Pelakor XXL
k menemu Om Jun. Akan berbahaya jika Arka memergoki dirinya bersama paman dari Lily, sahabatnya. Apalagi Arka juga mengenal anak
apalagi ini sudah cukup malam. "Ka,
a kini tak melihat siapapun. Arka berjalan menuju lorong ke luar, dan ia tak juga men
celingukan di tengah-tengah lorong. "Yaelah, mana n
gu untuk memastikan keadaannya. Semua Jun lakukan karena tak ingin membiarkan kekasihnya itu se
egera masuk ke dalam mobil. Melihat si om yang kini tengah ters
ya ada Jun dan Reya sementara sopir Jun, meminta ijin untuk ke toilet. Jadi keuntungan juga b
ambut seraya merapikan ra
ng panggulnya retak," jawab Reya sambil tersenyum lalu men
emas setelah mendengar penjelasan barus
a O
asihnya dan mengecup dan cium bibir Reya sebelum ia pulang ia menyempatkan membuat tanda kepemilikan di ceruk kekasihnya. Tentu saja karena
an Reya. Biasanya menghabiskan waktu beberapa hari dan ini h
ih meminta jun mengh
mereka bertemu lagi dua minggu lagi. Atau sesukanya s
n malah mencumbunya lagi. Bibir Reya dikecup, sambil Jun gigit nakal, lal
meminta sambil me
t. Meski ingin sekali rasakan tubuh Reya sekali la
ya. Aku aul. "Om juga jangan sakit, jangan c
otel dulu dan balik k
tu, Om juga i
pucuk kepala Reya. "Iya,
g kekasih kelaparan saat menjaga ibunya nanti. Apalagi di hotel tadi mereka belum sempat makan malam. Kemudian
anya." Jun mengancam. Seperti biasa uang tambahan setiap kali sang sopir menemaninya k
ik
inuman yang sudah ia beli. di ujung lorong ia bisa melihat Arka yang kini berd
yusul udah nggak ada." Arka kataka
. Sebenarnya ia tadi berusaha keras berjalan cepat
uah tanda merah di leher kanan
njukkan kalau jawabannya adalah iya. Arka
aya menunjuk leher Reya. "Merah-mer
snya, membuka dan ia melihat dari kaca. Benar, ada tanda yang dibuat ol
ung 'kan?" Lag
ah Arka!"
ek kantong celananya. Kemudian mengeluarkan koin dari sana dan memberikan kep
ar mandi untuk segera mengaburkan sisa kecupan Jun di lehernya. Sebal jug
sudah ke kamar untuk menjaga sang ibu lagi. Reya melangkahkan kakinya, segera kembal
bu. Ratih tersenyum, memerha
a agak rusak jadi dingin
da buah hatinya. Wanita itu merasa merepotk
u tenang aja ini kan cuma masuk an
ngar apa yang dikatakan sang kakak. Andai sang ibu ta