Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
"Kita sudah 3 tahun dengan Hubungan ini, tapi kamu tidak sedikitpun membuka hati untukku. lalu apa gunanya melanjutkan hubungan ini." suara kesedihan terdengar dari bibir Aldrin Hardana. Matanya menyiratkan kekecewaan.
Meisa raharja menatap mata di depannya. Mata itu yang biasanya selalu memperlihatkan binar bahagia kini hanya ada kesepian di sana.
Meisa tidak bisa berkata-kata. hatinya sedikit terasa sakit. di hadapannya adalah pria sempurna untuk di katakan. Pria itu selalu ada untuk mendukungnya. tapi Ia masih belum sepenuhnya menerima kehadirannya.
"kita bisa mengakhiri hubungan ini" suara aldrin tercekat di tenggorokan, tapi ia tetap melanjutkan "semoga kamu selalu bahagia" Aldrin berdiri memegang kotak cincin di tangannya. kemudian membuangnya di tempat sampah dan pergi meninggalkan Meisa yang masih diam.
Setelah kepergian Aldrin, Meisa berjongkok mengambil kotak di tempat sampah.air mata mengalir di pipinya. hatinya merasa sakit.
'bukankah ini yang aku inginkan ,lalu mengapa ini terasa sakit'
seorang pelayan datang memberikan selembar tisu."Nona terkadang kita tidak akan tahu jawabannya jika itu belum terjadi, Setelah ini nona mungkin bisa memperbaikinya" kemudian pelayan itu berjalan menjauh.
Meisa teringat pertama kali mereka menjalin hubungan. Hari itu tepat ketika Meisa putus dengan Arman darimus. Hari itu di bandara Meisa mengenakan jas putihnya, ia baru selesai operasi dan panggilan Arman memintanya datang di bandara . iya segera berangkat menuju bandara, wajah lelahnya masih tergambar jelas. tapi demi kekasihnya, ia rela datang menemuinya.
Di area bandara ,Meisa berjalan dengan senyum manis menghampiri Arman tetapi di sampingnya ada seorang wanita memeluk mesra lengannya. senyumnya seketika memudar.
"Meisa Aku ingin kita putus" Kemudian Arman menarik gadis di sampingnya menuju penerbangan .Meisa belum pulih dari keterkejutannya. di dalam ingatannya Meisa selalu mencoba memberikan seluruh waktu yang ada untuk menemani Arman. menjadi seorang Dokter adalah pekerjaan menguras waktu dan tenaga. setiap kali Meisa memiliki waktu luang ,Ia mencoba memasak demi menyenangkan Arman. tapi mengapa Arman tidak mencoba membuka hati untuknya.
Meisa terduduk di antara kakinya, terisak pilu di antara orang berlalu lalang. semua orang tidak berani mendekatinya. di belakangnya seorang pria berjas melepaskan kopernya menuju kemana Meisa berada.
Aldrin Hardana sudah begitu lama memperhatikan Meisa begitu gadis itu sampai.
Pria itu berjongkok menyentuh bahu Meisa.Hatinya tersentuh dengan isakan tangis yang begitu menyayat hati.
karena sentuhan di bahunya. tangis itu berhenti, tapi ia tidak ingin melihat siapa yang melakukannya.Hingga suara keluar dari pemiliknya.
"Kenapa kamu menangis untuk pria brengsek seperti dia" kali ini Meisa mendongakkan kepala menatap siapa yang sudah berbicara dengannya.
Dia seorang pria tampan di balut dengan jas yang rapi, hidung mancung dan bibir tipir terbingkai rapi di wajahnya. sorot mata yang berbinar indah. di belakangnya juga, ia melihat sosok Pria memegang 2 koper.
Meisa tidak menjawab, ia merasa malu kemudian menyembunyikan kepalanya lagi di balik kakinya. ia tidak peduli dengan kotornya jas putih yang ia kenakan. Ia kembali menangis untuk waktu yang lama 2 jam.
Ia berfikir Pria itu sudah pergi. tapi ketika ia membuka kepalanya , Meisa masih melihat Pria tampan di depannya.
Meisa mendengar Bisik-bisik seseorang yang lewat.
'itu CEO group Hardana kan'