Umi Tatu terpaksa meminta putranya Attar yang tinggal di Jerman pulang, kehidupan bebas yang dijalankan di sana membuatnya meradang. Dia sampai berani tinggal seatap dengan kekasihnya. Padahal sejak kecil, Attar dididik di lingkungan pesantren. Tak ada pilihan lain selain menjodohkan Attar dengan Nadhera, hafidzah cantik dari keluarga sederhana. Umi Tatu yakin Nadhera bisa membuat Attar jatuh cinta dan melupakan kekasihnya. Nadhera yang tidak tahu rencana Umi Tatu terjebak dalam pernikahan rumit. Attar memperlakukannya dengan dingin dan buruk. Apakah cinta dan kesabaran Nadhera mampu menyatukan kembali istana yang retak ini? Temukan kisah penuh intrik dan emosi dalam novel Ratu di Istana yang Retak. Sebuah cerita tentang cinta, pengorbanan, dan perjuangan seorang wanita dalam menghadapi takdir yang tak terduga.
Nadhera berdebar-debar saat lelaki yang baru dinikahinya masuk ke kamar. Dia yang masih memakai baju pengantin duduk di ranjang dengan wajah tertunduk malu. Meskipun Nadhera sudah mempelajari Kitab Fathul Izhar yang membahas tentang perkawinan termasuk etika berhubungan suami istri tetap saja malam ini dia diliputi kegelisahan.
Sebagai perempuan yang tak pernah bersentuhanan dengan lelaki bahkan untuk berbicara dengan lawan jenis hampir tak pernah, Nadhera sangat menjaga batasan pergaulan dengan laki-laki yang bukan mahram. Kalaupun terpaksa berbicara, dia akan menundukkan pandangannya untuk menjaga hatinya. Dan malam ini perasaannya campur aduk.
Attar yang baru datang langsung melepas jas, menggantungnya di stand hanger. Tanpa ada rasa canggung dia buka kemejanya di depan Nadhera memperlihatkan dada bidangnya. Tak ada ucapan basa basi dari lelaki tampan itu. Dia terlihat asyik sendiri dengan siulannya.
Melihat Nadhera di ranjang dengan muka tertunduk malu, Attar langsung mendekati istrinya yang cantik itu. Dia lepaskan aksesoris yang menempel di hijab istrinya tanpa berkata sepatah apapun.
Jantung Nadhera berdegup kencang saat tak sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan lelaki kekar yang otot-ototnya terlihat jelas. Sentuhan itu, meski hanya sekejap, mengirimkan gelombang kehangatan yang menjalar hingga ke ujung jari-jarinya.
Nadhera bisa merasakan kekuatan dan kehangatan dari tangan lelaki itu membuatnya sulit untuk mengalihkan pandangan. Aroma parfum Attar yang khas memenuhi udara saat Nadhera tak sengaja melihat tubuh kekar suaminya. Dia buru-buru berpaling, pipinya memerah karena belum terbiasa dengan pemandangan itu. Hatinya berdebar kencang, mencoba menenangkan diri dari kejutan yang tak terduga.
Melihat istrinya salah tingkah, Attar hanya tersenyum tipis. Dia dengan tenang membantu membuka resleting belakang gaun Nadhera, memperlihatkan sekilas kulitnya yang putih. Nadhera mencoba menenangkan diri dari rasa malu yang tiba-tiba muncul.
"Apakah secepat ini suaminya meminta haknya?" pikirnya dipenuhi banyak pertanyaan.
Tak mau semakin gemetar, Nadhera memberanikan diri membuka obrolan.
"Sebaiknya kita salat dulu sebelum melakukannya, Mas."
Attar yang mendengar istrinya bersuara tiba-tiba tertawa lebar.
"Apa katamu? Salat?"
Mendengar suaminya menertawakan dirinya, Nadhera tercengang. Dia tidak menyangka reaksinya seperti itu. Tidak ada yang salah dari perkataannya. Namun tawa Attar membuatnya merasa bingung dan sedikit tersinggung.
"Jangan harap aku menjamah tubuhmu. Pernikahan ini hanya sandiwara. Aku menikahimu karena terpaksa, bukan cinta. Sudah saatnya kau tahu kenyataan sebenarnya," jawan Attar dengan nada dingin.
Kata-kata itu menghantam Nadhera bagai petir di siang bolong. Hatinya terasa hancur, air mata mulai menggenang di sudut matanya. Kenyataan pahit itu membuatnya merasa terpuruk.
"Apa maksud ucapanmu, Mas? Aku tak mengerti," tanya Nadhera dengan suara bergetar, matanya mencari jawaban di wajah Attar.
"Kita hanya pasangan suami istri di atas kertas. Tapi kau jangan khawatir. Kau akan mendapatkan fasilitas mewah selama jadi istriku. Kau bebas mau melakukan apa saja. Asal jangan memintaku untuk memberikan hak sebagai suami."
Tubuh Nadhera lemas. Dia tak menyangka suaminya tega melakukan ini.
"Oh iya, kamu jangan salah sangka. Aku hanya membantumu membuka gaun pengantin agar memudahkanmu berganti pakaian, bukan karena aku tertarik ingin melakukannya denganmu," kata Attar tanpa basa-basi. Lalu pergi membanting pintu dengan keras meninggalkan istrinya sendirian.
Hati Nadhera semakin hancur mendengar penjelasan Attar. Dia menundukkan kepala, menumpahkan semua kesedihannya.
Bab 1 Prolog-Malam yang Mendebarkan
19/01/2025
Bab 2 Perjodohan yang Dipaksakan
19/01/2025
Bab 3 Gadis Pembawa Keberuntungan
19/01/2025
Bab 4 Gaun Mewah Untuk Nadhera
19/01/2025
Bab 5 Kepulangan Attar
19/01/2025
Bab 6 Lamaran Nadhera
19/01/2025
Bab 7 Attar yang Romantis
19/01/2025
Bab 8 Kecemburuan Miskah
19/01/2025
Bab 9 Ungkapan Cinta Attar
19/01/2025
Bab 10 Kebohongan Miskah
19/01/2025
Bab 11 Prasangka yang Datang Tiba-tiba
19/01/2025
Bab 12 Wedding Day
19/01/2025
Bab 13 Malam Pengantin
19/01/2025
Bab 14 Hati yang Terluka
19/01/2025
Bab 15 Tangisan Nadhera
19/01/2025
Bab 16 Kekejaman Umi Tatu
19/01/2025
Bab 17 Kecemasan Nuha
19/01/2025
Bab 18 Interogasi Polisi
19/01/2025
Bab 19 Dusta yang Dianggap Biasa
19/01/2025
Bab 20 Pesona Miskah
19/01/2025
Bab 21 Kebenaran yang Terungkap
18/02/2025
Bab 22 Kamar Pengantin
18/02/2025
Bab 23 Darah Perawan
18/02/2025
Bab 24 Benih Cinta
18/02/2025
Bab 25 Rahasia Haji Sahlan
18/02/2025
Bab 26 Pembuktian Kebenaran
18/02/2025
Bab 27 Bukti Foto dari Laila
18/02/2025
Bab 28 Sikap Attar yang Mudah Berubah
18/02/2025
Bab 29 Pulang ke Rumah
18/02/2025
Bab 30 Cinta Buta
18/02/2025
Bab 31 Harapan Palsu
18/02/2025
Bab 32 Bukan Cinta Hanya Kasihan
18/02/2025
Bab 33 Kejutan dari Attar
18/02/2025
Bab 34 Miskah si Pengacau
18/02/2025
Bab 35 Berpisah Lebih Baik
18/02/2025
Bab 36 Serangan Brutal Miskah
18/02/2025
Bab 37 Terbakar Emosi
18/02/2025
Bab 38 Pengorbanan Cinta
18/02/2025
Bab 39 Menyembukan Luka Hati
18/02/2025
Bab 40 Malam Indah Untuk Nadhera
18/02/2025