Gadis Rahasia Kapten
baru dari sebuah brand ternama, terlihat sekali mata Helen berbinar. Terleb
penari balet selalu memimpikan jadi bagian di dalamnya. Helen kini bahkan sudah ada di dalamnya. Bibir mungil nan tebalnya
engan koper raksasa serta beberapa paperbag dari toko-toko barang mewah di dalam bandara. Tempat ia menghabiskan uang libur
n berbelanja dan berwisata di kota itu. Sayang, tubuhnya berkata lain. Tubuhnya sangat letih sekarang d
ndur agar tidak tertabrak. Namun, Helen tidak bisa memungkiri dirinya terkesan dengan mobil mewah itu. Ferrarri model terbaru
luar seorang pria Rusia berwajah tampan dengan kaus berkerah hitam dan coat panjang coklatnya. Pria itu t
um dengan begitu menakjubkan. Menamp
paling menakjubkan yang Helen pernah lihat. Helen sudah membatin jika ternyata warga Rusia sangat
ma tubuh pria yang wangi itu masuk ke dalam hidung Helen. Jantung siapa yang tidak bergetar jika berdekatan dengan pria itu? Helen pun sama. Ia
erasa dipandangi wanita cantik itu. Helen jadi salah tingkah dan mem
ka suka berbelanja. Benar kan?" tiba-tiba pria itu berseloroh dalam Bahasa Inggris dengan aksen Rus
n pada Helen. Helen menatap sekitar dan tidak ada orang lain selain d
alu mencoba meny
ng tidak terlalu fasih. Ia biasanya menggunakan aplikasi penerjemah. Tapi
an ucapan Helen dengan seksama. Helen merasa begitu disambut ramah oleh pria itu hingga akhirnya sang pria menawan itu menawarkannya pergi berkeliling kota Moskow esok hari.
Di mana kau tinggal malam ini" tanya pria menawan
nya. Hotelnya termasuk salah satu hotel mewah di k
jemputmu pukul 9 pagi.
mbil tersenyum dengan sangat manis. Taksi y
sudah merona karena Constantine memberinya tatapan paling menawan yang pernah ada. Saa
erucap. Jantung Helen berhenti berdetak untuk sesaat apa
an Helen lalu mengecup punggung tangannya dengan lembut. Kemud
i ini? Helen sepertinya sudah meleleh di tempat jika ia t
menutupkan pintu taksi lalu melambai saat taksi sudah mulai melaju. Jantung Helen berdetak tidak karuan. Baru kali i
iburan yang
*
putnya. Hari ini adalah hari yang ditunggu oleh Helen. Ia berpikir hari ini seperti kencan pertamanya dengan pria tampan dan seksi seperti Constantine. Tentu s
alah Constantine. Ia mengintip dari cermin kecil di atas pintunya. Sesuai dugaan, pria
penampilan Helen. Wanita itu refleks tersipu. Memang ia ber
enyambutnya. Mereka menuruni hotel bagaikan sepasang kekasih. Hingga akhirnya Constantine mengantarkan Helen pada s
g dan tiba-tiba saja mulut Helen dibekap dari belakang! Sementara Constantine menginj
lan oksigennya. Matanya menggelap dan kepalanya makin terasa berat. Helen tak sadarkan diri di