icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
5.0
Komentar
19.7K
Penayangan
43
Bab

Dirga Sanjaya cowok ganteng dan masih jomblo itu harus menelan nasib buruk, di karenakan ia harus menerima permintaan sang ayah yang menginginkan dirinya untuk menikah dengan wanita anak dari sahabat ibunya Bukan apa, Dirga awalnya menolak karna ia masih ingin bebas dan apalagi ia masih sekolah kelas Xll dan beberapa bulan lagi ia bakal lulus sekolah *** Tom and Jerry, kisahnya bisa di bilang hampir sama dengan kisah kedua mahluk ini, Dirga dan Lexsa Keduanya tak saling akur, baik dalam lingkungan sekolah ataupun diluar sekolah. Kerjaannya cuman beratem, mangganggu satu sama lain. Terkadang Dirga dibuat kesel terhadap sikap Lexsa yang super duper menjengkelkan Kepo ya... Yaudah baca biar kamu ngerti jalan ceritanya pasti seru bangett

Bab 1 Awal

Happy Reading

***

Hay perkenalkan nama saya Dirga Sanjaya biasa di sapa Dirga umur saya 19 tahun tinggi badan 176cm berat badan 65kg, saya tinggal di Jakarta dan status saya masih seorang pelajar SMA

Nama saya Lexsa Guerrero biasa di sapa Lexsa, umur saya 19 tahun tinggi badan 160cm berat badan 45kg lahir di Jakarta dan status soerang pelajar SMA dan satu lagi saya blasteran

***

"Ini permintaan papa kamu, mama mohon kubulkan permintaannya." Bella memohon kepadanya anaknya

"Tapi ma, kenapa harus ini permintaanya. Dirga belum siap untuk menikah di usia, Dirga masih ingin bebas ma, plis ngertiin Dirga."

"Mama tau sayang, tapi.... " Bella menundukkan kepalanya. "Papa kamu pengen, sebelum ajal menjemputnya ayah kamu pengen melihat kamu menikah."

Mendengar penuturan Bella Dirga mengacak rambut frustasi ia tak tau harus berbuat apa. Dirga menghelas napas lalu menatap ibunya yang masih menunduk, Dirga mendekat dan memengang kedua bahu ibunya

"Dirga bakal pikir pikir lagi tentang masalah ini. Yuadah, Dirga pamit berangkat sekolah dulu."

***

Perjalan menuju sekolah Dirga masih memikirkan ucapan ibunya dan beberapa menit kemudian akhirnya ia sampai di sekolahnya dan langsung memparkirkan motornya

Tak berselang lama Lexsa pun dateng dan segera ia memparkirkan motor kesayangan di samping motor Dirga

Dirga yang melihat itu menghelas napas sambil memperbaiki rambutnya di kaca spionnya. Ya, pasalnya cewek yang berada di sampingnya itu adalah musuhnya, bukan juga musuh sih malainkan Dirga tidak suka dengan Lexsa karna sifatnya yang gak ada ahlak, suka bikin rusuh dll

"Kaya gak ada tempat lain aja makirnya." Dirga memperbaiki rambutnya dikaca spionnya

"Yang ngomong, kaya gak ada tempat lain juga buat markir." Lexsa membuka helmnya dan kemudian turun dari motornya. Kemudian Lexsa melirik Dirga dengan tatapan datarnya

"Gak usah sok ganteng, di sekolah bukan tempat untuk para model."

Setelah mengatakan hal itu Lexsa langsung pergi meninggalkannya, tapi ucapannya tadi membuat Dirga kesel

"Emang gue ganteng." teriaknya

Lexsa yang mendengar penuturan Dirga membalikan badannya sambil melipat keduan tanganya

"Ganteng jidat lo, cakepan juga bapak gue." Lexsa kembali membalikan badanya dan pergi

***

Bella membuka pintu kamar dan masuk ke dalam, dilihatnya suaminya terbaring lemah di atas kasur. Bella menutup pintu lalu pergi duduk di samping sang suami

"Mas."

Bram yang melihat istrinya dateng langsung berusaha untuk bangun dan Bella membantu suaminya

"Mama sudah bilang sama Dirga, anak kita bakal pikir pikir dulu. Jika Dirga setuju, mama bakal kenalin dia sama anak sahabat mama Lisa."

"Makasih ma, sudah mau membujuk Dirga." Bram memegang tangan istrinya

"Iya mas." Lisa membalas pegangan tangan suaminya sambil tersenyum

***

Jam istirahat

Wirda dan Vanya yang merasa lapar kini keduanya akan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, tak lupa mereka mengajak, namun Lexsa menolak ajakan mereka karna saat ini ia bener bener mengantuk dan mereka pun pergi tanpa Lexsa

Lexsa yang merasa susah untuk tidur dikarenakan suara bisik yang berasal dari Dirga beserta sahabatnya. Ya, mereka kini sedang mabar bersama.

"Kalian bisa diam gak." bentaknya yang berhasil membuat keempatnya menoleh kearahnya.

"Lo siapa nyuruh kita diam, emang nih sekolah punya bapak lo apa, kalo ngantuk sono pulang," ujar Dirga. Kemudian mereka kembali menatap handphone masing masing.

Lexsa yang emosi karna omongan Dirga, lantas mempunyai ide bagaimana cara mengeluarkan keempatnya keluar dari dalam kelas. Lexsa naik diatas kursi

"Yang berada dalam kelas hari ini gue traktir, jadi silakan kalian ke kantin, makan apapun yang kalian mau."

Mendengar itu mereka saling menatap satu sama lain kecuali Dirga lalu mereka kembali mereka menatap Lexsa

"Yang bener?" tanya Vino memastikan yang dibalas anggukan dari Lexsa. Tanpa pikir panjang ketiganya segera beranjak dari tempat mereka meninggal Dirga

Dengan senyuman licik Lexsa melirik ke arah Dirga

"Lo gak pergi? Mumpung gratis lo, ntar nyesel lagi."

"Najis." Dirga dengan muka tak sukanya lalu pergi keluar dari dalam kelas. Sedangkan Lexsa malah terlihat bahagia

***

Malam hari

Saat ini Bella sedang sibuk menyiapakan makan malam, karna malam ini ia akan kedatangan tamu yang istimewa. Selepas pulanh sekolah tadi, Dirga sudah memutuskan bahwa ia mau menurti permintaan ayahnya. Bella dengan senang tanpa membuang waktu langsung menelfon sahabatnya Lisa

Dirga tau Lisa itu siapa dan yang Dirga tidak tau itu bagaimana bentuk wajah anak dari Lisa

Sementara di kediaman Lisa dan juga suaminya, kini mereka berdua sudah bersiap siap dengan pakaian rapih mereka. Kedua orang tua Lexsa pun setuju akan pernikahan ini

Sedangkan Lexsa yang baru turun dari atas dan tidak tau apa apa akan hal ini dibuat heran saat melihat kedua orang tuanya yang sudah sangat rapi

"Ini mama sama papa mau kemana? Kok rapi banget?"

"YaAllah Lexsa, ini kamu kenapa belum siap siap, mama tadi nyuruh kamu gimana?"

"Ganti baju," ujar Lexsa dengan ekspresi santaynya

"Kenapa belum siap siap juga? Sana buruan naik ke atas nanti kita telat ke rumah sahabat mama."

"Emang kita mau ngapain sih ma di sana? Mama sama papa duluan aja, nanti Lexsa bakal nyusul, soalnya masih ada hal lain yang Lexsa urus."

"Yaudah, mama sama papa bakal duluan, tapi ingat jangan lama, jangan buat sahabat mama menunggu. Oke."

"Oke."

Setelah mengatakan hal itu, Lexsa menyilami tangan kedua orangnya dan mengucapkan hati hati di jalan. Saat melihat kedua orangnya pergi Lexsa langsung pergi menuju dapur

***

Semuanya sudah Bella siapkan, Dirga dateng bersama ayahnya dengan menggunakan kursi roda. Bella yang melihat suaminya dateng bersama Dirga menyambutnya dengan hangat

Tak menunggu lama suara bel pun terdengar, Bella pun lalu langsung pergi mencek siapa yang dateng. Seketika Bella senyum lebar saat melihat siapa yang dateng. Bella dengan perasaan gembira mempersilahkan tamunya masuk

"Assalamu'alaikum tante." Dirga menyilami tangan Lisa. Lalu Bella mempersilahkan mereka untuk duduk

"Oh iya jeng, anak kamu di mana? Kok ada, belum dateng?"

"Kami tadi datengnya duluan, soalnya tadi dia bilang masih ada urusan sedikit lagi. Tapi tenang, bentar lagi dia kok," ujar Lisa dan Bellah hanya ber oh ria, Bella pun mempersilahkan mereka untuk makan terlebih dahulu sembari menunggu anaknya dari sahabatnya dateng

30 menit kemudian....

Mereka semua sudah selesai makan tapi Lexsa belum juga muncul muncul. Lisa ibunda Lexsa kini melirik jam tangannya

"Kok Lexsa belum dateng dateng juga ya." gumam Lisa gelisah

"Jeng, aku pamit ke sana bentar mau nelfon anakku dulu. Aku takut terjadi apa apa dengan dia."

"Iya."

"Emang anaknya tante Lisa kayak gimana sih, kok gue jadi penasaran." batin Dirga

Beberapa menit kemudian Lisa kembali dan duduk, lalu ia melirik satu persatu diantara mereka

"Maaf ya jeng, anak saya tadi tiba tiba perutnya sakit, jadi dia gak jadi ke sini. Maaf ya jeng, Nak Dirga."

"Yaudah gak papa, lain kali kan bisa."

***

Dan harus kalian tau, Lexsa si anak bandel itu tidak bener bener sakit perut, ia menggunakan alasan itu agar tidak membuat ibunya malu di sana karna dirinya tidak hadir

"Palingan kalo gue dateng tongrongkan ibu ibu semua di sana." ia kembali fokus pada kesibukkannya yaitu menonton filem horor di temani beberapa makanan ringan

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku