My Obsessive Lecturer (ID)
Alberto dengan lantang. Hal itu
Pro
ngkah Alberto yang tidak memerhatikannya saat mengajar di kelas. Vega telah berusaha untuk menunjukkan kemampuannya yang ter
of." Albert
kaget?" marah Vega d
profesor di kelas hari ini." Alb
hatikan saya dari tadi. Saya sudah mencoba yang terbaik untuk mengajar di kelas ini tetapi
ok, Prof!" Alberto
nyaan ini apa?" Vega menunjuk k
, please, kasih tahu aku jawabannya! Seingat
u jawabannya. Kata-katamu benar. Dia tida
a tanya tentang i
enggak bertanya ke dia saja?" Dario langsung angkat bahu karena dia be
ng harus saya katakan?" Alberto ber
eringat bahwa, Vega pernah memberi tahu Alberto mengenai hal tersebut. Alberto mencoba untuk mengingat-in
k membuktikan kalau kamu memerhatika
k memberi saya jawaban
jawaban oleh Dario. Padahal, mungkin saja Dario memberimu jawaban." Muka Alberto langsung pucat karena
iku pertanyaan lagi?" Alberto langsung memutar k
mengenai sistem saraf. Mata Alberto langsung melotot saat melihat
i ke teman-temanmu!" Perintah Vega yang memb
a dan berharap agar Tuhan menolongnya. Setelah itu, ia men
a tapi ia lupa di mana ia melihat siklus tersebut. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya hingga ia teringat bahwa, Ve
but yang ia bisa. Setelah Alberto menjelaskan, Vega langsung tersenyum. Vega merasa senang karena Alberto masih mengingat mate
diriku bersamanya? Tentu saja, ia sudah lupa mengenai momen-momen itu jika ia memang sudah bisa move on dariku k
gi pula, siapa yang mencintai wanita jelek itu? Aku rasa, tidak ada. Dia adalah wanita
anmu dan ingatanmu, Alberto!" Pujian Vega yang membuat Dario
g dimaksud oleh Professor Vega. Bagi Da
aku tadi. Terima kasih, ya
sama,
karena ia merasa lega. Ia mampu menjelaskan dengan ba
sa sangat bingung dengan kata-k
engangkat bahu dan me
g, aku tidak mendapatkan hukum
dengar oleh Vega. Hal itu membuat Vega langsung mena
sama lain, karena mereka merasa bingung. Alberto pun langsung mengernyitkan dahi. Ekspresi mereka s
kelas ini!" perintah Vega sebelu
. Muka Alberto merah padam. Ia me
, aku jadi harus menemui P
erto. "Ya, enggak apa-apa! Justru bagus ber
. Tidak akan pernah aku balik
ya yang sangat liar, dan godaan sensualnya yang sangat merangsang?" tantang Dario
ja!" Alberto mener
atuh cinta dengan Profe
Alberto. Bukan a
anggung jawab mata kuliah saya di kelas
da, Pro
kelas ini, bisa?" tanya Vega karena ia sangat ingin Albe
Vega akan melakukan aksi segila itu. Albert langsung menger
ta Alberto
Alberto menunjuk ke
"Ya, kamu. Kalau bukan kamu, siapa lagi? Di k
berpikir bahwa saya ingin mengambil posisi Clarinda. Jadi, saya pikir itu tidak baik." Albert
, tidak apa-apa. Apa itu benar, Clarinda?" Vega langsung
rena saking gugupnya. Dia tidak ingin menjadi penanggung jawab Vega. Alberto gelisah. Dia t
n ceria dan bersemangat, "Tidak apa-apa, Profesor. Santai saja! Saya sebena
larinda sembari ia menatap Clarinda dengan tajam, "Ya Tuhan! Kenapa kau berkata seperti itu, Clarinda
Itu keuntungan bagi saya
elotot tajam ke arah Alberto. Alb
berarti k
udian, Profesor Vega menyebutkan aturan kelasnya. Para siswa mendengarkannya. Tiba-tiba, Profesor Vega berkata, "Untuk pena
esor. Saya
Vega menger
itas ini. Jadi, saya pikir sa
ng jawab kelas ini. Jadi, ka
pi dia tidak bisa. Dia memegang tangannya. Kemudian, di
gikuti permainannya karena kamu adalah orang yang bertanggung jawab atas kelas
las selesai dan bantu aku membawa bukuku! Aku ingin membicaraka
o menganggukk
segera siswa telah meninggalkan kelas. Sebenarnya Alberto ingin keluar kelas, tapi dia t
ng meminta Alberto membawakan buku-bukunya
tersebut. Setelah itu, Vega dan Alberto berjalan ke ru
lagi! Terima kasih Tuhan!" ucap Vega dala
n Vega. "Ah! Kenapa aku harus berjalan bersamanya? Aku takut semua orang akan membuat gosip tentang kita. Bagai
tatapan Vega saat sebelum mereka tertangkap. Jantung Alberto langsung berdetak dengan kencang. Ia mencoba untuk mengalihkan pandanga
dar darinya langsung menyadari alasan dari tingkah Alberto. Al
momen kita, kan?"
arah Vega dan menatap ke arah Vega. Semakin lama
ang berdua! Tapi, kalau lagi banyak orang,
, Ve
aat-saat indah kita. Anda tidak pernah melupak
n kita karena Anda begitu sempurna di mata saya!" Ucapan Alberto yang
anis dan roman