icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Brother Sweet but Pscyho

My Brother Sweet but Pscyho

icon

Bab 1 Her Room

Jumlah Kata:1037    |    Dirilis Pada: 28/01/2023

lam kepala gadis itu, membuatnya semakin gemetaran memeluk diri di lantai dingin. Menyembunyikan wajah di lekukan lengannya yang bertumpu di a

ng meringkuk ini sampai helaan napas lolos dari celah bibir sebelum mengatakan, "waktunya makan siang, sw

. Apa kau ingin sakit? Ayo makan... Aku membuatkan

tanyanya. Bukannya pergi dan cukup meletakkan nampan di meja, pria bernama Carlo itu justru duduk di samping.

ini?" sindirnya. "Tunjukan waja

si gadis. Gadis yang selalu dia

mengelus surai madu gadis itu yang tergerai bebas, berusaha

rambut gadis ini lalu dengan kuat. Sehingga terpampang lah wajah muram yang tampak menyedihkan, di mana lingkaran

ana pun, gadis itu

yang akan memakanmu?" anc

ganya. "Aku ingin mendengar suar

endiri..." Menyerah

Aku senang mendengarnya. Suaramu satu-satunya yang terind

itu meraih nampan makanan di lantai, meny

tahan sebagai bentuk demo terhadap perlakuan Carlo

ancaman Carlo. Pria ini sangat berbahaya seperti ular berbisa. Seti

tak jemu-jemu oleh mata elang Carlo. Hingga berhenti di s

anannya tidak en

jukkan bahwa ia sudah tak ingin makan lagi. Napsu makannya sudah lenyap di suapa

Namun lidahnya kelu unt

uka melihatmu makan tidak sampai habis. Lihatlah

uat tubuhnya menyusut sep

ke luar," pinta Cecilia

sialan itu untuk membantumu kabur dari sini. Jangan bermimpi tentang dunia l

niaku, Carlo. Kau adalah kakakku." Singgungan yang cukup berani. T

menyuapinya. Memaksa. Tak pedul

, menjauh dari sendok yan

dak mendapatkan balasan hingga ketika menolehkan dagunya, sentakan tiba-tiba langsung membuan

ecilia jadi merasa bersalah, tapi... Mengingat bagaimana perlakuan Carlo ke

aaf pada pria ini! Cecilia suda

n makan?" kata Carlo, masih dengan nada yang

takut untuk melihat bagaimana ekspresi wajah Carlo sekarang. Lalu, dengan inisiatifny

tu. Cecilia terlihat jorok dengan cara makan seperti orang tak beretika. Membuat Carlo memicin

m itu terasa menusuk hati Cecilia saat melihatnya. "Aku bilang berhenti! Apa kau tidak dengar?"

a pria itu memilih menjawab panggilan telepon alih-alih meneruskan kemarahan padanya. Cecilia

arlo. Deep voicenya sarat makna. Cecilia sud

upa mengunci pintu kamarnya dari luar. Me

itamnya kemudian melaju keluar melewati gerbang mansion. Inilah saat terbaik bagi Cecili

disembunyikannya dari balik baju. Mengotak-atik lubang kunci hin

lah pintu. Melihat situasi di dalam rumah. Ter

ag

ng luas dengan kaki telanjang. Hapal dengan denah mansion ini

gkahi pintu keluar dari sudut rumah. Ia pun b

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka