When I Fell in Love with My Fictional Character
h mengulik handphone untuk memesan taxi online seperti biasany
ta tuan dari mobil t
langsung mema
tanyaku heran. Dia justru te
banget sih," kata Ben menggodaku. Aku me
Kamu bisa aj
fe untuk membeli kopi dan
u." Ben memberikan sa
nk's
i jadi aku pesenin mtcha
gat segala hal tentangku yang pernah kuceritakan
bil. Aku melihat seorang nenek tua peminta-minta sedang mengemis pada
u dengan tat
itu Fhir?"
" tanyak
u yakin nggak salah amb
g yang sangat percaya dengan hukum tarik menarik. Ya, yang orang bilang The Law of Attraction. Aku percaya jika kita bisa memberi kita akan menerima. Tapi bukan dari sesama manusia melainka
enyum me
ni kamu sudah sukses dengan bisnis yang kamu jalani, dan aku lihat semua
enyum mendenga
nya saja, kita nggak tahu satu sama lain. Tapi aku selalu berus
nganggukan kepalanya dengan sen
*
an kerjanya. Tanpa sadar, jarak yang begitu dekat menghanyutkan kami dalam perasaan kami. Ben menatapku dengan tatapan yang berbeda kali ini. Dia mendekatkan wajahnya d
t dingin karena gugup. Dan tangan kanannya berada
agak sedikit nggak fokus k
epertinya dia juga terbaw
r," Dia me
Siang ini aku mau ke cafe dulu. Karena
jawabnya d
ri di depan cermin sambil merapikan penampilanku. Aku masih terbayang moment paling indah untuk pertam
engelaknya lagi." Aku menatap mataku di cermin. Mata yang sed
eristri. Aku tidak mungkin
erhadapku jika orang t
kacau karena Ben. Beberapa menit kemudian aku kelu
Naura. Sepertinya d
Naura di ruangan Ben. Dan meskipun tidak pernah bertemu, aku
emang benar aku tidak mengerti. Ben sempat melihatku yang menolehnya, lalu kulempar senyum padanya. Ben
ung menuj
erasaan apa ini? Aku sungg
hat di depan membawakanku segelas jus alpukat tanpa gula
n Brian langsun
ak Fhir," kata Brian sam
nk's
bayangan wajah Naura yang hadir. Senyum Naura, dan keanggunan Naura. Naura perempuan yang dewasa setahuku dari cerita Ben, dia sangat an
dan begitu sebaliknya. Terkadang a
n berpaling dari
r! Ayok kamu
erjalannya waktu. Mungkin karena kami jarang bersama dan hampir tidak pernah menghabiskan waktu bersama selama dua tahun belakangan. Apalagi pada saat aku mendengar seorang wanita mengangkat te
ang terasa tawar. Sambil pik
aura di ruangan Ben pada saat aku akan mengambil berkas di
*