Gairah Liar Kakak Tiri
sa jadi langganan mereka. Kali ini Sella tidak ikut bergabung dengan mereka. Biasanya yang paling bawel d
seakan sedang memikirkan sesuatu. Bahkan tangan k
ggara membuat dia ter
u gak ap
k a
ak
, ya
menarik ke dua alisnya, seakan memberi kod
Anggara. Pandangannya lurus ke depan, seketika matanya mengkerut di saa
ra menganggukkan kepalanya palan,
rinya menepuk berkali-kali pundak k
baru," ucap Anggar
ika kompak menatap ke arah wanita yang
ggara. "Apa kamu mau me
kenapa, apa pent
g di lakukan Anggara sama saja menyakiti Sella. Teman m
alan medekat ke sebuah bar. Dan m
" tanya Anggara, pad
yang dingin
ucap Anggara menunjuk ke arah
pi.
itu memabuat Kiki bergidik takut. D
nya Nayla pada te
yang melayaninya." ucAnggara. "Apa yang kamu inginkan, s
menyandarkan tangan kan
anku. Dan mengantarkan ke meja di sana," uc
alam. Dia mencoba untuk sabar
an apa?" tany
Dan satu lagi. Kamu juga yang bawakan ke mejaku," kata Anggara,
kin gara-gara." decak kesal Nayla menggeram
. Dan mulai menunggu pesanan semba
. Membuat Anggara sangat kesal. Dia menat
pesananku," teriak Anggara membuat semua p
gkah cepat membawa satu gelas es
cepetan, ja
ng sengaja mau mengerjainya. Tapi dia tidak perduli.
duduk
pa
rti itu. Lihat semu
ak per
uduk!" ucap
kembali. Anggara beranjak duduk kembali d
a ke mejanya. Dia mencoba untuk melayani pelanggannya d
mulai meraih gelasnya. M
a meludah ke se
ras. semakin membuat semua ya
bisa jangan kerja," suara keras Anggara
a mengambil lagi gelasnya. Dan se
ikan capucino di depan mejanya. Dan langsung d
iihh
a lagi ini.
sih?" Anggara semakin
arik napasnya dalam-dalam
nti
gelasnya dan mulai menggantikan lagi deng
h di lakukan Anggara. Merasa kasihan dengan wanita canti
. Dan dengan sengaja Anggara menumpahkann
Maaf!" u
rias diri. Dan pergi ke ke discotik. Kamu bisa jual tubuh kamu dari pada ha
ndahan!"
urusan kamu. Dan ingat ya, jangan semena-mena pad
ul! Sini!" Anggara menepuk-nepuk pipiny
apkan amarahnya. Tetapi ini tempat kerjanya.
ara meninggikan suaranya. Dia meraih satu gelas cap
ucapnya. Menarik
di lontarkan Anggara padanya. Hingga sampai pada satu titik di saat Anggara men
angan merendahkanku. Kamu pikirkan diri kamu. Lebih rendah dari pada aku," umpat Nayla,
letakkan di atas bar. Dan berlari pergi sembari menahan air
a dia benar-benar di tampar oleh wanita di hadapan semua orang. Merasa masih sangat k
nya Dio yang merasa khawa
marah-marah pada orang yang tidak sengaja menabraknya atau bahka
ga tubuhnya terbentur ke tembok tepat di sampingnya. "Kamu mau kemana?" tanya Anggara menaja
ri, dengan sigap tangan kiri Anggara sudah mene
tap tenang. Laku mengangkat kepalanya ke atas. "Ap
gara padamu," jawab datar A
anggu ku. Kalau kamu mau aku minta maaf soal kemarin. Ok
a bahunya ke atas, me
agu Nayla menariknya sedikit ke atas, membuat ke dua mata mereka
uat aku ingin sekali membuat onar padamu," bisik Anggara
nggara mengusap dagu manisnya dengan ibu jarinya. Mendekatkan
ggara menjauh darinya. Tanpa sepatah katapun Nayla berlari mening