/0/24661/coverorgin.jpg?v=629f8f88baba399a125ab8ef389ce989&imageMogr2/format/webp)
“Suti…bangun, cepat sudah siang. Apakah kamu tidak sholat subuh? Ayo segera bangun!”
Aku tersentak dan duduk linglung, menoleh kiri kanan dalam kegelapan kamar yang tak berujung. Sebelum akhirnya sudut netraku menangkap pergerakan orang lain dalam selimut lurik di atas tempat tidurku.
“Ouch! Brengsek” aku mengumpat dalam hati. Ternyata hari masih terlalu larut untuk menjalankan rutinitas pagiku.
Aku yang melihat banjir besar dengan air kotor bergulung-gulung disekitarku serta tanpa sengaja netraku menatap begitu banyak ikan yang sebentar bermunculan ke permukaan dan tak lama kemudian tenggelam lagi. Aku yang semula merasa di tepian tiba-tiba ikut terseret, timbul tenggelam dalam arus deras sungai kotor dan berombak besar itu.
“Bagaimana bisa?” batinku bertanya-tanya. Ketika aku sudah tak mampu bernafas dengan baik dalam kubangan itu, ada dua ikan hitam besar menyelusup dari bawah air dan menyodorkan siripnya untuk kujadikan pegangan serta membimbingku ke pinggiran dengan selamat.
Tanpa sengaja ku melihat ikan-ikan tadi yang terseret arus, berlompatan menyelamatkan dirinya keluar dari air. Ada yang hidup pun banyak yang mati diterjang arus air deras itu.
“Hei!” aku menjerit. Ketika kesadaranku mencapai sempurna. Bukankah sinar mata mereka mirip seseorang. Ya….seseorang yang mencuri hati dan perasaanku beberapa hari ini.
Dan “heeemfh” bukankah yang membangunkanku dari mimpi tak bertepi tadi mas Mujib, teman satu kelasku. “Bagaimana bisa?” Jeritku dalam hati. “Itu sangat-sangat tidak mungkin?”
Di kampus.
“Pagi Suti!” sapaan dari Padmi nyaring terdengar.
“Pagi”.
“Bagaimana, sudah ada judul yang akan kamu ajukan ke pak Fadli?”
Aku hanya mengerjap kebingungan dengan pertanyaan itu. Situasi yang sama dengan minggu kemarin.
“What the hell situation?” bagaimana bisa aku menjawabnya sedangkan aku tak punya gambaran apapun di otak kecilku ini. Betul-betul buntu.
Kulihat sebelah Padmi ada kak Ester yang telah siap dengan berkas-berkas proposal dan siap untuk diajukan. Betapa nelangsanya perasaan ini.
Tergesa kudekati mereka yang menunggu giliran untuk konsultasi di depan pintu kantor. Gumaman tidak jelas kulontarkan seiring dengan hembusan napas besar, sekedar pelepas rasa gusar atas ketidak mampuanku dalam menentukan judul yang sederhana pun.
“Ouh dunia yang kejam”, batinku bersuara lagi. Berkali-kali kugelengkan kepala seolah mengusir penat dan lelah yang berhari-hari ini kurasakan, semenjak aku mengalami mimpi yang aneh kemarin.
Hari ini sama dengan berlalunya alur cerita yang tak usai, ku lalui dengan berbagai macam perjalanan yang berbeda, tapi aku masih tetap disini berdiri di sisi ketidak berdayaanku atas kesulitan seperti hari-hari kemarin.
Ketika kudengar celetukan dari kak Ester yang seolah mengerti dengan kebingunganku.
“Meskipun bingung, aku tetap mengajukan judul penelitian ini. Dan aku berusaha untuk merealisasikannya dalam sebuah tesis”.
Aku tersentak, sebelum akhirnya menjawab, “punya rekomendasi judul buatku, tidak?” tanyaku penuh antusias.
“Ada, tapi keluarkan idemu dulu, kamu mau meneliti apa?”
“Eehhmmmm, apa ya?” sekilas pikiranku melayang ke berbagai macam permasalahan yang selama ini kuhadapi ketika menjalani praktek kerja lapangan.
Dan “bingo!” ide itu melintas begitu saja di otak ku.
“Bagaimana dengan The Difference achievement between the student with the English background and those who don’t have any background?”
“Oke, tampaknya bagus. Tapi jangan hanya mengajukan satu, kuatirnya nanti ditolak. Coba buat judul yang lain juga”.
“Hadeeww, keluhku. “Aku nyerah deh kak, mana mungkin otak minimalisku ini punya alternative judul yang lain. Bagaimana kalau kak Ester saja yang buatkan?”
“Kamu itu, Suti…..Suti. Tetap saja dari dulu”, ditoyornya kepalaku pelan.
Sedangkan aku hanya cengengesan. Meskipun dengan berat hati kak Ester tetap membuatkanku dua judul yang bagus sambil menjelaskannya panjang lebar.
Aku hanya manggut-manggut seolah mengerti padahal tidak sama sekali. Karena semenjak mimpi itu, kepalaku selalu terasa berat seolah ribuan karung goni bersarang di atasnya. Sungguh muak aku dengan rasa ini.
***
Dengan langkah mantab ku menuju ruang sidang, ada tiga dosen yang siap membabat habis thesis ku. Gemetar rasa tubuh ini, “ketakutan? Tentu saja”.
Aku merasa seperti anak kucing yang tersiram air, ringkih dan lemah. Namun semuanya berjalan dengan lancar, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh dosen penguji, kujawab dengan argumen-argumen yang mengena. Hingga desahan napas lega keluar dari bibir mungilku. Saat dosen pengujiku berkata,
“Baiklah kamu boleh meninggalkan tempat ini, tunggu hasilnya di depan ruangan!”
“Terima kasih pak”, angguk ku sopan.
Tepat jam lima sore pengumuman itu kuterima dengan suka cita, begitu juga dengan teman-teman yang kebetulan satu sesi denganku. Gurat-gurat kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Tuntas sudah tugas kami, usai sudah beban berat yang kami rasakan selama ini. Tertebus dengan satu kata “lulus”.
/0/16958/coverorgin.jpg?v=97ed2f639923e0c792d22df0e3e325a1&imageMogr2/format/webp)
/0/13104/coverorgin.jpg?v=bdd767dfe4ccbcd919c9d423c9e4c222&imageMogr2/format/webp)
/0/2841/coverorgin.jpg?v=f985878837adf7ea89879cdbb243c038&imageMogr2/format/webp)
/0/4053/coverorgin.jpg?v=4611eb4715991ae118af1d3d0798752d&imageMogr2/format/webp)
/0/24713/coverorgin.jpg?v=d5ec8a1ab9d841d707913428394d96b4&imageMogr2/format/webp)
/0/12939/coverorgin.jpg?v=6c174984c8ef1145cdac2fdce22ee108&imageMogr2/format/webp)
/0/6602/coverorgin.jpg?v=20250122151422&imageMogr2/format/webp)
/0/14553/coverorgin.jpg?v=70c0a6def8075f778c511b668778bee4&imageMogr2/format/webp)
/0/23841/coverorgin.jpg?v=f504fd44d5add382fb179085698f1b10&imageMogr2/format/webp)
/0/28474/coverorgin.jpg?v=d120edfc595220e29f599bab7a546f88&imageMogr2/format/webp)
/0/21572/coverorgin.jpg?v=3a807ab91c98487d10183047ec65e63d&imageMogr2/format/webp)
/0/16564/coverorgin.jpg?v=1fea2c047e0199e457c5dfea4689e55f&imageMogr2/format/webp)
/0/28647/coverorgin.jpg?v=796a27162829ed6a2165b9cafa0a6eb6&imageMogr2/format/webp)
/0/26442/coverorgin.jpg?v=4dfe84d88149d8b3823065b373c3e037&imageMogr2/format/webp)
/0/18084/coverorgin.jpg?v=8825ac4e801b6d3a274b6a66cdc6f36e&imageMogr2/format/webp)
/0/16660/coverorgin.jpg?v=ff5347ef297ecd837887a5325e7885cd&imageMogr2/format/webp)
/0/29115/coverorgin.jpg?v=9f8264e5ca6c5020641f384442ae638f&imageMogr2/format/webp)