Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Bab 1. Cinta Renata
Bali siang itu sangat panas, sepanas hati Renata .
Ini bukan pertama kalinya ia mengetahui Rangga mempunyai hubungan dengan wanita lain,namun hal ini sudah jelas dan parahnya lagi dua minggu lagi mereka akan menikah.
Renata melirik handphone rangga saat terdengar handphone itu berbunyi dan bergetar.
Nampak jelas di layar handphone.
"Cinta, rinduku sudah bertubi - tubi. Cepat datang ya!" Bunyi pesan masuk di layar handphone Rangga.
Tampak jelas pesan itu dilayar handphone milik rangga jantungku berdebar membacanya.
Cling
Pesan masuk lagi.
" Aku sudah di Teuku Umar, aku pesankan sekalian ya?"
" Udah aku share location ya Beib.."
Pesan masuk yang terbaca di notice layar handphone Rangga tunangan ku.
"Mbak Renata"
Panggilan mbak Shinta betul - betul mengagetkan aku,
" Ini sudah dikecilkan" ujar mbak Shinta,aku yang sedang fitting baju pengantin bersama rangga, dua bulan lagi pernikahan kami ditanggal cantik 12.12. Pernikahan yang akan aku gagalkan.
" Mbak Shinta aku ga usah coba lagi ya, pasti sudah pas." Jawabku, rasanya enggan melihat kebaya brokat putih yang tadinya begitu aku impikan.
Rangga keluar dengan baju adat Bali.
" Gimana, udah ya?" Ujarnya sambil berputar depan cermin.
" Iya sudah" jawabku malas mengomentari penampilan nya.
Cling
Pesan kembali masuk di handphone Rangga yang tergeletak begitu saja di meja depan sofa yang aku duduki.
Rangga sigap mengambil handphonenya, terlihat wajah nya berubah sesaat dan menatapku, aku berdiri meraih kebaya terpajang di manekin. Aku meredam tanya dalam hati.
"Ren, aku harus balik kantor. Ada klien menunggu." Ujar Rangga sambil bergegas ke ruang ganti sambil mengetik dilayar handphone nya.
Aku hanya mengangguk, Rangga menghampiriku dan mencium kening ku sekilas.
Aku segera hubungi Kartika dan Hudi , dan mengirimkan voice record.
" Ikuti Rangga , sebentar lagi dia keluar boutique"pesanku.
" Ok, kami sudah standby." Jawab mereka.
"Aku pergi dulu ya sayang," Rangga mengecup keningku dan berlalu menuruni tangga.
Aku akan kumpulkan bukti dulu baru aku kumpulkan keluarga.
"Renata..."
Panggilan Hudi membuyarkan lamunanku.
"
Hudi memang bisa diandalkan, Hudi sahabatku dari kecil, ayahnya bekerja dengan papahku sudah sangat lama.
Hudi juga selalu menemani ku, sampai saat aku kuliah di Australia karena kemampuan akademis nya yang bagus, papah tidak segan memberikan biaya untuk Hudi kuliah bareng denganku di Daikin university Australia.
Hudi kecil selalu jadi pahlawan untukku, sampai aku berpacaran dengan Rangga pun Hudi orang pertama yang aku minta pendapat nya.
" Renata, hallo" Hudi menyentil hidungku membuyarkan lamunanku.
"Jadiny kita mau ke kostnya atau ke rumah Ratih? Tanya Hudi.
" Aku akan temui Rangga dulu, aku tanya dulu Sama dia.Bagaimana.?" Ucapku.
" Mau nanya apalagi sama dia hah? Sewot Hudi.
" Ga bakalan dia ngaku, lebih baik kita gerebek mereka bawa suaminya Ratih sekalian." Berapi-api Hudi berkata sambil melempar gelas air mineral.
" Kenapa harus membawa suaminya,ini kan urusanku dengan Rangga. Ga ada urusannya sama suami perempuan itu." Ujar ku.
" Sekarang aku tanya sami kamu ren,, apa kamu masih berharap Rangga menikahi kamu?" Tanya Hudi menohok.
Aku diam, aku bingung dengan keputusan ku sendiri.