Pernikahan Yang Dikhianati

Pernikahan Yang Dikhianati

Zakiyal Fuad

5.0
Komentar
345
Penayangan
54
Bab

Malam itu, Aruna diundang oleh keluarga calon suaminya untuk makan malam di sebuah restoran mewah. Aruna mengira ini adalah kesempatan untuk membicarakan persiapan pernikahan yang rencananya akan berlangsung bulan depan. Namun, malam itu berubah menjadi mimpi buruk ketika keluarga calon suaminya, terutama calon ibu mertuanya, mengumumkan pembatalan pernikahan. Alasannya? Mereka memilih wanita lain yang dianggap lebih "sepadan" dengan keluarga mereka. Terluka dan merasa harga dirinya diinjak, Aruna menerima lamaran dari seorang duda kaya raya bernama Reza, seorang pria dari masa lalunya yang ternyata adalah cinta pertamanya. Namun, keputusan ini membawa Aruna ke dalam intrik baru yang penuh drama, cinta, dan pengkhianatan.

Bab 1 Pengkhianatan di Meja Makan

Restoran itu berada di lantai tertinggi sebuah hotel mewah, dengan jendela besar yang memperlihatkan panorama kota yang gemerlap di bawah cahaya malam. Meja panjang berlapis kain putih dihiasi lilin kecil dan bunga mawar merah yang tertata rapi di tengahnya. Aruna duduk dengan senyum tegang di kursinya, mengenakan gaun sederhana namun elegan yang dipilih dengan hati-hati.

Di hadapannya, keluarga Adrian, termasuk orang tuanya yang selalu terlihat angkuh, sedang menikmati makanan pembuka. Adrian duduk di sampingnya, sesekali tersenyum canggung setiap kali mata mereka bertemu. Aruna merasa ada sesuatu yang aneh malam itu, tapi ia menepis perasaan itu.

"Jadi, Aruna," suara Ibu Adrian memecah keheningan, dengan nada yang terdengar terlalu sopan hingga terasa menusuk. "Bagaimana persiapan pernikahan? Apakah kamu sudah memutuskan tema dekorasinya?"

Aruna tersenyum kecil. "Saya sudah berdiskusi dengan Adrian, Tante. Kami ingin tema yang sederhana tapi elegan, mungkin dengan dominasi warna putih dan emas."

"Oh, begitu," gumam Ibu Adrian sambil melirik ke arah suaminya. "Adrian, kamu setuju dengan tema itu?"

Adrian hanya mengangguk singkat tanpa berkata apa-apa. Aruna merasa sedikit janggal, tetapi ia mencoba berpikir positif.

Setelah hidangan utama tiba, keheningan mulai terasa semakin berat. Suara dentingan sendok dan garpu seolah menjadi latar belakang dari kegelisahan yang tak terucapkan.

"Aruna," suara Ibu Adrian terdengar lagi, kali ini lebih tegas. "Kami perlu membicarakan sesuatu yang penting denganmu."

Aruna menghentikan gerakan tangannya yang sedang memotong daging di piringnya. "Apa itu, Tante?" tanyanya dengan sopan, meskipun hatinya mulai berdegup lebih kencang.

Wanita itu menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Kami telah mempertimbangkan ini dengan sangat hati-hati. Setelah diskusi panjang, kami merasa pernikahan ini tidak bisa dilanjutkan."

Kata-kata itu seperti petir di siang bolong. Aruna terdiam, tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Ia menatap Adrian, berharap pria itu akan menyangkal atau setidaknya memberikan penjelasan. Namun, Adrian hanya menunduk, tidak berani menatap matanya.

"Apa maksud Tante?" Aruna akhirnya bersuara, suaranya bergetar. "Pernikahan ini sudah direncanakan. Undangan hampir dicetak. Mengapa Tante baru mengatakan ini sekarang?"

Ayah Adrian, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. "Kami hanya ingin yang terbaik untuk keluarga ini, Aruna. Dan setelah mempertimbangkan berbagai hal, kami merasa kamu bukan pasangan yang tepat untuk Adrian."

Aruna tertegun. "Tepat? Apa maksud Om? Apa saya tidak cukup baik?"

Ibu Adrian melipat tangannya di atas meja, suaranya tetap dingin. "Ini bukan tentang kamu secara pribadi, Aruna. Ini tentang masa depan keluarga kami. Kami membutuhkan seseorang yang bisa memberikan kontribusi lebih besar. Kami telah memilih putri salah satu rekan bisnis kami sebagai pasangan yang lebih sesuai untuk Adrian."

"Rekan bisnis?" Aruna mengulang kata-kata itu dengan nada tidak percaya. "Jadi, ini hanya tentang keuntungan?"

"Kami tidak bermaksud menyakitimu," Ibu Adrian berkata, meskipun nadanya sama sekali tidak terdengar tulus. "Tapi kami harus memikirkan kepentingan keluarga kami."

Aruna merasa dunia di sekitarnya runtuh. Seluruh tubuhnya gemetar, bukan hanya karena amarah, tetapi juga karena penghinaan yang baru saja ia terima. Ia menatap Adrian dengan air mata yang menggenang di matanya. "Adrian, katakan sesuatu! Apakah kamu setuju dengan semua ini?"

Adrian akhirnya mengangkat wajahnya, tetapi ekspresinya penuh rasa bersalah. "Maafkan aku, Aruna. Aku tidak punya pilihan. Ibuku sudah memutuskan, dan aku tidak bisa menentangnya."

Aruna tertawa kecil, tawa yang penuh kepahitan. "Jadi, kamu hanya boneka yang tidak bisa melawan ibumu? Apakah kamu pernah benar-benar mencintaiku, Adrian, atau aku hanya bagian dari rencana mereka sejak awal?"

Adrian mencoba meraih tangannya, tetapi Aruna segera menariknya. "Maaf, Aruna," katanya pelan, hampir berbisik.

"Maaf?" Aruna berdiri, suaranya mulai meninggi. "Kalian menghancurkan harga diriku, mempermalukanku di depan umum, dan sekarang kalian hanya mengatakan maaf? Ini yang kalian sebut keluarga terhormat?"

Orang-orang di meja lain mulai melirik ke arah mereka, tetapi Aruna tidak peduli. Ia menatap keluarga itu satu per satu dengan penuh kebencian.

"Aku tidak butuh belas kasihan kalian," katanya sambil mengambil tasnya. "Dan kalian tidak akan pernah mendapatkan pengampunan dariku."

Dengan langkah cepat, Aruna meninggalkan meja itu, meninggalkan Adrian dan keluarganya dalam keheningan yang tegang. Di luar restoran, udara malam yang dingin menyapu wajahnya, tetapi hatinya masih terasa terbakar.

Ia berhenti di tepi jalan, mencoba menahan air matanya. Tapi tangisnya akhirnya pecah, memenuhi malam yang sepi.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Zakiyal Fuad

Selebihnya

Buku serupa

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder

Cris Pollalis
5.0

Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Pernikahan Yang Dikhianati
1

Bab 1 Pengkhianatan di Meja Makan

05/12/2024

2

Bab 2 Langit malam di kota itu tampak mendung

05/12/2024

3

Bab 3 Kabar tentang pernikahan mendadak

05/12/2024

4

Bab 4 kebahagiaan mereka ternyata tak berlangsung lama

05/12/2024

5

Bab 5 Hari-hari berlalu dengan ketegangan yang semakin terasa

05/12/2024

6

Bab 6 Ketenangan rumah tangga Reza dan Aruna

05/12/2024

7

Bab 7 Kehidupan Reza dan Aruna memasuki babak baru

05/12/2024

8

Bab 8 bergegas bersiap untuk rapat penting

05/12/2024

9

Bab 9 setelah sekian lama berjuang

05/12/2024

10

Bab 10 membawa aroma hujan yang sudah mulai menyelimuti kota

05/12/2024

11

Bab 11 suasana di rumah Reza terasa sedikit lebih tenang

05/12/2024

12

Bab 12 Akhirnya hari yang sangat dinanti-nantikan itu tiba

05/12/2024

13

Bab 13 hidup mereka kini terfokus pada satu tujuan

05/12/2024

14

Bab 14 Mengungkap Kebenaran di Balik Layar

05/12/2024

15

Bab 15 Keheningan pagi itu terasa berat di rumah Reza

05/12/2024

16

Bab 16 rumah Reza dan Aruna terasa lebih gelap dari biasanya

05/12/2024

17

Bab 17 Keheningan malam itu seperti mengintimidasi setiap langkah Reza

05/12/2024

18

Bab 18 Setiap keputusan yang mereka buat akan berpengaruh besar

05/12/2024

19

Bab 19 Reza masuk ke ruang makan dengan wajah serius

05/12/2024

20

Bab 20 mencoba mencari kenyamanan dalam matanya

05/12/2024

21

Bab 21 Mereka tahu bahwa waktu semakin sempit

05/12/2024

22

Bab 22 Karin berjalan cepat menuju ruang kerjanya

05/12/2024

23

Bab 23 di sebuah kafe kecil yang terletak di sudut kota

05/12/2024

24

Bab 24 bayangan malam yang gelap tak mampu menenangkan

05/12/2024

25

Bab 25 Setiap langkah yang diambil seolah terhenti di tengah perjalanan

05/12/2024

26

Bab 26 Karin dan Fajar saling berpandangan

05/12/2024

27

Bab 27 seolah mencerminkan suasana hati Karin dan Fajar

05/12/2024

28

Bab 28 Karin dan Fajar kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk

05/12/2024

29

Bab 29 permainan kekuasaan yang jauh lebih besar

05/12/2024

30

Bab 30 Fajar menatap Karin dengan tatapan penuh tekad

05/12/2024

31

Bab 31 setiap langkah yang mereka ambil seolah-olah lebih berbahaya

05/12/2024

32

Bab 32 menggenggam secarik kertas

05/12/2024

33

Bab 33 Fajar sudah terlelap di sampingnya

05/12/2024

34

Bab 34 tampak tertekan oleh situasi yang semakin pelik

05/12/2024

35

Bab 35 sidang itu pun berlanjut

05/12/2024

36

Bab 36 suasana tampak sangat berbeda

05/12/2024

37

Bab 37 Suara rintik air yang jatuh membentur kaca jendela

05/12/2024

38

Bab 38 Rumah besar milik Fajar dan Karin terasa hening

05/12/2024

39

Bab 39 menciptakan irama monoton yang menjadi latar hening

05/12/2024

40

Bab 40 Setiap langkah yang ia ambil mulai sekarang

05/12/2024