Menantu jadi pembantu
m," sapa Daffa s
am," jawab yan
da sepuluh potong, yang lain habis. Ini aja aku pelanggan terakhir di rum
apat apa-apa. Biar saja dia makan nasi putih saja. Kan bisa di cam
ak Della dan Delima. Atau kalau nggak gini aja deh, jatah kak D
tahku harus ada ya. Kalau nggak aku pulang n
ta, orang kampung mana pernah makan yang beginian. Paling di kampu
hah
hi Sabira enam bulan yang lalu ternyata ikut tertawa bersama keluarganya daripada memb
mengalah saja demi kelu
anjak dari tempat duduknya. Ingin rasanya dia menangis, namun dia
i memanggil Sabira, hingga
un itu menoleh ke sumber s
," titah papa Andri
pilih mana yang kamu suka. Kita bagi dua,"
apa-apa aku makan nasi puti
bil semuanya juga nggak apa-apa biar papa
ua orang di dalam rumah itu yang tidak menyukainya. Ada papa mertuanya yang membelan
il satu potong ayam goreng da
h, nak," pin
i kamar saja. Di sini banyak orang yang tidak suka denganku,"
ang ada di depannya. Dia melihat dua menantunya, serta cucu-cucunya. Kemudian
ira itu baru masuk di dalam keluarga kita. Tidak seharusnya kalian bersikap begini. Kalian bersikap seperti itu sama artinya kalian tidak menghargai papa. Papa di sini yang paling tua, tapi kalian tidak memandang papa. Papa malu punya anak dan menantu seperti kalian. Terut
mendengar ucapan yang
kam-" ujar Aruna, namun
ncian pada anak-anak kita untuk membenci Sabira. Mama juga mengajar D
uat nyali mereka menciut seketika. Semua terdiam t
, bukan malah ikut menghinanya. Suami istri itu ibarat pakaian, saling menutupi kekurangan masing-masing. Saling m
pa kan, Daffa,"
," jawab D
i. Suara yang cukup keras samar-samar Sabira mendengar dari dalam kama
yam goreng yang di kasih oleh papa Andri. Tak lupa lauk yang
ini. Papa Andri lebih manusiawi daripada mereka, termasuk su
ra makannya berkurang. Tapi kali ini Sabira mencoba berdamai de
sama orang di rumah ini. Aku takut ini m
K,
tunya." Daffa men
e tempat semula. Jangan sampai Daffa tau b
Sabira membukakan p
ka pintu," ketus Da
i makan, mas,
keluargaku sudah selesai
ku nggak mau,
rhaka sama suami," geram Daffa
urunkan nada suaranya, takut papa And
k, mas. Kamu nggak bisa mem
u, Sabira." tatapan mata elan
lain makan enak. Dan sekarang mas menyuruhku untuk cuci piring. Oh, nggak bisa, mas. Ini nggak adil untukku. Mengapa mas ngga
hitung-hitungan. Cepat cuci
paksa aku," ucap S
pergi, Daffa mencengkeram kua
u nggak suka," murka Daffa m
u diam selama satu bulan tinggal di sini. Lagipula aku ini istri kamu, mas. Status ku di rumah ini sama
," seru
emerah. Emosinya kali ini meningkat mendengar ucapa
ndak mendaratkan telapak tangan di pipi mulus istrinya. Member
seseorang menyemb
a menoleh ke belakang dan meli