When I Fell in Love with My Fictional Character
nku sendiri. Perasaan yang aku tumbuhkan seti
ah beristri. Di mana logikamu?" Pikiranku terasa sangat berisik. T
suara Ben yang ternyata sudah berada
melihat sosoknya yang suda
Oh, nggak nggak bukan tadi but, sejak beberapa minggu be
uga selalu tersenyum ramah terhadap siapa saja yang menjadi kawannya. Tapi, Ben bukan tipeku. Dia juga sudah berkel
ena kamu tahu sendiri ada banyak pekerjaan yang harus a
n?" Dia mey
emuanya aman
p kopi kesukaannya. Dan kemudian b
tidak menyediakan menu favoritku. Tapi memang tempatnya yang estetik dan nyaman untukku menulis, aku menjadi ketagihan me
t aku begitu hanyut dalam waktu. Kulirik arloji silver kesukaanku yang tern
alu buru-buru aku mengemas laptop dan beber
Drrrrrrtttt.
u bergetar. Panggila
dari Willy. Suara Willy terdengan putus-pu
nnya terputus. Aku masih menunggunya menelvon kembali tapi ternyata tidak. Aku j
abar kamu gimana. Gerutuku. Lalu aku segera bergegas pergi dari cafe menuju apartemen. Sesampai di kamar apartemen dengan segera kubarin
eng membangun sebuah bisnis di kota yang kutinggali saat ini. Aku memang sudah mandiri sejak masih berada di bangku SMU.
udah hampir lapuk. Aku kembali membukanya satu per satu halamannya. Aku tersenyum karena sudah banyak goal yang aku tulis menjadi k
hari tanpa scripting dan menulis. Bagiku menulis adalah nafas yang mana jika
dding, "Married Willy" aku menatap lekat tulisan itu. Aku kembali mengflash back memory di 4 tahun silam. Pertama
*
aku ramah pada customer servi
n yang usianya kira-kira 2 tahun lebih tua dariku. Waja
rnalistik di kampus kami. Jadi, saya mau deadline untuk wawancara dengan beberapa d
ti saya akan konfirmasikan dulu ke beberapa p
nta kontaknya ya, eee
." Sah
kak E
kembali bergegas
kata Yolanda. Dasar Yolanda, dia memang selalu seperti itu. Karakternya yang
wawancara ya. Bukan bucin-bucinan," kataku
ir. Sambil menyelam minum air. Kali aja na
ambil menggandeng tangannya da
pi memang kami belum saling mengenal. Dia bersam
hir," Yolanda kemb
Yol?"
wancarai besok," kata Yolanda sambil menunjuk d
k. Sekarang kita ba
15.00, ponselku berdering dan
k lalu kuangkat panggilan
si tahu kalau hari Minggu teman-teman DM di RS kita bisa u
kegirangan mendeng
k waktunya." Aku berterima kasih pada Erlis atas keramahannya dan bantuannya yan
nda dan Abimanyu. Dan kami langsung membuat bebe