Good morning Pak Dosen (Series 3)
i Dira. Karena ia bisa bertemu dan kencan dengan
00 derajat jika berada di kampus. Luar binasa, bukan. Yang jelas, kalau hanya berdua dengan Dira, sikap
a Leo saat keluar dari cafe setel
wab Dira langs
an langkah kakinya saat
a Dira. " Ngga
membuang-buang uang ... mending kita ke toko buku aja. Bac
eo. Haruskah hidupnya juga ikut berge
pangg
namanya. Pasalnya, biasanya Dira pasti akan memanggil
ar aku. Jadi, jangan bersikap seperti seorang dosen
i, R
beberapa langkah, tiba-tiba saja seseorang menabraknya. Gilanya lagi, seg
eris. Dikira ia belum mand
ta maaf. "Tapi, Mbak juga, sih, yang salah ... jalan nggak
ujung-ujungnya malah nyalahin dirinya juga? Andai saja Leo tak ada di sampingnya, mungkin
apa, kan?" tanya
ak liat orang udah basah kuyup
yang sakit atau gimana?" tanya Leo sambil mengelap wajah
barusan adalah segelas capuccino ... ada yang m
get sama tu orang," gera
u shooping?" tanya Leo se
ni," dengus Dira kesal. "Bentar, aku ke toilet dulu. Tunggu aj
toilet ternyata lagi bermasalah. Jadilah, ia kembali k
sama. "Eh, maksud aku bukan gitu ..." Ia segera meralat ucapannya. Sebenarnya ia tak ingi
gsung saja masuk ke dalam mobil y
engumpat karena tak tahan dengan
ersihin di toilet
" jawab Dira sambil menekanka
tikan laju mobilnya di parkiran seb
sini?" tanya Dira d
a. Justru ia malah turun dan me
l mengamit tangan Dir
an, serta agak takut-takut. Apalagi melihat pengunjung di hotel ini, yang bisa di bilang tak ta
an Dira yang sedang menjernihkan pand
ni?" tanya Dira sedikit
au bersihin
Ini hotel, bu
toilet umum. Jadi, mending ke sini aja, lebih ama
Orang-orang di sini pada gi
nya, Leo langsung menariknya pergi menuju
udah merasa panas dingin melihat penampakan-pe
ira penuh curiga saat sudah
cowok baik-baik. Jadi, jangan berpikiran buruk
an lain lagi. Sudahlah, mungkin pikiran orang-orang ber'otak jenius
masuk juga mengikuti Leo yang
kaos ku dulu," terang Leo sambil menyodorkan kaos oblong milikn
ng menjawab p
mandi. Aku tu
gan diting
b Leo. "San
ersihkan badannya. Sementara Leo duduk di
amar. Tentu saja Leo bingung, siapa yang bertamu? Tapi,
endak membuka