Gairah Liar Kakak Tiri
rhenti dari lamunannya. Dia uang sedang vervaring santai di sofa, sembari
arah papanya. "Ada apa kamu di sini?" tanya
engartikan jika dia mencoba untuk sabar
bicara sesu
ara," jawab cepat
ng masa de
epanku? Apa kamu tidak suka aku seperti ini. Dan inga
dak ingin kamu se
wajahnya lagi. "Ja
duli dengan kamu. Dan
mendengarnya lagi, pa
narik bibi
ngar kata sayang sama sekali? Dari aku kecil sampai sekarang. Semua keluarga ini hambar." deca
a keegoisan kamu. Dan karena harta kamu yang tidak ada
s papa," ucap Angagara mencoba t
kan bisnis papa? Aku tidak tertarik sam
?" geram
i sini " usir Anggara, menajamkan pandangan matanya,
tangannya tepat di pipinya. Namun langkahnya terhent
Fernan tanpa me
tidak mendengar pembicaraan mereka. "Sis
akin?" tanya
ah sakit," jawab assistennya, s
mendengar ucapan assisten pribadinya itu. Mereka beranjak pergi dnegan langkah c
al itu," gumam Anggara, melangkahkan kakinya mendekati king size miliknya, lalu melemparkan tubu
sedih," gumam Anggara. Dia tersenyum tipis, dengan ke d
, terus mengingatnya. Janga
luar," suara pelayannya dari ba
miliknya. Lalu bangkit dari ranjang dan melangkahkan kakinya, membuka pintu. Seketika dia berj
pasnya, "Jangan terlalu b
pelayan itu, b
gara datar. "Sia
kepalanya, menciba mengingat si
bnya, menundukkan
segera memanggil, tuan. Kalau tidak
e dua kalinya. Menghadapi pelayannya d
Siapa
, Saya tida
ucap Anggara, meng
elayan itu meringis, sembari menggaruk ke
urun dengan langkah terburu-buru menuju ruang tamu. Seketika ke dua mat
sini?" tanya Ang
rnya turun. Sella beranjak berdiri memeluk pinggangnya erat. Dan langsung di tarik ke dua
lakukan?" decak
hari tidak bert
s. "Lebih baik kamu sekarang
la mendongakk
papun," tegasnya, mencengkeram erat ke dua bahu S
" tanya Sella kesal, sembari
dak suka. Kalau aku sudah tidak b
n denganku?" t
id
isa dengan siapa?" ta
dengan
. Dia ingin merayakan ulang tahunya di cafenya." ucap Sella, sembari menarik ujung
kamu tidak mengangkatnya berkali-kali. Da
e depan, langkahnya terhenti, sebu
Anggara. "Kamu tunggu di sini
emula cemberut, berubah penuh senyuman
ntuk ganti baju, dan mengambil jaketnya. Selesai ganti baju
nggara pada Sella yang ma
bil montoronya, membe
dak naik mobilk
in tersapu angin m
untuk memeluk erat tubuh Anggara di tengah d
gara, menyandarkan kepalanya di punggungnya sangat mesra. Dia tersenyum tipis seakan kehangatan tubuh An
a. Meletakkan diatas montornya. Dio tersenyum melihat Anggara akhirnya datang juga. Sedangkan Reno hany
dah datang
asaan denganku? Ucap