icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Obsessive Lecturer (ID)

Bab 3 Deja Vu

Jumlah Kata:1792    |    Dirilis Pada: 08/03/2023

Alberto dengan lantang. Hal itu

Pro

ngkah Alberto yang tidak memerhatikannya saat mengajar di kelas. Vega telah berusaha untuk menunjukkan kemampuannya yang ter

of." Albert

kaget?" marah Vega d

profesor di kelas hari ini." Alb

hatikan saya dari tadi. Saya sudah mencoba yang terbaik untuk mengajar di kelas ini tetapi

ok, Prof!" Alberto

nyaan ini apa?" Vega menunjuk k

, please, kasih tahu aku jawabannya! Seingat

u jawabannya. Kata-katamu benar. Dia tida

a tanya tentang i

enggak bertanya ke dia saja?" Dario langsung angkat bahu karena dia be

ng harus saya katakan?" Alberto ber

eringat bahwa, Vega pernah memberi tahu Alberto mengenai hal tersebut. Alberto mencoba untuk mengingat-in

k membuktikan kalau kamu memerhatika

k memberi saya jawaban

jawaban oleh Dario. Padahal, mungkin saja Dario memberimu jawaban." Muka Alberto langsung pucat karena

iku pertanyaan lagi?" Alberto langsung memutar k

mengenai sistem saraf. Mata Alberto langsung melotot saat melihat

i ke teman-temanmu!" Perintah Vega yang memb

a dan berharap agar Tuhan menolongnya. Setelah itu, ia men

a tapi ia lupa di mana ia melihat siklus tersebut. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya hingga ia teringat bahwa, Ve

but yang ia bisa. Setelah Alberto menjelaskan, Vega langsung tersenyum. Vega merasa senang karena Alberto masih mengingat mate

diriku bersamanya? Tentu saja, ia sudah lupa mengenai momen-momen itu jika ia memang sudah bisa move on dariku k

gi pula, siapa yang mencintai wanita jelek itu? Aku rasa, tidak ada. Dia adalah wanita

anmu dan ingatanmu, Alberto!" Pujian Vega yang membuat Dario

g dimaksud oleh Professor Vega. Bagi Da

aku tadi. Terima kasih, ya

sama,

karena ia merasa lega. Ia mampu menjelaskan dengan ba

sa sangat bingung dengan kata-k

engangkat bahu dan me

g, aku tidak mendapatkan hukum

dengar oleh Vega. Hal itu membuat Vega langsung mena

sama lain, karena mereka merasa bingung. Alberto pun langsung mengernyitkan dahi. Ekspresi mereka s

kelas ini!" perintah Vega sebelu

. Muka Alberto merah padam. Ia me

, aku jadi harus menemui P

erto. "Ya, enggak apa-apa! Justru bagus ber

. Tidak akan pernah aku balik

ya yang sangat liar, dan godaan sensualnya yang sangat merangsang?" tantang Dario

ja!" Alberto mener

atuh cinta dengan Profe

Alberto. Bukan a

anggung jawab mata kuliah saya di kelas

da, Pro

kelas ini, bisa?" tanya Vega karena ia sangat ingin Albe

Vega akan melakukan aksi segila itu. Albert langsung menger

ta Alberto

Alberto menunjuk ke

"Ya, kamu. Kalau bukan kamu, siapa lagi? Di k

berpikir bahwa saya ingin mengambil posisi Clarinda. Jadi, saya pikir itu tidak baik." Albert

, tidak apa-apa. Apa itu benar, Clarinda?" Vega langsung

rena saking gugupnya. Dia tidak ingin menjadi penanggung jawab Vega. Alberto gelisah. Dia t

n ceria dan bersemangat, "Tidak apa-apa, Profesor. Santai saja! Saya sebena

larinda sembari ia menatap Clarinda dengan tajam, "Ya Tuhan! Kenapa kau berkata seperti itu, Clarinda

Itu keuntungan bagi saya

elotot tajam ke arah Alberto. Alb

berarti k

udian, Profesor Vega menyebutkan aturan kelasnya. Para siswa mendengarkannya. Tiba-tiba, Profesor Vega berkata, "Untuk pena

esor. Saya

Vega menger

itas ini. Jadi, saya pikir sa

ng jawab kelas ini. Jadi, ka

pi dia tidak bisa. Dia memegang tangannya. Kemudian, di

gikuti permainannya karena kamu adalah orang yang bertanggung jawab atas kelas

las selesai dan bantu aku membawa bukuku! Aku ingin membicaraka

o menganggukk

segera siswa telah meninggalkan kelas. Sebenarnya Alberto ingin keluar kelas, tapi dia t

ng meminta Alberto membawakan buku-bukunya

tersebut. Setelah itu, Vega dan Alberto berjalan ke ru

lagi! Terima kasih Tuhan!" ucap Vega dala

n Vega. "Ah! Kenapa aku harus berjalan bersamanya? Aku takut semua orang akan membuat gosip tentang kita. Bagai

tatapan Vega saat sebelum mereka tertangkap. Jantung Alberto langsung berdetak dengan kencang. Ia mencoba untuk mengalihkan pandanga

dar darinya langsung menyadari alasan dari tingkah Alberto. Al

momen kita, kan?"

arah Vega dan menatap ke arah Vega. Semakin lama

ang berdua! Tapi, kalau lagi banyak orang,

, Ve

aat-saat indah kita. Anda tidak pernah melupak

n kita karena Anda begitu sempurna di mata saya!" Ucapan Alberto yang

anis dan roman

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka