icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta Tanpa Syarat

Bab 3 3. Selamat, Senaru!

Jumlah Kata:1578    |    Dirilis Pada: 11/12/2022

*

ara dari sebrang lewat air pods pada telinga kirinya, gadis itu sibuk mengemudi seraya membahas sesuatu dengan klien yang memesan ilustrasi un

ru sempat take away pada drive thru dari Pizza Hut yang kebetulan dilewatinya, Se

sebut menyita banyak waktu dan tenaga akhirnya selesai juga meski masih ada beberapa project s

h padanya, sebab Senaru tak hanya mengandalkan penghasilan dari pekerjaannya sebagai komikus di kanto

sebelum pulang dari kantor Senaru sempat menghubungi nomor Jarrel, tapi tak diangkat, mungkin Jarrel sibuk, jadi Senaru beralih menghubungi Be

i double penyemangat menemani perputaran kehidupannya. Pertama, skripsi Senaru dia

" sapa Senaru yang mengejutkan semua orang, ada empat personel Kalopsia-selain Jarrel-yang duduk di ruangan tersebut. Di antaranya Asraf serta Richie yan

ang lain tetap tersenyum-terutama saat Senaru meletakan dua kotak pizza di

s membuka kotak paling atas dan meraih salah satu potongannya, sebut saja Naka adalah pers

ni diacc dong." Sen

ga laki-laki itu sekadar saling menatap seraya mengedik bahu, mereka enggan ambil pusing atas tindakan Asraf yang se

Pelukan tersebut

kses terus lo," R

ar muka gue yang mesti lo ganti jadi Kim So Hyun, Na. Biar cewek

urik," seloroh Richie begitu saja, m

u, padahal di awal hubungan Jarrel selalu paling perhatian sampai saat ia memasuki belantika musik Indonesia menggawangi

ari sesuatu. "Dari tadi gue eng

ma Bella,"

bawanya menemui lantai dua dari studio tersebut, ruangan atas tak dilengkapi pintu, jadi setelah menapak anak tangga

r di sofa, sedangkan Bella sibuk berbicara dengan seseorang di

pokoknya, kasih tahu biar Jarrel jangan mabok lagi ya, Na." Bella seolah melempar semua tanggung jawabnya pada Senaru, tak perlu mendengar permintaan Bella pun Senaru sudah sering melakukannya-melarang Jarrel agar tidak menyentuh alkohol,

tekannya ujung yang tersulut api tersebut pada permukaan asbak hingga benar-b

andangan seperti itu. Notifikasi ponselnya berbunyi tepat ketika Senaru duduk di samping Jarrel, gadis itu merogohnya dari saku celana,

ar mengecek beberapa ilustrasi mentah yang masih sebatas goresan touch pad, tapi bukan

aru yang polos tanpa juntaian liontin atau aksesoris apa pun, terlebih jika di kedua cuping telinga Senaru terpasang anting-anting panjang, bagi Jarrel semakin menarik untuk ditelusuri-seperti sekarang-saat Jarrel merapatkan tub

da tahi lalat, atau si B matanya sipit, biar ada ciri khasnya, Mbak." Senaru mulai berbicara panjang lebar di ponselnya saat Jarrel justru sibuk mengecup

er gadis itu, sudah terlalu candu. Senaru menoleh pada Jarrel seraya menggeleng, memberi isyarat penolakan sebe

ang mengganggu, aroma body mist Senaru masih membaui indra penciumannya meski gadis itu sudah melakukan seguda

i lebih gampang dikerjakan, makasih, Mbak. Maaf mengganggu waktunya." Panggilan berakhir dan leher sisi kanan

apa pun atas apa yang ia lakukan pada Senaru

asalah kerjaan, yang kamu

persetujuan atau penolakan kamu, Na. Karena kamu punyaku,

J

isa. Harus bisa

ja

rus-terusan melarangnya? Ia kembali mendekat, tapi Senaru bergeser menegaskan jarak mereka, palin

elihat kamu baik-baik aja, sekarang aku pamit pulang ya takut Tante

lan

ranjak. "Inget ya jangan mabok lagi, pokoknya enggak boleh

eranjak menghampiri saat gadis

apa l

ekat tangga, yang terjadi selanjutnya sudah bisa ditebak saat bibir Jarrel membungkam lembut milik perempuannya, sedi

i ia berhenti, laki-laki itu menunduk menghampiri leher

arrel mulai beraksi disertai sapuan lembut yang mengurangi intensitas rasa sak

ara sesuatu yang jatuh membuat aktivitas keduanya terhenti, Jarrel berdec

an Asraf tengah berdiri menatap kaget keduanya setelah mendengar desahan Senaru, pecah

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka