Gairah Liar Kakak Tiri
membuat ia terpukul dan belum bisa menerimanya. Meski sudah 3 hari yang lalu mamanya pergi untuk selamanya. Tetapi rasa duka, sedih masih menyelimuti keluarganya. Dia belum
ia tidak perduli. Bau menyengat di tubuhnya ia tak perdulikan itu. Bahkan makanan juga tidak sekali saja dia meny
ya. Dan hanya dia yang berani bertanya dengan Anggara yang terkenal jutek, jahat, dan judes pad
ibunya Tidak mau beranjak sama
ari depanku," bentak lelaki itu yang masih s
aki paruh baya itu membuat Anggara mengangkat kepalanya. Menyi
wajah penuh air mata membentak seorang lelaki
kan semua ini terjadi," lanju
karena panyakitnya. Jadi
narik bibi
mikirkan gimana dengan perasaan mama. Dia berjuang sendiri dengan penyakitnya. Saat mama terbaring sakit di mana pa
an wajah nampak kusut tak tidur seharian, mengepal
ng.
esal. Anggara mengambil ponselnya. Seketika mengerutka
gan akan segera di mulai" sebuah pesa
rtandingan hari ini," decak An
a sopan lembutnya, penuh kebencian. Papanya hanya tersenyum, menepuk pundaknya.
ibunya. Hanya beberapa menit dia segera keluar memakai baju sekolahnya. Anggara menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukan pukul 06.45. Meskipu
meraih kontak montor ninja hitamnya di atas meja, lalu memakai j
?" papanya berja
, lalu menyalakan mesinnya dan bersiap menarik gasnya
rlintas kata itu di otaknya, tanpa sadar ia semakin menarik
wanita menyeberang di jal
ta itu menutup k
i sini, Oh tuhan." g
kk... C
akkk
, membuat wanita itu bergidik geli. Tak lam
ng."ucap wanita itu.
ikan kondisinya. Meski lelaki itu bisa berdiri se
lelaki itu menepis tangan Wanita berpakaian
geli saat melihat wanita itu. Entah perasaan
anku ternyata, batin A
a bersalah dia mencob
nggara terdiam, sekilas melihat dada kanannya te
ngnya sama denganku. Gumam
i Anggara dan seg
egera membuka helm full ficenya, di lihatnya
kamu mau cari kesempatan?" bentak Ang
yang cari kesempatan, lagian lo s
gak lihat-lihat. udah tahu ada montor," dec
enghela napa
i, mana k
ara menarik ke dua
k-baik atau secara paksa" ucapnya mengancam, menarik kakinya p
erian ibunya dan mengikatkan di kakinya yang
tor pelan-pelan, memangnya ini
n kepalanya ke kiri
ontor lewat. Punya mata itu di pakai" umpat
montor kebut-kebutan gitu. Ini jalan umum bukan arena balap
ng tu, di lihat dulu jangan nyelonong saja" Anggara itu tida
mengepalkan tangannya. seakan ingin s
sih, udah salah nyolot l
ggara. "Kamu yang salah kenapa s
ficenya beranjak berdiri. Ia segera membenarkan
irik ke belakang, m
u?" tanya Nayla kesal. Menarik ke
wajah lelaki itu san
et, gak tahu terima kasih sama sekali" g
Apa dia ber