak setela
e tubuhnya, lalu melangkah ke kamar man
epala satu ini, batinnya. "Ya udah terserah kamu." Ia
han. Ketika ia mencicipi masakan Reya ia ingat masakan sang ibu. Bukan berarti ia tak menyantap masakan rumahan di rumah utamanya. Hanya saja, ia merasa r
bagai langkah akhir dari kegiatannya memuaskan kekasihnya. Dari da
ping gadis itu, lalu menyibak poni Reya menunjukkan kening lebar kekasihnya dan sege
an kening lebarnya dan itu buat ia memb
Jenong gitu, saya kan tetap sayang sama k
ong ya Om.
apa be
aku enggak," protes Reya dengan tatap
anya seolah meminta pria itu duduk di meja makan. Jun menurut dan ia k
m, pergedel, dan telur dadar. Tak membuat masakan yang sulit karena ia tak sempat berbelanja
kan piring ke hadapan Jun. "Ah,
untuk mengambil air putih dalam botol dan juga gelas yang sudah di
h Om sayang,
n kembali duduk. Ia kemudian men
di seha
suka. "Saya lag
cuma tanya,"
awab Jun
eka meski ia ingin bertanya lebih l
ya. "Enggak, memang k
oba cari jawaban dari tatapan Jun. "Soalny
apa yang terjadi dalam dirinya. "Ada sedikit masalah di kantor, tapi b
enyahut kemudian te
engusap bibirnya dengan t
mau cari kerja." Reya
ai penopang wajahnya, kemudian menatap Reya dengan t
yang ibu tau kan aku kasih workshop kepenulisan. Ya, kadang ibu tanya mana
kamu enggak ada waktu ke
ak gi
apartemen di Jakarta. Kamu bisa di sana, pura-pura kerja
tak saling bertemu di Jakarta karena takut jika tanpa
kalau kamu kerja, siapa yang jagain ibu kamu? Ar
yang ngajakin aku kerja." Reya
kesal pada wanitanya. "Siapa? Kamu
ku kan enggak mungki
kurang? Saya tambah kalau memang kurang. Enggak usah macem-macem lah. Saat saya butuh nanti kamu har
erkencan dengan Om Jun adalah utuk membantu finansialnya, tapi entah mengapa setelah ia
*