My unhappy family

My unhappy family

penapink28

3.5
Komentar
255
Penayangan
8
Bab

Diusia 14 tahun aku mengajak ibuku pergi karena tidak tahan dengan sikap ayah

Bab 1 Pendahuluan

novel true store

Hai aku Riska, ini kisah ku

Dari kecil aku hidup dengan keluarga yang bisa dibilang sangat dingin, tidak ada komunikasi yang baik antara ayah dan ibuku yang ada hanya pertengkaran diantara mereka, disaat ayah marah ibu selalu menjawab dengan nada yang sangat Pelan, aku tak tahu kenapa ibu begitu sabar menghadapi ayah ku yang begitu arogan, mungkin disaat itu ibu memikirkan bagaimana nasib anaknya jika dia berpisah dengan ayah.

Disaat aku berumur 2 tahun aku tinggal di mess tempat ayah berkerja, ayah berkerja sebagai pembuat es batu untuk pabrik perikanan.

Pada suatu malam seperti biasa ayah ku mendapatkan upah kerjanya, ayah memberikan setengah upahnya kepeda ibu dan setengahnya untuk dia bersenang-senang.

Disaat umurku yang beranjak 5 tahun aku dan keluarga pindah dari mes pabrik perikanan itu, kami pindah dipinggiran kota, kami pindah karena ayah tidak lagi berkeja di pabrik itu, selama tinggal di pinggiran kota ayah ku berkerja sebagai buruh bangunan dan bisa dibilang ekonomi keluarga kami sangat memperhatikan akhirnya ibu memutuskan untuk membantu ayah berkerja, ibu berkerja tanpa sepengetahuan ayah.

Ibu berkerja sebagai sales jamu mengkudu, setiap ibu berkerja aku selalu diajak oleh ibu kemanapun ibu menawarkan produk jamunya, Alhamdulillah produk jamu yang ibu tawarkan banyak peminat dan banyak yang ingin menjadi tim sukses di produk jamu tersebut kalau saat ini bisa dibilang resseler.

Setiap pulang menawarkan produk aku selalu meminta dibelikan es krim dengan syarat jangan memberi tahu ayah ku kalau ibu ku berkerja karena apabila ayah tau ayah akan sangat marah dan menganggap ibu menyaingi dia.

Pada suatu hari ibu membelikan kalung emas untuk dirinya mungkin disaat itu ibu berfikir jika ibu keuntungan dijadikan emas akan berguna disaat kepepet tapi kenyataannya tidak.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku