Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TN MAFIA PLEASE SAVE ME

TN MAFIA PLEASE SAVE ME

Nurida_Azh

4.7
Komentar
37.6K
Penayangan
98
Bab

Alexzno seorang mafia yang sangat kejam. Dirinya tak segan-segan untuk membunuh lawannya. Apalagi dengan seorang pengkhianat, Alexzno paling benci. Namun, nasib mujur berpihak kepada Robert. Robert telah mengkhianati Alexzno. Namun Alexzno memaafkannya karena Robert mempunyai putri yang cantik jelita bernama Alinda. Alexzno jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Alinda yang bernetra biru. Bahkan Alexzno menanamkan sebuah chip di tubuh Alinda demi agar Alinda tidak kabur darinya. Bagaimanakah kisah cinta mereka ? Mari baca cerita saya untuk menemani perjalanan cinta mereka.

Bab 1 1

Seorang pria tengah duduk di kursi kebesaran miliknya. Mata dengan iris coklat madunya sedang menikmati pemandangan kota di sore hari, pemandangan indah yang tersaji dengan apik di kaca raksasa yang menjadi dinding di ruangan kantor miliknya.

Kedua tangan pria gagah itu tiba-tiba mengepal dengan kuat, otot-otot tanganya keluar ke permukaan karna kuatnya kepalan tangan itu. Itu di sebabkan karna ia menerima sebuah laporan yang tidak menyenangkan dari anak buahnya.

Suasana ruangan yang semula biasa saja, kini berganti 190 derajat seperti diselimuti awan gelap. Aura kegelapan menguar dari tubuh pria itu.

Aura menakutkan yang dimiliki pria itu seketika muncul menyelimuti tempat ini.

Pria itu bangkit mengambil pistol disaku jas miliknya. Mencondongkan ke atas dan mencium ujung pistolnya sambil bersandar di dekat jendela.

"Sepertinya kita akan mendapatkan mainan baru clerd." Alexzno menyebut pistol kesayangannya dengan sebutan Clerd.

Mata Alexzno memerah menahan amarah yang sedang berkecamuk di dalam dirinya.

" Beraninya Robert berkhianat padaku apa dia benar benar sudah bosan hidup?" murka Alexzno.

Rahang Alexzno mengeras menandakan ia sedang marah.

Ia benci sekali dengan penghianatan.

"Bawa tikus kecil itu kemari!" suara Alexzno terdengar datar tapi terkesan menakutkan.

"Baik Boss." Jawab sang anak buah. Mereka kemudian pergi untuk menyeret seseorang yang telah membuat atasannya marah.

Ia duduk di kursi kebanggan miliknya, kedua bola matanya terpejam. Alexzno mulai mengatur ketenangan jiwa dan pikiran yang mulai terusik.

Ada sebuah alasan,mengapa Alexzno sangat membenci penghianatan. Dulu ketika masih kecil, dia melihat dengan kedua bola matanya sendiri. Ketika kedua orang tuanya bertengkar hebat. Pertengkaran itu disebabkan oleh sebuah penghianatan yang dilakukan sang ibu kepada ayahnya. Dari situ Alexzno mulai membenci sebuah penghianatan.

Ibunya menikah dengan papanya karna sebuah perjodohan bisnis. Arthur sangat mencintai Marissa sejak pertemuan pertama. Tapi sayang Marissa tidak mencintai Arthur , Marissa terpaksa menerima perjodohan ini, karna Dia diancam oleh kedua orangtuanya yang gila akan kekayaan dan kekuasaan.

Hati Marissa begitu sakit dengan pernikahan ini , sehingga membuat Marissa melampiaskan semua benci dan amarahnya kepada Arthur.

Arthur begitu overprotektif terhadap kebebasan Marissa . Membuat Marissa tertekan, muak sekaligus menimbulkan rasa benci yang teramat dalam kepada diri Arthur.

Marissa yang tak suka dengan Arthur selalu mencari masalah yang berujung pertengkaran. Mereka bertengkar hampir setiap hari. Marissa selalu membanding-bandingkan Arthur dengan teman prianya.

Arthur juga punya batas kesabaran. Arthur merasa muak jika dibanding-bandingkan dengan pria lain. Karna emosi Arthur dengan paksa meminta haknya sebagai suami sah dari Marissa. Membuat Marissa semakin membenci Arthur.

Akibat sentuhan malam itu, membuat Marissa mengandung benih Arthur dan melahirkan seorang anak kecil yang diberi nama Alexzno.

Itulah alasan mengapa Marissa juga membenci darah dagingnya sendiri. Kehadiran Alexzno tidak diinginkan oleh Marissa. Tetapi Arthur sangat mengiginkannya, membuat Marissa bersumpah tak akan pernah menyayagi Alexzno selamanya.

Marissa melampiaskan amarah dan kebencianya kepada Alexzno, yang notabenya tak tahu apa-apa. Hidup Alexzno kecil penuh dengan kebencian dan makian yang dilontarkan kepadanya.

Namun Alexzno selalu diam dan tak membantah sedikitpun perkataan atau cacian dari mamanya. Tetapi di dalam hati Alexzno,tumbuh benih-benih kebencian terhadap perempuan. Benih-benih itu semakin berkembang menjadi sebuah gunung kebencian yang berada dihati Alexzno.

Diamnya Alexzno kecil membuat Marissa tak tahan, hingga suatu ketika Marissa memilih membawa pacar sekaligus selingkuhanya secara terang-terangan kerumah Arthur. Dan Marissa memilih pergi meninggalkan rumah itu bersama selingkuhannya.

Hingga saat ini Alexzno selalu membenci perempuan. Alasan yang membuat dia membenci perempuan berawal dari mamanya sendiri.

Baginya seorang perempuan adalah manusia paling rendah dan hanya alat pemuas nafsu semata.

Keluarga yang tak harmonis, seorang istri yang menghianati suami, ibu yang seharusnya menjadi seorang panutan namun malah menjadi contoh buruk bagi Anaknya. Menjadikan karakter Alexzno menjadi dingin dan tak tersentuh.

Kenangan-kenangan buruk itu sekarang menjadi memori yang membekas dihati Alexzno dewasa, memori itu mengakar di dalam dirinya sehingga sulit dihilangkan dari memori otaknya. Pahitnya kehidupan yang dijalaninya menjadi trauma untuk dirinya yang sulit untuk disembuhkan.

Itulah yang membuat Alexzno cenderung berfikir untuk membuat orang lain bisa merasakan sakit yang telah dia rasakan. Alexzno tidak pernah memikirkan perasaan orang lain. Dia begitu masa bodo dengan perasaan orang lain. Dia hidup bukan untuk memikirkan atau mengasihani hidup orang lain , dia tidak akan membiarkan orang lain menginjak harga dirinya sedikitpun. Berani bermain dengannya maka nyawamulah imbalannya.

Ketampanan yang begitu luar biasa mempesona seperti dewa yunani, hanyalah topeng untuk menutupi iblis yang bersarang di dalam jiwa dan hatinya . Hanya dalam jentikkan jari Alexzno mampu menghancurkan gedung-gedung pencakar langit beserta isinya.

Suara rintihan orang yang terluka tidak akan pernah membuyarkan keteguhan hatinya. Baginya teriakan pilu dan jerit tangis adalah hal yang paling indah di dalam episode-episode hidupnya. Dia tidak akan berbelas kasihan kepada orang-orang yang telah menyingungnya atau menginjak harga dirinya. Mengharap belas kasihan dari Alexzno sama saja mengharap bintang jatuh.

Matanya terbuka. Manik-manik coklat madunya terlihat datar. Irish mata yang begitu mempesona yang sangat pas untuk menambah kesempurnaan wajahnya, namun juga bisa berubah mematikan bagi yang mencoba mengusiknya.

Sambil menunggu datangnya sang anak buah, dia mengeluarkan clerd, sang pistol kesayangan. Menggelapnya dengan penuh kasih sayang. Pistol ini adalah senjata kesayangan miliknya, yang telah menjadi teman setia bagi Alexzno dalam bisnis narkoba yang telah dijalankannya.

Kurang dari 10 menit pintu ruangan itu terbuka. Dua orang berbadan tegap, berotot,dan berpakaian serba hitam datang dengan menyeret seseorang yang terlihat menyedihkan. Kemejanya terlihat kusut dan di wajahnya terdapat luka-luka memar akibat pukulan.

Alexzno tidak terganggu dengan kehadiran anak buahnya dia masih asik dengan Clerd si pistol kesayangan. Dia membersihkan Clerd dengan pelan dan hati-hati. Alexzno memperlakukan pistolnya seperti barang antik yang mudah pecah. Dia begitu sayang dengan senjata ini, bagi Alexzno pistol ini adalah separuh hidupnya.

Dua orang anak buah Alexzno hanya melihat Tuannya, mereka tak berani mengusik kegiatan yang sedang dijalani Tuannya. Setelah terlihat begitu bersih Alexzno meletakkan Clerd ke dalam saku jas kembali.

Alexzno memandang datar pada orang yang menunduk dengan tatapan lesu, wajahnya terlihat pucat pasi dan banyak bekas luka di wajahnya.

"Wow ternyata nyalimu besar juga Robert." Alexzno memandang Robert dengan senyum menyerigai di wajahnya.

Pria yang duduk lemas di lantai itu tahu, bahwa senyuman dari Alexzno bisa membuatnya tidak bisa lagi membuka mata untuk melihat dunia. Di dalam hati Robert begitu ketakutan dan was-was akan sesuatu yang akan terjadi pada dirinya.

"Tuan Alexzno , tolong maafkan saya. Saya akui saya memang salah."ucap Robert dengan sura gemetar dan ketakutan.

"Maaf?" Alexzno mengulang lagi kata keramat itu. Dia begitu muak dengan mulut pria yang berada di depannya.

" Setelah apa yang kau lakukan kepadaku beraninya kau minta maaf padaku."

Bughhh!.... Alexzno menendang dada Robert dengan keras sampai tubuhnya terhuyung kebelakang.

" Maafkan saya Tuan, saya mohon, tolong beri saya kesempatan sekali lagi."Robert segera bangkit dan memegang kaki Alexzno.

" Seharusnya saya tidak menghianati Tuan dan bekerja sama dengan Tuan Smith, Saya menyesal Tuan Alexzno, Saya mohon maafkan saya Tuan." Robert mengiba kepada Alexzno.

Robert segera menyadari kesalahan yang telah dilakukannya. Sebelum hukuman yang diterima menjadi lebih berat lagi.

" Bagi saya tidak ada kata maaf untuk seorang pengkhianat seperti kamu." ucap Alexzno dengan wajah merah padam.

" Saya mohon Tuan, tolong berikan saya kesempatan kedua." Robert tidak pantang menyerah, Dia harus bisa memohon belas kasihan dari Alexzno.

Alexzno menggerakkan kakinya dengan keras membuat tangan Robert terlepas dari kaki Alexzno. Dia mendorong keras tubuh Robert hingga membentur dinding.

Alexzno juga melayangkan tinjunya ke wajah Robert membuat sudut bibir Robert pecah dan mengalirkan darah segar. Keadaan Robert sungguh mengenaskan.

Alexzno berjongkok untuk mencengkram kerah kemeja Robert.

" Apakah orang sepertimu masih pantas untuk di M.A.A.F.kan?Cihhh.. Dasar tikus kecil menjijikan."

Alexzno berkata sambil meludah dengan jijik.

" Victor!" suara Alexzno menggelegar memanggil sang asisten kepercayaannya.

"Cepat bereskan tikus menjijikkan ini! Saya sudah muak melihat wajahnya." Alexzno berdiri dan membenarkan jasnya.

Dia menggelap jasnya dengan tissu yang berada di meja , Alexzno menggelap jasnya seakan habis terkena kotoran. Alexzno berjalan ke arah tempat duduk. Dan mendudukkan pantatnya di sana. Alexzno memutar-mutar kursi kebangaannya ke kanan dan ke kiri.

" Baik boss." jawab Victor.

Victor menghampiri Robert untuk menyeretnya keluar dari ruangan ini. Victor menyeret Robert yang telah tak berdaya ke luar ruangan. Sebelum sampai di pintu ruangan seorang gadis tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerja Alexzno.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nurida_Azh

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku