Dia terlalu bodoh mempercayai cinta dan janji buaya laki-laki pecinta wanita, dia pikir laki-laki itu benar-benar mencintai nya, janji satu malam membuat dia menyerahkan kesucian nya pada sang kekasihnya, nyatanya laki-laki itu tidak siap bertanggung jawab. Sang kakak kekasih nya mengantikan tanggung jawab untuk menikahi dirinya dan menjadi suaminya. Bagaimana pernikahan ini berjalan, dan apakah Bagas akan menyesali perbuatannya karena melepaskan berlian berharga demi kerikil yang tidak seberapa.
Yang nama nya laki-laki kebanyakan dari mereka adalah buaya, jangan mudah terperdaya karena menyesal selalu hadir di belakang cerita.
******
Kembali ke beberapa bulan yang lalu.
"Aku takut, Bagas." Suara Alika terdengar lirih, mengalahkan suara guyuran hujan yang membasahi bumi.
Di sebuah kamar mendominasi berwarna putih, Bagas terus membujuk dan merayu gadis polos dihadapan nya tersebut. Wajah cantik Alika yang tanpa polesan make up terlihat gelisah, bola mata bulat indah itu terlihat berkaca-kaca. Gadis itu menggigit bibir tipis nya, tampak ingin menyudahi semuanya dan pergi dari sana. Hatinya memberontak takut untuk melakukan perbuatan dosa, tapi rayuan laki-laki berwajah tampan yang ada di atas tubuh nya nyaris mengalahkan segalanya. Sebenarnya mungkin Alika masih bisa menolak, berusaha kabur dari sana, tapi setan terlalu pandai berperan memerangi hati manusia yang iman nya hanya setipis tisu merk Tessa.
"Ini nikmat, percayalah " seperti itu suara bisikan setan menari-nari di sekitar gendang telinganya.
Peperangan antara hati dan otak terjadi dalam sekejap mata, saling membela diri agar Alika mendengar salah satunya.
"Ini tidak akan lama, nikmat Alika, sebentar saja." Kepala bicara mengalahkan segala-galanya.
"Jangan Alika, itu dosa." Dan hati mencoba mengingatkan dirinya dengan berbagai macam cara.
"Kamu cantik, Alika." Suara Bagas kembali terdengar, merayu gadis lugu nan polos di hadapan nya.
Dia tahu Alika cantik tapi begitu kampungan, hanya gadis miskin yang kebetulan kuliah di kampus yang sama dengan diri nya. Paman Alika bekerja menjadi sopir di rumah keluarga mereka, ibu nya pernah bekerja jadi pembantu dirumah mereka dan kini sudah berhenti sebab memilih berjualan di pinggir jalan dengan gerobak bututnya.
"Aku janji akan bertanggung jawab." Rayuan seperti itu sebenarnya sudah sangat basi sekali, nyatanya tetap saja perempuan manapun selalu mau dibodohi oleh rayuan murahan seperti itu.
Hanya orang bodoh di jaman sekarang masih percaya bujuk rayu seperti itu, padahal sudah terlalu banyak kejadian yang terjadi dewasa ini dimana para laki-laki jika sudah mendapatkan apa yang mereka mau maka akan mereka tinggalkan jika mendapatkan yang jauh lebih menarik lagi. Bahkan tidak sedikit kejadian tragis yang viral di media sosial, para laki-laki tidak jarang menghabisi nyawa perempuan yang sudah mereka tiduri karena tiba-tiba hamil setelah perbuatan terlarang mereka. Bahkan tidak sedikit ada yang memilih jalur aborsi bahkan hingga meregang nyawa dan meninggal dengan cara mengenaskan. Nyatanya hal seperti itu tidak kunjung menjadi pembelajaran untuk orang-orang disekitarnya, pada akhirnya hal serupa terus berulang hingga hari ini.
Alika masih menggenggam erat ujung kerah pakaian nya, dia takut karena tangan laki-laki itu sejak tadi berusaha untuk membuka pakaian nya. Dia lupa bagaimana cara laki-laki itu bisa menenggelamkan nya kebawah kungkungan nya, yang jelas tidak butuh waktu terlalu lama laki-laki itu berhasil menjatuhkan gadis lugu nan polos itu ke atas kasur apartemen nya.
"Kamu bisa lihat kesungguhan dibalik bola mataku, Alika. Aku tidak sedang bermain-main." Masih dalam usaha mati-matian laki-laki itu membujuk Alika.
Bagas sang putra bungsu keluarga Baskoro yang di gadang akan menjadi pewaris tahta berikutnya dari keluarga kaya raya itu sebenarnya bukan laki-laki yang bisa dipercaya, dia punya julukan si playboy cap buaya. Terlalu banyak perempuan yang jatuh bangun kedalam pelukan nya, bahkan tidak sedikit yang dipermainkan oleh nya. Mungkin karena dia merasa memiliki segalanya dan memiliki kekuasaan untuk bisa mengatur apapun di dunia ini dengan uang orang tua nya. Apalagi sang mama selalu menjadi garda terdepan untuk melindungi dirinya jika melakukan sejuta seribu persoalan didalam hidup nya.
Jadi baginya, sedikit mempermainkan gadis kampungan di bawah kungkungan nya jelas bukan apa-apa, dia hanya ingin menikmati nya karena bertaruh bersama teman-teman nya.
"Jika bisa membuat si kampung culun jatuh ke dalam pelukan mu dan hancur dalam satu malam, kami baru akan mengakui kehebatan mu." Terkutuk memang pada sahabat Bagas.
"Dan jika kau bisa menaklukkan gadis cupu itu, aku akan membuat Kayla jatuh cinta pada mu." Dan breng*** memang salah satu perempuan yang menyebutkan hal ini pada Bagas.
Mendengar nama Kayla, jelas saja Bagas langsung menerima nya. Satu-satunya gadis yang ingin dia kencani berikutnya adalah Kayla, gadis yang menjadi sahabat baiknya yang dia tidak pernah bisa pahami tentang isi hatinya. Gadis manis yang memiliki sifat sama sombong dan angkuh seperti dia membuat Bagas kehilangan akal waras nya.
"Baik, 1 bulan. Aku jamin gadis kampung bodoh itu akan takluk dibawah kungkungan ku, bahkan aku bisa menghancurkan masa depan nya seperti keinginan kalian."
Dan kini disini mereka, dalam sandiwara panjang yang diciptakan Bagas, Alika berada di apartemen tersembunyi nya, membawa gadis itu dan siap untuk merusak masa depan nya.
"Jangan." Alika masih menggenggam erat ujung bajunya saat Bagas berusaha untuk terus menarik pakaian gadis itu dan siap untuk melepaskan nya.
"Percayalah, aku akan bertanggung jawab. Aku cinta pada mu, Alika, sumpah."
Ahhh jika saja malam ini Alika sedikit mendengarkan apa yang diucapkan adik laki-laki nya pada dirinya, mungkin semua tidak akan jadi seperti ini.
Dan netra mereka menyatu dimana laki-laki itu kembali merapatkan wajah nya dan menenggelamkan Alika kedalam ciu***n maut nya. Berikutnya jangan ditanya, Alika, kau terlalu bodoh karena percaya pada janji seseorang yang telah terbiasa mengumbar janji palsu nya.
Buku lain oleh eva hye seung
Selebihnya