Cinta yang Tersulut Kembali
Balas Dendam Manis Sang Ratu Miliarder
Mantanku yang Berhati Dingin Menuntut Pernikahan
Jangan Main-Main Dengan Dia
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Mantan Istri Genius yang Diidamkan Dunia
Gairah Liar Pembantu Lugu
Cinta di Jalur Cepat
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Sang Pemuas
Saat ini larut malam. Namun, Laura Revanda merasa sangat gelisah di atas ranjang. Dia merasakan tubuh seorang pria yang menindihnya sehingga dia kesulitan bernapas. Dia bisa mendengarnya terengah-engah dan merasakan napasnya yang panas di pipinya.
Kemudian, tiba-tiba ada rasa sakit yang tajam di antara kedua kakinya. Ketika dia akhirnya menyadari apa yang sedang terjadi, matanya terbuka dengan ngeri. Dalam kegelapan, dia menyipitkan mata pada pria di atasnya itu.
"Nikolas ... apa itu kamu?"
Bau alkohol yang menyengat menyerang hidung Laura. Pria itu hanya mendengus sebagai tanggapan dan berhenti bersuara, lalu terus menggerakkan tubuhnya maju mundur.
Laura menghela napas lega setelah mengenali suara Nikolas. Pada titik ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima serangan ini, meskipun dia akan mengerang kesakitan di sana-sini.
Tubuh Nikolas bergerak lebih kencang dan Laura harus menggertakkan giginya untuk melewati campuran rasa sakit serta nikmat yang asing ini. Tetap saja, dia tidak bisa menahan rasa gembiranya atas kejadian yang tak terduga ini.
Mereka sudah menikah selama tiga tahun, tetapi suaminya, Nikolas Riyadi, belum pernah dan tak mau menyentuhnya.
Kakek Nikolas, Legar, telah memaksanya menikah, jadi Nikolas selalu membenci Laura dan memperlakukannya dengan dingin.
Saat ini, Laura tidak peduli apa yang membuat suaminya itu berubah pikiran. Dia menyerahkan dirinya pada Nikolas dengan amat bahagia.
Setelah dua jam, Nikolas mengeluarkan satu erangan terakhir dan terjatuh di atas tubuhnya karena kelelahan. Seberkas cahaya bulan menembus jendela, menerangi tubuhnya yang tampak seperti mahakarya sempurna.
Laura mendengarkan saat detak jantung Nikolas perlahan melambat. Semua ini rasanya tidak nyata sampai dia menduga bahwa dirinya hanya bermimpi. Jika ini benar-benar mimpi, dia tidak pernah ingin terbangun.
Dia melingkarkan lengannya di leher Nikolas. "Nikolas," panggilnya dengan penuh kasih sayang. "Nikolas, aku benar-benar ...."
Dia hendak memberitahunya bahwa dia mencintainya, tetapi dia mendengarnya bergumam dalam keadaan mabuk bahkan sebelum dia bisa mengatakannya.
"Elisa ...."
Laura membeku, merasa seperti ada seember air dingin yang baru saja ditumpahkan ke kepalanya. Hatinya sakit saat menyadari bahwa Nikolas salah mengira dia sebagai wanita lain.
Wanita yang ada di hati Nikolas adalah Elisabeth Taslim. Dia adalah cinta pertamanya. Akan tetapi, dia terpaksa tinggal di luar negeri selama ini karena Legar tidak menyetujui hubungan mereka.
Namun, Elisabeth baru saja kembali. Dia langsung mengirim pesan ke Laura, dengan maksud untuk memprovokasinya.
"Aku sudah kembali. Tak lama lagi, tidak akan ada lagi tempat untukmu di Keluarga Riyadi. Kamu mungkin menikah dengan Niko, tapi kami tumbuh bersama. Apa kamu pikir kamu bisa menggantikanku? Kamu harus tahu diri, sana pergi ke panti asuhan asalmu. Itu tempat yang cocok untukmu. Aku yakin kamu tahu betapa dia mencintaiku. Bahkan jika dia berbaring telanjang di tempat tidurmu, aku yakin pasti namaku yang dia sebut. Apa kamu mengerti, Laura? Bagi Niko, kamu hanyalah penggantiku."
Penggantinya?
Laura adalah wanita yang dipilih Legar untuk menjadi istri Nikolas! Dia bukan pengganti siapa-siapa.
Lamunannya buyar saat dia mendengar suara Nikolas. Suaminya itu masih menggumamkan nama wanita lain.
Ejekan Elisabeth terdengar berulang kali di benak Laura. Dilihat dari situasi saat ini, dia tidak bisa terus menipu dirinya sendiri. Dia harus menghadapi kenyataan bahwa Nikolas tidak mencintainya dan tidak akan pernah mencintainya.
Matanya berkaca-kaca, sementara tangannya mengepal. Laura gemetar karena rasa sedih dan amarah yang menjalar di sekujur tubuhnya.