Menantu jadi pembantu
," teria
ap Daffa ters
manggil. Dengan nafas yang terengah-engah Daffa melirik ke arah sang istri yang baru lima b
ti itu. Gimana sih. Malu-maluin, nanti teman-teman mama pada ngat
p, lipstik, gaun yang cantik. Ini nggak, cuma pakai gamis polos nggak ada modelnya. Kampungan banget
tampil cetar membahana jika bepergian. Dan
n menikah. Gadis yang di nikahi
t lewat sosmed pada Sabira. Lalu mereka
uan pertama itu lah ternyata Daffa jatuh hati pada gadis kampung po
bira, keluarga dari pihak Daffa hanya beberapa or
Sabira. Lima bulan setelah menikah, Daffa mengajak sang i
yangka, ternyata setibanya di sana, keluarga suaminya seolah menganggapnya asisten rumah tangga. Sem
affa seraya meme
ira terperanjat
jawab Sabira t
ana jeans atau apa gitu. Gaya dikit dong. Kalau perlu kamu n
memintanya memakai celana jeans. Jelas-jelas Sabira yang notabanenya
aurat. Lagipula penampilan aku seperti ini, jauh sebelum mengenal kamu, mas. Kamu itu kepala keluarga, seharusnya kamu bangga karena aku s
an ibu mertuanya untuk membuat ma
lbab panjang, make-up tipis. Karena memang seorang muslimah ti
amah mu. Itu saja yang kamu ucapkan kepadaku. S
a ada setan di dalam diri kamu, m
marah setelah mendengar ucapan Sabira. Namun
baju?" tanya Aruna yang
sih bagus, untuk apa di ga
a. Kebiasaan di kampung nggak usah kamu bawa ke kota,"
nya. Dia tak menyangka ada manusia seperti mertuanya yan
eka sudah lebih tiga puluh tahun, tapi mereka gaya seperti anak muda. Nggak sepert
n emosi karena Sabira sadar diri, ia dan suaminya tinggal menumpang di rumah Aruna.
kita pergi," ajak Daffa meleraikan
perintah Aruna pada Daff
apa bisa jalan sendiri," j
nggunakan kendaraan roda dua
ang ke arah keluarga Aruna. Terutama Daffa, pria itu memiliki p
ikir kamu nggak datang tadi," ucap seora
ang kok. Kamu nggak usah kha
ana istri kamu, D
mu nggak di ajak. Oh iya, ini siapa, Arun
erapa detik. Sedang Sabira menundukkan wajahnya. T
jangan-jangan ini istrinya Da
ang keluarga Aruna. Siapa suami Aruna, berapa orang a
saat melihat Sabira. Karena dia belum p
k-baik saja?" tanya Nur
u membuat A
rma," jawab
affa? Kalau iya, pintar juga Daffa cari istri, canti
ri kampung," batin Aruna sed
aannnn," jawa
k menyangka ibu mertuanya menjawab seperti itu. Kehadiranny
ah Aruna. Beberapa detik mereka saling pa