Cinta yang Tersulut Kembali
Kasih Sayang Terselubung: Istri Sang CEO Adalah Aku
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Sang Pemuas
Terpesona oleh Istri Seribu Wajahku
Hamil dengan Mantan Bosku
Gairah Citra dan Kenikmatan
Perjalanan Menjadi Dewa
Hati Tak Terucap: Istri yang Bisu dan Terabaikan
Cerita dewasa
Pagi ini aku terbangun disebuah kamar hotel bersama seorang wanita didalam pelukanku, yang usianya jauh diatasku.
Walaupun setengah tua tapi penampilannya tidak kalah dengan wanita muda usia 20 Tahunan. Dia sangat pintar merawat dirinya sampai aku terbuai dengan kemolekan tubuhnya.
Dia istri seorang CEO dan aku hanya supir pribadi istri CEO, tidak usah melotot membacanya, kalian benar saat ini yang sedang tidur didalam pelukanku kini adalah majikanku sendiri. Aku sendiri tidak menyangka bisa bersamanya sekarang.
Semalam adalah malam kesekian kami, awal bekerja menjadi supir Nyonya jangankan menyentuhnya menatapnya saja aku tidak berani karena dia termasuk istri yang galak. Aku yang kala itu baru bekerja menjadi takut padanya.
Oia, perkenalkan namaku Devano Sebastian. Ibuku sudah meninggal sejakku kecil dan ayahku pria brengsek yang tidak bertanggung jawab ketika mengetahui ibuku hamil.
Ku ceritakan kisahku yah jauh sebelum aku berada dikamar ini bersama Nyonya besar.
Aku dari Desa terpencil bermodal nekat pergi ke Kota besar dengan maksud mengais rejeki agar perekonomian keluarga kami membaik, aku hanya hidup dengan nenekku saja di Desa terpencil itu. Kata nenekku aku mirip ayahku yang ada campuran bule dan arab. Tubuh tinggi besar gagah sudah menjadi gen yang mengalir ditubuhku saat ini. Walaupun aku tidak pernah bertemu dengannya tapi yang pasti ku tahu ibuku pasti terpesona dengan ayahku dulu sampai dia hamil diluar nikah tapi sialnya pria itu tidak sebagus penampilannya. Akhlaknya buruk dengan pergi meninggalkan ibuku saat tahu dia hamil.
Aku lulus STM dengan beasiswa, nenekku hanya pembuat dan penjual emping aku tidak bisa melanjutkan kuliah seperti teman - teman yang lain.
Berat sebenarnya meninggalkan nenekku seorang diri dirumah, tapi pikirku sampai kapan kehidupan kami seperti ini. Beliau juga berat hati melepaskan pergi ke Kota tanpa keluarga disana.
Bermodal restu nenek aku pergi ke Kota Besar. Dan disinilah aku sekarang, Kota yang tidak pernah tidur kata orang-orang. Seorang diri dengan uang seadanya aku mulai mencari kontrakan kecil dan murah didalam gang sempit dan ramai, bermacam model orang ada disini. Yang punya kontrakan pak Haji galaknya minta ampun, dan dia memiliki anak gadis eh! Gadis atau tidak aku tidak tau pokoknya masih sendiri belum menikah, kalau di Desaku gadis seumuran dia sudah tiga kali menjanda. Tapi dia belum menikah, orang bilang dia perawan tua.
Aku sendiri tidak langsung menjudgenya seperti itu, mungkin dia terlalu pemilih sampai saat ini belum menikah atau pernah ada pria yang menyakitinya sampai dia trauma dan memilih tidak menikah, banyak faktor X.
Kontrakanku hanya sekamar lebih tepatnya kos-an dan itu diujung posissinya, jadi kalau mau kekamarku kalian akan melewati beberapa kamar dulu.
Sebulan aku mencari pekerjaan kesana kemari tapi tidak dapat juga, ternyata di Kota Besar tidak bisa kerja kantoran dengan modal ijasah STM saja. Dibengkel saja minta minimal pendidikan D3, gila!.
Tetanggaku mengajakku berjualan cangcimen, kalian tahu apa itu cangcimen? Cangcimen itu singkatan kacang, ciki, permen. Dengan modal kotak berisi cangcimen dengan tali yang kaitkan melintang ditubuh aku berjualan keliling terminal bus sampai masuk kedalam bus, malamnya aku kembalikan sama tetanggaku itu beserta uangnya disetorkan padanya, dia memberikan imbalan harian padaku jadi kalau aku gak jualan yah gak dapet duit.
Sampai tiba waktunya bayar kontrakan, walaupun murah tapi kalau lagi gak ada duit bagaimana bayarnya, minta nenek dikampung gak mungkin lah.
Saat itu entah dari mana datangnya akal licik itu, aku dekati putrinya pak Haji pelan - pelan, dengan pesona yang ku punya akhirnya Sari masuk perankapku. Aku dan Sari pacaran, setiap malam minggu kami pergi jalan-jalan seperti pasangan muda mudi pada umumnya tapi semua pengeluaran dari Sari, duit dia lebih banyak dari duitku, bapaknya juragan kontrakan.
"Sayang, kalau nanti aku sudah kerja aku akan ganti semua uang yang kita pakai," ucapku basa basi janji palsu