Terjerat Pesonamu
lulusan terbaik. Setelah acara formal di kampus anaknya, Wijaya dan Mila langsung kembali ke Indonesia karena Wijaya
akan tiba. Namun, entah sudah berapa lama sejak dia menginjakkan kakinya di Indonesia, wajah Fadly sam
nggu seperti ini. Anita kembali melihat jam yang melingkar di tangannya, memastikan berapa banyak waktuny
Bahkan orang-orang di sana kadang tiba lebih awal dari waktu yang sudah dijanjikan. Kalaupun harus telat, mereka pasti akan memberi kabar dan
tangan ke arah Anita dengan senyum tidak bersalah. Dengan
!" omel Anita begitu Fa
sangat klasik di sini. Anita langsung mengayunk
adly tak menyangka kakaknya akan memukul
s landas tadi. Lo juga ngomong iya! Lo kira dua jam itu waktu yang sedikit?! Lo bisa nyelesaiin lebih dari set
Fadly pasrah. "Sini gue bawain," lanjutn
bagasi. Sementara Anita sudah naik lebih dulu ke kursi penumpang di sebelah supir. Fadly ikut memasuki mobil dan mereka
m walau hanya sekedar scroll beranda saja. Namun, sebuah postingan menghentikan jari Anita. Sebuah postingan dari instagram
perhatian Anita. Seorang pria yang terlihat jauh lebih muda dari semua orang y
muda itu. Kemudian Fadly melirik sebentar ke pons
artner bisnis Papa," j
n musik. Hingga tidak terasa mobil yang mereka gunakan sudah memasuki garasi rumah. Anita langsung turun d
dly yang sedang menurunkan kopernya dari bagasi mobil. Kedatangannya disambut de
dapatkan di sana. Hingga Mila menyuruh putrinya untuk beristirahat dulu karena tentu saja lelah setelah perjalanannya yang cukup jauh. Anita menuruti per
dur. Agak sedikit melelahkan setelah perjalanan yang memakan waktu hampir seharian. Walaupun sebagian be
Fadly dengan ketukan yang s
engan suara serak kha
rulah setelah itu, dia melangkah turun dari tempat tidur. Anita memilih untuk mandi lebih dahulu sebelum turun ke lantai bawah karen
tuk makan malam. Di sebuah meja makan semua anggota keluarganya sudah duduk menunggu dirinya. Sebe
tama kali ketemu," protes Fadly karena dirinya d
n nunggu sama ini anak dua jam! Keburu mati bosan ak
arkan selama makan malam. Mungkin karena lama tinggal sendiri, Anita merasa sangat se
erja besok kan?" tanya papa Wijaya me
Anita mulai berusaha membujuk papanya, Wijaya. Dia butuh waktu untuk istirahat dulu sebelum mul
di kantor papa biar kamu belajar dulu. Di sana, Papa nggak
hormat kepada Wijaya. Wijaya hanya tersenyum melihat put