My Brother Sweet but Pscyho
ash
k yang berusaha merayunya untuk dibawa ke kamar!" peki
acuh sambil memainka
padanya?" kaget Olivia d
adi aku tidak tahu apa-ap
kat dengan seseorang, terkadang aku berpikir atau jangan-
as dengan kasar. "Memangnya apa yang sala
semua wanita di Amerika ini, kau sedang berbohong kan?" heran Olivia.
a kau tidak pergi dengan salah satunya. Apa sebenarnya kau tidak suka pri
tegas Cecilia de
memikirkan dia sejak sering mendengar semua orang membicarakan pria itu," u
dengan pria mana pun, tidak ada yang menarik baginya. Kad
na untuk kalian berdua,"
in mencobanya mel
ngan pria itu, jadi aku akan mempertemukan kalian berdua." Lalu ia
ana? Di hotel langsung?" Olivia sengaja menggodanya.
ai pertemuan pertama, aku ingin kami b
"Itu ide bagus! Restoran
*
di kampus mereka. Pria itu bernama Mark. Sekarang dia duduk dihadapan Cecilia,
," kata Mark. Dia memiliki fitur wajah ramah dan han
ihnya. Banyak yang menyayangkan kabar tersebut, dan mena
ik," timpal Cecilia. Khusus untuk pertemuan ini, dia sampai berdandan dan mengenakan gaun
. Menunduk malu. "Aku tidak sebaik yang
uk berbicara empat mata dengan mahasiswa popu
berapa pria membicarakan tentang dirimu namun tidak ada satu pun
itu? Aku pikir tidak ada yang mau mendeka
uat tatapan Cecilia menatapnya lagi. "Kau cantik, anggun d
am mulut Mark yang seketika tercekat, kaget melihat perubah
n memiliki wanita ini. Lalu besok ia akan menyebarkan berita lagi, bahwa
tergelak d
stikannya sendiri di lantai
senyum. "Baiklah. Kau yang m
u meja resepsionis untuk memesan kamar. Cecilia hanya berdiri menunggu,
ini akan menjadi malam per
ark tampan d
ya... Embusan napas Mark yang menggelitik kulit wajah, bibir yang terbuka seolah berteriak pad
itu tentang pasangan satu malamnya ini. Bahwa Mark
enarnya, Cecilia tidak menghentikan rencana mereka malam ini hingga dobrakan pin
mata hazel Cecilia meregang. Ia memelo
aura hitam seakan menyelubungi pria itu, menunjukkan
uaranya menger
ga
Mark, kemudian ia bangkit berd
!" bentak
lan mundur. Menggigil seluruh tubuhnya
rjalan maju ke arah Cecilia, tetapi Mark menghalanginya dengan
inggi dari Mark. Kendati demikian, Mark tid
. Satu tinju Carlo berhasil merobek sudut bibir Mark. Kemudian pria itu mencengkram kerah kemeja Ma
. Ia khawatir. Bagaimana jika Mark sampai meninggal karena ha
dari belakang. Cara yang efektif membuat gerakan Carlo terhenti mendadak,
melepaskan pelukannya dari belakang punggung dan berputar badan. Sampai akhirny
mengatakan itu, ia menyeret
*