icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menantu jadi pembantu

Bab 4 Aku menantu bukan pembantu

Jumlah Kata:1029    |    Dirilis Pada: 31/03/2023

ucap Sabira

rsihkan diri. Setelah itu dia bergegas

mbersih-bersih rumah. Mulai dari menyapu, mengepel, hingga mencuci pakaian. Beruntung mencuci pakaian menggunakan mesin cuci, setidaknya t

da hentinya. Semua dia kerjakan send

erus," batin Sabira saat mencuci piring kotor y

menghabiskan makanan yang Sabira buat setiap pagi.

ta Sabira. Dua bulan dia berada di rumah me

abira tak kunjung hamil. Ucapan yang di lontarkan oleh keluarga suaminya itu se

batin Sabira menghapus kas

lami Sabira, tapi juga lelah hati dan

a dia punya harga diri. Semua wanita berhak bahagia dan tegas. J

harus bangkit. Aku harus tutup mulut mereka y

anjut memasak. Setelah selesai ma

an saya. Jangan santai-santai saja, kamu menumpang t

suara, dan menatap taja

apain. Kenapa nggak mama aja yang siram tana

a. Jika Aruna sudah berteriak, itu artinya perang dunia akan di mulai

ar suara Daffa memanggil Sabira. Gegas Sabira keluar ka

s," ucap

bukannya cepat datang, ini mal

emangnya mas yang nggak

an lauk. Aku mau makan malam sama keluargak

ngos pergi ke ruang tamu saat

-diam Sabira mengintip dari sisi dapur. Ternyata dugaannya benar, kakak dan adik Daffa berse

ngajak Sabira untuk ikut gabung. Padahal status Sabira a

u menarik nafas dalam

itaan aku," gumam Sabira menghapus kasar jej

eberapa piring dan membagi lauk pauk menjadi dua bagian. Sebagian di l

dan meminta hak untuk di akui di keluarga suami

ma. Makanan sudah siap semuanya." Aru

ng tertata rapi di atas meja hanya sedikit. Sudah pas

" ucap Aruna seraya mena

berempat saja. Aku, mas Daffa, ma

. Kau lihat orang banyak seperti

da orang sebanyak ini. Biasanya kan cuma ada empa

na. Nggak cukup makanan se

ma. Semua stok barang di kul

tanya Aruna

Ternyata benar, stok barang u

ana belanja di toko depan,"

," ucap Sabira men

ketus Aruna tak ingin me

g hasil kerja mas Daffa untuk aku. Mama pegang sendiri dan mama pakai sendiri. Wa

tidak bisa di artikan. Dia tak menyangka Sabira berani mengu

n nih. Padahal aku sudah lapar

ah lapar," sahut kepon

keluar cari makanan tambahan. Kamu beli saja lauk

dang Sabira tersenyum penuh kemenangan, ka

u baru ada di dalam keluarga ini, tapi aku juga punya harga diri. Setidaknya aku di

innya. Kali ini aku terpaksa mengalah karena wanita dari kampung ini. Da

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka