icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cinta Tanpa Syarat

Cinta Tanpa Syarat

Penulis: Djiwa Moeda
icon

Bab 1 1. Lagi dan lagi.

Jumlah Kata:1585    |    Dirilis Pada: 11/12/2022

*

ak bisa kalau harus tenang, ini sudah kesekian kalinya, dan ia yang p

nggu ketika Asraf mengatakan Jarrel kumat lagi, alhasil Senaru terpaksa tancap gas menuju Puncak ma

Jarrel yang lagi-lagi terjadi, padahal Senaru sudah seringkali mengingatkan kalau a

malam ini, mumpung jalanan begitu lengang Senaru menaikan jarum speedometer, setidaknya ia memiliki upaya yang agak brutal ag

innya, jadi ia tak perlu repot-repot mampir ke pom bensin, padahal besok pagi ada sidang skripsi di kampusnya

darannya kencang dan tak sengaja menubruk polisi tidur pun lubang-lubang kerusakan yang menganga-tetap tak menyurutkan kencangnya cara Senaru mengemudikan mobil sekarang.

, ia bisa menerjang bahaya apa pun hanya agar menemukan Jarrel secepat mungkin, jan

osisinya dengan tempat Jarrel berada semakin dekat, ia sedikit mampu bernapas lega, tak si

intu utama yang dijaga dua orang pria bertubuh kekar, meski hanya mengenakan piyama serta c

h satu pria bertubuh kek

s Kalopsia. Ada kan? Dia di dalam sama tema

kepala pelontos meragukan, ia saling mena

suruh keluar, kasih tahu dia kalau S

ingin memedulikan pria tersisa yang terus memperhatikannya. Gadis itu memang terlalu menggemaskan jika diliha

begitu saja ke dalam tanpa mendapat penolakan dari kepala pelontos tadi, mungkin Asr

luas tersebut, terlebih saat orang-orang yang berpapasan dengannya menatap geli p

u, mereka melangkah menyusuri lorong nan begitu sepi, kanan kirinya terdapat

pintu-membukanya lebih lebar dan menemukan kekasihnya memang berada di dalam sana, menjengkelkannya ada dua wanita pema

2x2 meter tersebut, ia menarik kasar salah satu pemandu sorak tersebut agar

berdiri di ambang pintu seraya menatap kesibukan Senaru yang mengajak Jarrel beran

asih seraya tersenyum getir, tangannya masih sempat mengusap lem

ekap pinggang laki-laki itu dari tepi sebagai upaya agar Jarrel tak tumbang, tubuhnya dua

bergegas menghampiri Jarrel dan melingkarkan tangan kirinya pada bahu, kini mereka melangkah

Raf? Kenapa malah l

la, capek berat dia ngurus manggung tadi.

num sih, kan lo tahu sendiri dia kalau udah bau alkohol

k di ruangan itu, pas gue

parkir, saat Asraf hendak mendudukan Jarrel di kursi depan sebelah kiri saat Senaru baru saja membuka pintunya,

au langsung duduk aja, capek serius." Senaru melangkah malas mengitari kap dan duduk di balik kemudi, ia menunggu dengan sabar saat Asraf akhirnya bisa mendudukan temannya di k

seringkali Jarrel begini, laki-laki itu bukan tipikal seseorang yang kuat meneguk alkohol dengan kadar banyak, baru dua botol saja Jarrel sud

menoleh ke kanan, tangannya mulai meraba sekitar sampai menem

a, besok pagi aku ada sidang skripsi." Ia menepis tangan Jarrel yang sempat me

suara Jarrel yang minta maaf, entah minta maaf untuk kesalahan yang mana, karena malam ini

orong tubuh Jarrel hingga oleng ke kiri dan bersandar pada pintu, lebih baik seperti i

*

Hoek!

awar, padahal ia sangat membenci aktivitas seperti ini. Gadis berambut sebahu ala bob itu terlihat mengaduk susu di depan panel berisikan termos

, tapi ia lebih sering menghabiskan waktu di rumah minimalis tersebut-t

rbuka demi mengurusi seseorang yang sudah keluar dari kamar mandi, Jarrel bergerak terhuy

li menguap itu meletakan segelas susu pada meja rendah di dekat ranjang, tapi Jarrel berusaha bangkit dan menarik Senar

N

pa

u, aroma alkohol menguar dari setiap perkataannya

besok pagi. Udahlah kamu juga tidur, Ja." Ia beranjak, tapi lagi-lag

pa mengulur waktu lagi Jarrel merangkak di atasnya seraya mulai mengecupi l

itu, Senaru beranjak seraya berdecak, ia memukul lengan Jarrel begitu saja, membuat laki-laki itu justru tertawa. "Aku pamit pulang, Ja." Kini Senaru

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka